x

Analisis Liliyana Natsir: Apriyani Rahayu Seperti Bukan Bermain di Olimpiade

Rabu, 4 Agustus 2021 10:25 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Greysia Polii/Apriyani Rahayu, peraih mendali emas di Olimpiade Tokyo 2020.

FOOTBALL265.COM - Berikut analisis mantan pebulutangkis nasional, Liliyana Natsir, soal kehebatan ganda putri Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, yang barus saja meraih medali emas Olimpiade Tokyo 2020.

Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil menjegal pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan, dengan skor 21-19, 21-15 di Musashino Forest Sport Plaza, Senin (2/8/21).

Alhasil, Greysia Polii pun berhasil meraih medali emas Olimpiade di usianya yang hampir 34 tahun, dan Apriyani Rahayu meraih medali itu pada usia belia, 23 tahun.

Hal ini langsung menjadi sorotan mantan pebulutangkis ganda, Liliyana Natsir, yang sebelumnya juga menyabet medali emas Olimpiade Rio 2016 bersama Tontowi Ahmad.

"Kalau dari Greysia, tetap kita apresiasi, luar biasa, dengan umur dia yang sudah 33, dia bisa meraih medali emas," ungkap Liliyana Natsir di kanal Youtube PB Djarum, Selasa (3/8/21).

Baca Juga
Baca Juga

"Sebelumnya, kita tahu dia (Greysia) sempat didiskualifikasi, terus ikut lagi tapi gagal di 8 besar, kali ini Greysia bisa menunjukkan bahwa dia bisa mendapatkan medali emas," cetusnya.

Namun, di balik kesuksesan pebulutangkis berdarah Minahasa itu, Liliyana Natsir justru memberi pujian tulus buat sang wonderkid, Apriyani Rahayu, yang bermain sangat apik.

"Yang harus digarisbawahi adalah Apriyani. Kita lihat ini olimpiade pertama dia. Di umur yang tergolong masih muda, dia bisa menampilkan penampilan yang luar biasa," ujar Butet, sapaan akrab Liliyana.

"Mentalnya luar biasa, semangatnya juga luar biasa, itu yang saya tadi sangat kagum nontonnya. Di umur dia yang 23 tahun itu, kayaknya dibikin Apri ini kejuaraan yang bukan olimpiade, enjoy aja," jelasnya.


1. Puji Eng Hian

Legenda bulutangkis Indonesia, Liliyana Natsir.

Selain itu, mantan partner Tontowi Ahmad itu juga tak luput memberikan apresiasi kepada pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian alias Didi, yang berhasil meneruskan tradisi medali emas Olimpiade via Greys/Apri.

"Satu lagi, buat Koh Didi, pelatihnya, luar biasa. Yang harus Koh Didi jaga itu mental dan pikirannya Greysia/Apriyani, karena ia satu-satunya yang masuk final. Ganda putri kan tidak diandalkan," tukas Liliyana Natsir.

Baca Juga
Baca Juga

Berkat perolehan medali emas Olimpiade 2020, Greysia Polii/Apriyani Rahayu pun diguyur bonus dari berbagai pihak, termasuk uang tunai hingga apartemen.

Liliyana NatsirOlimpiadeGreysia PoliiApriyani RahayuOlimpiade 2020Greysia Polii/Apriyani RahayuBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini