Media China Bahas Kekuatan Tersembunyi Mendiang Markis Kido yang Jadi Ancaman Dunia
FOOTBALL265.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Markis Kido, meninggal dunia di usia 36 tahun pada Senin (14/06/21). Media China mengenangnya sebagai pemain yang punya kekuatan tersembunyi dan menjadi ancaman dunia.
Kabar berpulangnya Markis Kido disampaikan pertama kali oleh mantan pebulutangkis tunggal putri, Yuni Kartika. Dia mengatakan Markis meninggal saat bermain bulutangkis di Tangerang.
“Iya, Markis meninggal karena serangan jantung pas lagi main bulutangkis,” tutur Yuni Kartika melalui pesan singkat kepada INDOSPORT.
Kabar ini langsung membuat banyak pihak terhenyak. Bukan hanya bagi bulutangkis di tanah air, namun juga berbagai media di luar negeri turut memberikan legenda yang memiliki tubuh berotot itu.
Media olahraga di China, Aiyuke, menyebut bahwa kehilangan Markis Kido bagaikan sebuah ledakan karena Markis Kido sebelumnya diberitakan dalam kondisi sehat dan masih sempat bermain olahraga tepok bulu.
“Ledakan! Kido meninggal karena serangan jantung dan telah memenangkan medali emas Olimpiade bersama Hendra (Setiawan),’ demikian bunyi headline media Aiyuke.
Media tersebut kemudian mengenang sosok Markis Kido yang tinggi tubuhnya tergolong pendek bagi seorang pebulutangkis pria. Yakni, hanya 168 cm dengan tubuh yang gempal.
Namun, media tersebut tak sungkan untuk mengakui bahwa Markis Kido punya kelebihan dan kekuatan yang membuatnya menjadi salah satu tokoh ganda putra yang paling menonjol selama lebih dari satu dekade sejak tahun 2003.
“Kido tingginya hanya 168 cs dan memiliki tubuh gempal, tapi kedua kakinya berotot, mampu berlari, lompatannya tinggi, dan kecepatannya bagus, kedua lengannya bak bom yang siap meledak, dan dia bisa menyerang dalam waktu singkat dan ruang yang sempit,” puji media Aiyuke pada kehebatan fisik Markis Kido.
1. Markis Kido: Kuat Fisik, Performa Berkualitas
Lebih lanjut, media itu juga menyebutkan beberapa kemampuan teknis Markis Kido saat bermain bulutangkis. Terutama, Kido memiliki kemampuan pukulan balik yang bagus, gaya landing yang mengecoh lawan, dan pertahanan yang sulit.
“Pengembalilan pukulan yang berkualitas tinggi. Dia memiliki pukulan yang kuat, landing yang mengecoh, koherensi yang cepat, dan pertahanan yang sulit,” sambung Aiyuke.
“Dia adalah salah sat u dari pejuang hebat di bulutangkis yang bisa menandingi Fu Haifeng.”
Bukan tanpa alasan, media itu mengklaim Markis Kido mampu menanding Fu Haifeng merujuk pada pertemuan kedua pemain ini di final Olimpiade Beijing 2018.
Saat itu, Markis Kido yang berpasangan dengan Hendra Setiawan berhasil mengalahkan Cai Yun/Fu Haifeng untuk memenangkan medali emas Olimpiade Beijing, yang sekaligus memupus harapan China melengkapi semua medali emas dari semua sektor di ajang tersebut.
Markis Kido kini telah dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Kebon Nanas, Jakarta Timur hari Selasa (16/06/21). Markis Kido dimakamkan dalam satu liang lahat dengan almarhum ayahnya, Djumharbey Anwar.