Malaysia Open Ditunda, Marcus Gideon Hingga Kim Astrup Bersedih
FOOTBALL265.COM - Sejumlah pebulutangkis mulai dari Marcus Fernaldi Gideon hingga Kim Astrup tidak bisa menampik rasa sedih ketika mendengar kabar Malaysia Open 2021 akan ditunda.
Turnamen bulutangkis level Super 750 itu rencananya akan dilangsungkan pada 25-30 Mei 2021. Namun, rencana tersebut harus ditunda menyusul kekhawatiran terhadap melonjaknya kasus virus corona secara global.
Keadaan itu pun membuat Federasi Bulutangksi Dunia (BWF) dan Asosiasi Bulutangkis Malaysia (BAM) memutuskan untuk menunda Malaysia Open 2021. Kabar penundaan itu kemudian diwartakan oleh akun Instagram @badmintalk_com.
"BREAKING NEWS! Malaysia Open 2021 resmi ditunda. BAM dan BWF akhirnya sepakat untuk menunda turnamen yang harusnya diselenggarakan pada tanggal 25-30 Mei 2021 tersebut," tulis @badmintalk_com.
"BWF juga memastikan bahwa Malaysia Open 2021 yang ditunda mengakibatkan turnamen ini tidak masuk ke dalam perhitungan poin Olimpiade 2021. Naiknya kasus Covid-19 di Malaysia kemungkinan menjadi penyebab utama ditundanya turnamen ini," sambungnya lagi.
Sontak postingan itu langsung mendapat berbagai komentar dari netizen. Bahkan, Marcus Fernaldi Gideon dan Kim Astrup juga tergelitik untuk turut berkomentar.
Kedua pebuluangkis itu meninggalkan komentar berupa emoji bersedih. Emoji tersebut sudah cukup menggambarkan tentang perasaan hati mereka.
1. Marcus Fernaldi Gideon Gigit Jari
Bagi Marcus Fernaldi Gideon, Malaysia Open 2021 seharusnya menjadi momen debutnya di turnamen internasional setelah lebih dari satu tahun absen bertanding.
Sebelumnya, Marcus Gideon sempat berangkat ke Inggris untuk mengikuti turnamen All England. Sayangnya, tim bulutangkis Indonesia dipaksa mundur setelah kedapatan satu pesawat dengan orang yang terpapar virus corona.
Kini Marcus Fernaldi Gideon harus kembali gigit jari lantaran gagal bertanding di Malaysia Open 2021. Ia juga harus merelakan satu lagi turnamen yang tak akan masuk perhitungan poin menuju Olimpiade Tokyo.
Tak cuma Marcus, 12 wakil Indonesia lainnya juga harus merelakan hal yang sama.