x

Bertemu Simon/Gronya di Laga Perdana, Praveen/Melati Disebut Beruntung

Kamis, 22 Juli 2021 19:25 WIB
Penulis: Zainal Hasan, Maria Valentine | Editor: Indra Citra Sena
Nova Widianto, pelatih bulutangkis ganda campuran Indonesia.

FOOTBALL265.COM – Pasangan Australia, Simon Wing Hang Leung/Gronya Somerville menjadi tantangan pertama Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di babak grup Olimpiade Tokyo 2020.

Keduanya akan bertemu di Lapangan 2, pada Sabtu (24/07/21) mendatang pukul 09.40 WIB. Pelatih ganda campuran Indonesia, Nova Widianto, menyebut Praveen/Melati mendapat keuntungan di laga perdana tersebut.

Baca Juga
Baca Juga

"Bertemu pasangan Australia di partai pertama harusnya jadi keuntungan bagi Jordan/Melati. Asal tidak lengah mereka bisa memanfaatkan ini sebagai langkah awal untuk masuk ke suasana pertandingan sebelum bertemu lawan yang sepadan," ucap Nova, dikutip dari laman Badminton Indonesia.

Nova melanjutkan, ia tidak menyiapkan strategi khusus untuk setiap lawan. Apalagi karena pandemi Covid-19 setahun lebih belakangan ini membuat peta kekuatan lawan terlihat kabur.

Baca Juga
Baca Juga

"Saya tidak menyiapkan strategi khusus ya karena semua pasti buta dengan kekuatan lawan. Kondisi seperti sekarang membuat saya lebih menyiapkan ke Jordan/Melati saja. Tidak bisa pertandingan terakhir calon lawan mereka menjadi patokan, pasti beda.”


1. Pesan Nova Widianto

Melati Daeva dan Praveen Jordan berangkat ke Olimpiade Tokyo

Praveen/Melati akan tampil sebagai unggulan keempat. Di Grup C ini, mereka juga satu grup dengan Yuta Watanabe/Arisa Higashino (Jepang) serta Mathias Christiansen/Alexandra Boje (Denmark).

“Untuk Yuta/Arisa saya juga melihatnya sebagai tuan rumah mungkin hanya menang lamanya mereka berlatih di main hall, jadi sudah tahu kondisi lapangan. Sementara kalau sudah di pertandingan, di kondisi yang tanpa penonton semuanya jadi sama saja. Seperti main di tempat netral. Menguntungkan buat kita juga tidak karena bisa saja dengan tidak ada penonton tekanannya jadi berkurang, Yuta/Arisa jadi bisa main lebih lepas. Itu juga harus diwaspadai," jelas Nova.

Nova yang bersama Liliyana Natsir menyumbang medali perak pada ajang Olimpiade Beijing 2008 juga membagi pengalaman saat itu untuk dijadikan inspirasi bagi pasangan berjuluk Honey Couple tersebut.

"Saya bilang ke Jordan/Melati, pengalaman saya main di Olimpiade itu jangan terlalu banyak dipikirin, tidak harus dijadikan beban. Dulu saya begitu, kalau setelah main saya keluar jalan-jalan di village karena kalau di dalam kamar saja kepikiran terus, stres, dan jadi tidak bisa tidur. Semua harus dijaga, makan, sikap dan lain-lain yang kecil-kecil itu, percaya tidak percaya ya itu berpengaruh. Yakin boleh tapi kita tidak boleh takabur," pesan Nova.

OlimpiadeOlimpiade 2020Nova WidiantoOlimpiade Tokyo 2020Praveen Jordan/Melati DaevaOlimpiade 2020 JepangBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini