x

3 Petenis yang Bantu Buka Jalan Golden Slam Djokovic di Olimpiade Tokyo

Senin, 26 Juli 2021 11:16 WIB
Editor: Nugrahenny Putri Untari
Novak Djokovic berpeluang raih Golden Slam jika menang di Olimpiade Tokyo 2020.

FOOTBALL265.COM - Jalan petenis Serbia, Novak Djokovic, dalam berburu Golden Slam terbuka lebar di Olimpiade Tokyo 2020.

Seperti diketahui, sebelum ini Djokovic sudah berhasil menggondol gelar Australia Terbuka, Prancis Terbuka, dan Wimbledon 2021. Satu-satunya Grand Slam yang belum ia raih adalah AS Terbuka, yang baru akan digelar Agustus nanti.

Tentu akan sangat keren apabila ia bisa memborong seluruh gelar tersebut dalam kalender turnamen Grand Slam tahun ini. Apalagi, jika ditambah medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Langkah awal Djokovic di pesta olahraga empat tahunan ini pun bisa dibilang cukup mulus. Pada putaran pertama tunggal putra tanggal 24 Juli lalu, ia berhasil mengalahkan wakil Bolivia, Hugo Dellien, dengan skor akhir 6-2, 6-2.

Baca Juga
Baca Juga

Perjuangannya pun berlanjut ke putaran kedua, Senin (26/07/21). Menurut jadwal di situs resmi Olimpiade Tokyo 2020, Djokovic bakal menghadapi petenis Jerman, Jan-Lennard Struff, di urutan keempat laga.

Novak Djokovic memang berpeluang memenangkan Golden Slam tahun ini. Bahkan, kemungkinan besar jadi yang pertama setelah Steffi Graf pada tahun 1988.

Saat itu, petenis putri asal Jerman tersebut sukses memborong empat Grand Slam ditambah satu medali emas dari Olimpiade Seoul 1988. Di gelaran yang sama, ia juga memenangkan perunggu untuk nomor ganda.

Meski berpotensi meraih Golden Slam tahun ini, Djokovic mengaku tidak ingin terbebani. Apalagi, sebelum ini ia juga pernah membahas potensi para atlet tenis menjadi “The Next Steffi Graf Tahun 1988”.

Baca Juga
Baca Juga

Menurutnya, peluang untuk mencetak rekor serupa terbilang cukup tipis, baik itu bagi petenis putra maupun putri. Namun kini, kesempatannya justru terbuka lebar setelah memenangkan tiga Grand Slam 2021.

Hanya butuh medali emas Olimpiade Tokyo dan gelar AS Terbuka untuk mewujudkannya. Djokovic pun mulai optimistis walau tetap mengontrol ekspektasinya agar tidak berlebihan.

“Semkarang semuanya nampak makin realistis. Tentu saja itu adalah salah satu cita-cita dan mimpi saya,” ucap Djokovic di Tokyo, seperti diberitakan laman abc.net.au.


1. Lawan Djokovic di Olimpiade Tokyo 2020 Berguguran

Novak Djokovic berpeluang raih Golden Slam jika menang di Olimpiade Tokyo 2020.

Tentu demi mewujudkan hasrat besar memenangkan Golden Slam, Novak Djokovic harus bisa mengatasi rasa gugupnya di Olimpiade Tokyo 2020.

Semangatnya pun menggebu-gebu demi menampilkan performa terbaik bagi para penggemar, dan pastinya meraih hasil maksimal untuk negaranya.

"Saya gugup di Olimpiade sebelumnya dan itu adalah hal yang normal. Saya mewakili negara dan bermain untuk tim Serbia, itu berbeda dengan pertandingan saya yang biasanya,” ujarnya lagi.

"Tetapi saya juga akan mencoba menganggap Olimpiade ini sebagai turnamen normal dan saya pun sadar banyak orang mengharapkan yang terbaik dari saya. Mereka juga berharap hasil terbaik bagi saya.”

Namun nampaknya kekhawatiran Djokovic tersebut bisa segera sirna. Pasalnya, seabrek petenis sudah memutuskan mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 karena berbagai alasan, termasuk Rafael Nadal dan Roger Federer.

Selain itu, jika melihat langkah Djokovic saat ini di Olimpiade Tokyo 2020, setidaknya ada tiga petenis yang ‘membantu’ jalan mulusnya menuju panggung perebutan medali, untuk nanti bekal berjuang meraih Golden Slam. Kira-kira siapa saja?

Andrey Rublev

Merupakan salah satu kandidat pesaing kuat Djokovic di Olimpiade Tokyo 2020. Mereka sempat digadang-gadang sebagai calon lawan di fase perempat final.

Namun sayangnya, kini eksistensi Rublev sudah lenyap usai kalah dari Kei Nishikori. Petenis tuan rumah berhasil menghantamnya di putaran pertama cabor tenis dengan skor 6-3, 6-2, pada 25 Juli kemarin.

Andy Murray

Djokovic mungkin layak bersyukur lantaran hadangan terbesarnya yakni Andy Murray harus mundur dari Olimpiade Tokyo 2020 karena cedera.

Sungguh sangat disayangkan, mengingat Murray adalah ‘jagoan Olimpiade’ dengan dua medali emasnya di London 2012 dan Rio 2016. Akan tetapi, keputusan ini diambil usai nasihat tim medis yang tidak merestuinya tampil di dua nomor.

Murray pun akan fokus bermain di nomor ganda bersama Joe Salisbury mewakili tim Britania Raya (Great Britain).

Felix Auger-Aliassime

Satu lagi petenis gugur yang membuat daftar pesaing Novak Djokovic semakin pendek. Petenis asal Kanada ini tumbang di tangan Max Purcell 4-6, 6(2)-7 di putaran pertama cabor tenis Olimpiade Tokyo 2020.

Novak DjokovicOlimpiade 2020Steffi GrafOlimpiade Tokyo 2020TenisBerita Tenis

Berita Terkini