Tak Dapat Izin, Tim Bulutangkis India Terpaksa Mundur dari Malaysia Open 2021
FOOTBALL265.COM - Kabar kurang baik harus diterima tim bulutangkis India setelah terpaksa mundur dari Malaysia Open 2021 akibat mendapat larangan masuk ke Malaysia.
Otoritas Olahraga India (SAI) mengabarkan bahwa tim bulutangkis India harus mundur dari Malaysia Open 2021 karena larangan perjalanan yang diberlakukan Malaysia akibat melonjaknya kasus Covid-19 di Negeri Taj Mahal beberapa waktu belakangan.
Seluruh pebulutangkis tunggal dan ganda India, seperti PV Sindhu, Saina Nehwal, Srikanth Kidambi, B. Sai Praneeth, Satwiksairaj Rankireddy, Chirag Shetty, Ashwini Ponnappa dan Sikki Reddy harus batal bermain di Malaysia Open 2021.
"Kementerian Olahraga, melalui Kementerian Luar Negeri, mendekati pihak berwenang Malaysia untuk meminta izin tim India untuk berpartisipasi," ujar SAI dalam pernyataan resmi dikutip dari media The Star.
"Tetapi karena meningkatnya kasus COVID-19 di India, pemerintah Malaysia telah memberi tahu Komisi Tinggi India di Malaysia bahwa perjalanan tim tidak dapat diizinkan saat ini," kata mereka menambahkan.
India per Kamis (06/05/21) melaporkan kasus Covid-19 sebanyak 412.262 kasus, dengan kematian sebanyak 3980 kasus, dan total kasus sudah mencapai lebih dari 21 juta kasus.
1. Mundurnya Tim India dari Malaysia Open 2021 Buat Peluang ke Olimpiade Tokyo 2020 Kia Tipis
Terpaksa mundurnya tim bulutangkis India dari Malaysia Open 2021 tentunya akan sangat merugikan pebulutangkis yang sedang berjuang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Sebelumnya Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) telah memutuskan menunda India Open 2021 yang semula dijadwalkan di Delhi pada 11 - 16 Mei, da penundaan itu membuat pebulutangkis yang sedang memperjuangkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020 menjadi pesimis.
Kompetisi Malaysia Open 2021 akan diselenggarakan 25 - 30 Mei di Kuala Lumpur, Malaysia. Turnamen itu menjadi salah satu dari dua kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020.
Kualifikasi Olimpiade Tokyo 2020 akan berakhir di turnamen Singapore Open 2021 pada 1 - 6 Juni, dan akan menjadi tempat pertarungan terakhir bagi pebulutangkis untuk memperjuangkan tiket tampil ke pesta olahraga dunia empat tahunan sekali.