Apes! Djokovic Gagal Menangkan Perunggu di Olimpiade Tokyo
FOOTBALL265.COM – Nasib apes dialami petenis Serbia, Novak Djokovic. Alih-alih Golden Slam, medali perunggu Olimpiade Tokyo 2020 pun melayang dari genggamannya.
Novak Djokovic baru saja memainkan babak perebutan medali perunggu tunggal putra tenis Olimpiade Tokyo 2020 melawan Pablo Carreno Busta dari Spanyol, Sabtu (31/07/21).
Bermain di Ariake Tennis Park, Djokovic tidak mampu membendung permainan agresif Carreno Busta hingga akhirnya menyerah dalam kekalahan dengan skor 4-6, (7)6 -6, 3-6.
Carreno Busta, unggulan keenam, memang bermain agresif melawan Djokovic. Dirinya memukul bola dengan kekuatan besar pada groundstroke-nya.
Setelah menyia-nyiakan match point pada 6/5 pada tie-break set kedua, Careeno Busta menaikkan level permainan pada set ketiga untuk mencatat kemenangan dalam waktu dua jam 40 menit.
Medali perunggu yang diharapkan Djokovic setelah gagal mencapai babak final usai dikalahkan petenis Jerman Alexander Zverev di babak semifinal pun berpindah menjadi miliki Carreno Busta.
Perunggu ini menjadi pencapaian terbesar Carreno Busta yang melakukan debutnya di Olimpiade 2020. Dia tampil di Tokyo usai memenangkan trofi ATP 500 pertamanya di Hamburg European Open awal bulan ini.
Petenis berusia 30 tahun ini juga mengangkat gelar AnyTech365 Andalucia Open di Marbella di kandang sendiri pada bulan April.
Di sisi lain, hasil ini menandai berakhirnya ambisi Djokovic untuk memenangkan perunggu di nomor tunggal pada Olimpiade kali ini, yang mengulangi medali serupa di edisi Beijing 2008 silam.
1. Novak Djokovic Hancur di Olimpiade
Sebelumnya, Djokovic juga harus menyerahkan impiannya untuk mengklaim Golden Slam usai tumbang di babak semifinal melawan Zverev dengan skor 1-6, 6-3, 6-1, Jumat (30/07/21).
Di tahun yang sama, Djokovic diketahui sudah mengangkat tiga trofi Grand Slam. Petenis berusia 34 tahun ini telah memenangkan Australia, Prancis Terbuka dan Wimbledon tahun ini.
Dengan gagal meraih medali di Olimpiade, Djokovic mungkin akan kembali memfokuskan persiapannya memenangkan acara Grand Slam terakhir tahun ini, yakni AS Terbuka pada September mendatang.
Ini akan menjadikan Djokovic sebagai pemain tenis putra kedua di belakang Rod Laver pada 1969 yang menyelesaikan empat gelar Grand Slam dalam satu tahun turnamen.