Medali Perunggu Tidak Apa -apa untuk Novac Djokovic
FOOTBALL265.COM - Petenis peringkat satu dunia, Novac Djokovic belum ingin lempar handuk di Olimpiade Tokyo 2020 usai tumbang atas petenis muda Jerman, Alexander Zverev.
Kekalahan atas Zverev memang terasa menyakitkan bagi Djokovic. Selain gagal melaju ke partai puncak, asa petenis berusia 34 itu untuk meraih Golden Slam juga telah terkubur.
Golden Slam sendiri mengacu pada pencapaian petenis Steffi Graf yang pernah juara empat grand slam dan menyabet medali emas di Olimpiade di tahun 1988.
Tak mau larut dalam kesedihan, kini Djokovic mulai move on dan mengincar perolehan medali perunggu bagi negaranya. Djokovic akan menghadapi petenis Spanyol Pablo Carreno Busta pada Sabtu (31/07/2021) dalam perebutan tempat ketiga.
"Saya merasa tidak enak sekarang dalam segala hal, tetapi semoga besok menjadi awal yang baru bagi saya untuk dapat pulih dan memenangkan setidaknya satu medali untuk negara saya,” kata Djokovic melansir dari Atp Tour.
Sebelumnya, selain keok oleh Zverev, Djokovic juga mengalami kejadian serupa saat ia melakoni laga semifinal Olimpiade Tokyo 2020 dari kategori ganda campuran.
Berpasangan dengan rekannya, Nina Stojanovic, ia harus mengakui kekalahan dari pasangan Rusia Aslan Karatsev dan Elena Vesnina dengan skor dengan skor 7-6 dan 7-5.
Menderita kekalahan beruntun dalam waktu yang hampir berdekatan membuat perasaan Djokovic hancur lebur. Kini harapannya ditentukan oleh laga kontra Pablo Carreno.
1. Akui Kecewa
Novac Djokovic mengaku kecewa dengan apa yang dialaminya dalam semifinal Olimpiade Tokyo 2020. Ia telah menderita kekalahan beruntun dari Alexander Zverev maupun saat melakoni partai ganda campuran kontra Aslan Karatsev dan Elena Vesnina.
“Hari yang berat, hari yang sangat berat,” kata Djokovic.
“Saya merasa sangat tidak enak sekarang. Saya memimpin satu set kemudian break dan dia berhasil membalikkan keadaan. Dia melakukan servis besar, menyerang, dan saya tidak mendapatkan poin gratis pada servis pertama saya.
“Saya harus memberinya pujian karena membalikkan keadaan. Dia melayani dengan sangat baik. Maksud saya, saya tidak mendapatkan terlalu banyak penampilan pada servis kedua. Servis saya turun drastis. Saya tidak mendapatkan poin gratis dari keunggulan 3-2 di set kedua. Permainan saya berantakan.
“Memainkan seseorang dengan kualitasnya, levelnya, terlalu sulit untuk memenangkan pertandingan (seperti itu). Ini hanya olahraga. Dia bermain lebih baik.”