Pebulutangkis Keturunan China Jadi Harapan AS di Olimpiade Tokyo 2020
FOOTBALL265.COM - Pebulutangkis keturunan China, Zhang Beiwen menjadi harapan besar Amerika Serikat untuk mendulang medali di cabang olahraga bulutangkis di gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Dilansir dari situs NBC Sport, Zhang Beiwen menjadi atlet bulutangkis pertama yang masuk dalam tim Olimpiade AS untuk Olimpiade Tokyo 2020. Pebulutangkis keturunan China yng pindah ke AS pada 2013 tersebut, menempati peringkat 14 dunia.
Zhang Beiwen pun berharap jika Amerika Serikat bisa memiliki banyak pemain di bulutangkis supaya bisa memenangkan medali di Olimpiade Tokyo 2020. Di Olimpiade Rio 2016, AS setidaknya mengirimkan tujuh pemain ulutangkis.
Ketujuh pebulutangkis tersebut tersebar di tunggal putra, tunggal putri, ganda putra dan putri serta ganda campuran. AS Sendiri tak pernah mendapatkan medali Olimpiade di cabang olahraga bulutangkis sejak ertama kali dipertandingkan di Olimpiade Barcelona 1002.
Sekadar informasi, Zhang Beiwen merupakan pemain kelahiran Liaoning, China, 12 Juli 1990 yang saat ini menempati peringkat 14 dunia, dan sebelum menjadi warga negara Amerika Serikat secara resmi, ia pernah menjadi warga negara China dan Singapura.
Pada 2004, Zhang Beiwen memutuskan pindah dari China ke Singapura dan menjadi warga negara di situ. Keputusannya pindah ke Singapura ternyata benar dan akhirnya menjadi bagian dari Timnas Bulutangkis Negeri Singa.
Dari penuturan akun Line Today, Zhang Beiwen memutuskan keluar dari Timnas Singapura pada tahun 2008 dan bermain untuk klub bulutangkis yang ada di Malaysia dan Taiwan.
Tiga tahun setelahnya tepatnya pada 2011, Zhang Beiwen dicoret dari Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) setelah ia berselisih paham dengan pelatih kepala tunggal Luan Ching pada saat itu karena pelanggaran jam malam selama tahun baru Imlek.
1. Resmi Jadi Warga Negara AS
Tahun 2012, Zhang Beiwen memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat dan akhirnya memutuskan bermain di bawah bendera Negeri Paman Sam dan resmi menjadi warga negara sana.
“Jika saya tetap tinggal di Singapura, saya rasa saya tidak akan memiliki apa yang saya miliki sekarang. Saya terlalu terus terang dan mengajukan pertanyaan, dan beberapa orang tidak suka itu,” ujar Zhang Beiwen.
"Ketika saya punya masalah, saya tidak bisa berbicara dengan SBA, hanya pelatihnya. Sekarang saya bisa melakukan apapun yang saya inginkan, saya mengontrol hidup saya sendiri," tuturnya.
“Waktu saya pindah ke AS, saya tidak pernah berpikir saya akan bermain lagi, tetapi di turnamen pertama saya pada 2013 di US Open, saya mengalahkan Carolina Marin dan saya pikir 'Saya masih cukup bagus'," jelasnya.
Zhang Beiwen pun akhirnya bisa bermain mewakili Amerika Serikat secara resmi di kompetisi bulutangkis internasional resmi terjawab, karena di kompetisi Swiss Open 2021, pebulutangkis 30 tahun itu bermain sebagai warga negara AS pada gelaran Super 300.