Olimpiade Tokyo 2020, Media China Sebut Indonesia Cuma Jago di Bulutangkis
FOOTBALL265.COM – Media China, Aiyuke, menyebut Indonesia hanya unggul dalam cabang olahraga bulutangkis di Olimpiade Tokyo 2020.
Terdapat 206 National Olympic Committee, termasuk Indonesia, yang akan tampil di Olimpiade Tokyo 2020. Ajang ini mempertandingkan 33 cabor pada 24 Juli-8 Agustus mendatang.
Total 28 wakil Indonesia akan tampil di delapan cabor Olimpiade Tokyo 2020, yakni atletik, bulutangkis, dayung, angkat besi, renang, panahan, selancar ombak, dan menembak.
Berpartisipasinya Indonesia pun menjadi sorotan media asal China, Aiyuke, yang mengatakan bahwa kontingen Tanah Air hanya unggul di cabor bulutangkis.
Selain itu, Aiyuke juga menyebut bahwa tim Garuda mengandalkan para atlet bulutangkis, terutama sektor ganda putra serta sektor tunggal putra dan putri yang dianggap bisa menjadi kuda hitam.
“Indonesia harus mengandalkan bulutangkis untuk memenangi medali emas Olimpiade Tokyo 2020. Bisa dikatakan selama bertahun-tahun, sebagian besar telah mengandalkan bulutangkis untuk mengharumkan nama bangsa,” tulis Aiyuke.
“Indonesia memiliki harapan penuh di ganda putra untuk merebut medali emas. Mereka juga berharap mendapatkan peluang di sektor tunggal putra dan putri yang dianggap sebagai kuda hitam di Olimpiade,” tambah pernyataan tersebut.
1. Lembaran Sejarah
Aiyuke menyebut Indonesia hanya unggul di bulutangkis karena berkaca dengan pencapaian tim Merah Putih di ajang Olimpiade sebelumnya.
Indonesia tercatat pernah menyabet sebanyak tujuh medali emas yang diraih di Olimpiade Barcelona 1992 hingga Olimpiade Rio 2016.
Semua medali emas tersebut datang dari cabor bulutangkis, yang juga total telah menyumbangkan sebanyak 19 medali di Olimpiade.
Dua medali emas pertama disumbangkan oleh Susy Susanti di sektor tunggal putri dan Alan Budikusuma di sektor tunggal putra pada Olimpiade Barcelona 1992.
Kemudian ada ganda putra Ricky Soebagdja/Rexy Mainaky di Olimpiade Atalanta 1996 dan Candra Wijaya/Tony Gunawan di Olimpiade Sydney 2000.
Medali emas lainnya juga disabet Taufik Hidayat di sektor tunggal putra pada Olimpiade Athena 2004. Ganda putra Hendra Setiawan/Markis Kido di Olimpiade Beijing 2008 dan terakhir Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir di ganda campuran Olimpiade Rio 2016.
Meski demikian, media China tersebut juga mengungkapkan prospek cerah Indonesia juga bisa datang dari cabor atletik oleh Lalu Muhammad Zohri dan di bidang angkat besi yang biasa menyumbangkan sejumlah medali untuk Tanah Air.