Curhatan Momota soal Kerusakan Mata hingga Memori Pahit Tanding di Indonesia
FOOTBALL265.COM - Pada tahun lalu, Kento Momota masih berjuang untuk pulih setelah mengalami kecelakaan yang nyaris merenggut nyawanya. Satu tahun kemudian, Momota kini bersiap untuk kembali berlaga di salah satu turnamen bulutangkis bergengsi, All England.
All England akan menjadi turnamen kedua yang diikuti tunggal putra andalan Jepang itu sejak Januari 2021 ketika ia berada dalam kecelakaan mobil yang cukup faral. Kala itu, Momota yang baru menjuarai ajang Malaysia Masters 2020 mengalami kecelakaan saat mobil yang tumpanginya menuju bandara bertabrakan dengan truk.
Supir dari mobil tersebut meninggal di lokasi, beruntung Momota dan penumpang lainnya selamat dan hanya mengalami cedera ringan. Meski kini sudah semakin pulih, Momota harus menghadapi kenyataan kerusakan di bagian mata yang ia sadari setelah merasakan pandangan ganda di lapangan saat latihan.
"Untuk saya lolos dari kecelakaan tersebut sepenuhnya mengubah pandangan saya terhadap hidup. Saya ingin melakukan banyak hal dalam hidup saya dan saya tidak pernah berpikir untuk berhenti dari olahraga tapi saya khawatir tidak bisa bermain lagi," ujar Momota seperti dilansir dari BBC.
"Saya juga bisa kembali menemukan kebahagiaan di bulu tangkis."
Butuh waktu tiga bulan bagi Momota untuk bisa bermain bulutangkis lagi dan berlaga di Olimpiade Tokyo 2020 meskipun pada akhirnya ajang tersebut ditunda karena pandemi corona sehingga debutnya untuk kembali bermain pasca kecelakaan pun ikut mundur.
1. Debut Momota yang Tertunda dan Bukan untuk Pertama Kalinya.
Beberapa bulan sebelum Olimpiade Rio 2016 dia dilarang bermain oleh Asosiasi Bulutangkis Jepang setelah dia mengaku berjudi di kasino di Tokyo. Di Jepang, kasino adalah ilegal seperti halnya perjudian dalam hampir semua bentuk.
Namun kini, Momota termasuk di antara favorit untuk memenangkan medali emas Olimpiade.
"Sejak saya masih kecil, ini adalah panggung yang saya impikan jadi saya sangat senang mendapatkan kesempatan bermain di sana sekarang," bebernya tentang Olimpiade yang dijadwalkan ulang musim panas ini.
"Begitu banyak orang telah membantu saya dan mendukung saya sepanjang karier saya, jadi saya ingin memberikan semua yang saya miliki."
Selain orang-orang yang membimbingnya melewati rasa sakit akibat larangan berjudi dan pemulihannya dari cedera tabrakan mobil, dia juga ingin membantu menyembuhkan seluruh wilayah Jepang.
Momota bersekolah di sekolah menengah atas yang terkenal dengan program bulutangkisnya di prefektur Fukushima - daerah yang sekarang identik dengan gempa bumi dahsyat yang melanda 10 tahun lalu bulan ini.
Pada saat bencana terjadi, Momota sedang berada di Indonesia bermain di turnamen remaja, tetapi sekolahnya terletak di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir yang hancur akibat gempa.
Meskipun bukan penduduk asli Fukushima, itu adalah tempat yang sangat disayanginya dan dia kembali ke sana musim panas lalu untuk mendirikan basis pelatihan.
"Ini tempat khusus yang aku anggap rumah," kata Momota.
"Saya pikir dengan pergi ke sana dan berlatih dengan pemain muda, itu akan menjadi terapi bagi saya."