Pulang dari Olimpiade, Greysia/Apriyani Dapat Perlakuan Spesial dari Kantor Imigrasi
FOOTBALL265.COM – Peraih medali emas Olimpiade Tokyo, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan mendapatkan perlakuan spesial dari Kantor Imigrasi setibanya di Indonesia.
Menurut NOC Indonesia melalui unggahan di Instagram, Greysia Polii/Apriyani Rahayu akan bergabung dengan tim Olimpiade Tokyo Indonesia bagian terakhir yang akan pulang hari ini, Rabu (04/08/21).
Di dalam rombongan tersebut, juga akan ada peraih medali perunggu tunggal putra Anthony Sinisuka Ginting, dan atlet angkat besi kelas 87+ Nurul Akmal.
Rombongan tersebut saat ini sudah berada di Narita Airport, dan akan melakukan penerbangan menggunakan pesawat JL&29 dan dijadwalkan tiba di Jakarta pada 23.50 WIB.
Kedatangan mereka di Indonesia membuat Kantor Keimigrasian Bandara Soekarno-Hatta berencana membuat sambutan spesial, khususnya kepada Greysia/Apriyani.
Hal ini diungkapkan langsung oleh pihak Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno-Hatta, di akun Twitter-nya, yang menyatakan perayaan dengan pasang foto saja tidak akan cukup.
Pihak Kantor Imigrasi akan menjemput langsung dan memberikan pelayanan VIP kepada sang pemenang di Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta.
“Kami menyadari pasang foto aja ga cukup untuk selebrasi. Itu sebabnya malam ini kita mau jemput dan memberikan Pelayanan Keimigrasian VIP untuk @GreysPolii & Apriyani Rahayu di Gedung VIP Bandara Internasional Soekarno-Hatta,” tulis Kantor Imigrasi.
Greysia/Apriyani memang layak disambut bak pahlawan setibanya di tanah air setelah mereka berjuang habis-habisan di Olimpiade Tokyo 2020.
Perjuangannya membawa pulang medali emas penuh dengan halang rintangan, termasuk saat mengalahkan pasangan nomor 1 dunia, Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Di partai final, Greysia/Apriyani juga harus berjuang lewat permainan dua set mengalahkan pasangan China, Chen Qingchen/Jia Yifan, di partai final dengan dua set 21-19,21-15.
1. Greysia/Apriyani dan Ginting Cetak Sejarah
Kemenangan medali emas mengantarkan Greysia/Apriyani yang berperingkat 6 dunia ini menorehkan sejarah baru untuk bulutangkis Indonesia.
Selain menjadi satu-satunya emas untuk Indonesia di Tokyo, ini menjadi medali pertama yang dimenangkan pada kategori ganda putri sejak Barcelona 1992.
Sementara itu, pada rombongan terakhir juga ada Anthony Sinisuka Ginting yang mempersembahkan medali perunggu dari cabor bulutangkis setelah mengalahkan pemain Guatemala, Kevin Cordon, dengan skor 21-11 dan 21-13.
Pebulutangkis berusia 24 tahun itu menjadi orang pertama yang mampu mempersembahkan medali untuk Indonesia sejak 17 tahun terakhir atau pasca-Taufik Hidayat mendapat emas di Olimpiade Athena 2004.
Nurul Akmal, yang turun di cabor angkat besi kelas 87+ gagal mempersembahkan medali setelah hanya puas menduduki peringkat kelima dengan total angkatan 256 kg di nomor snatch dan clean and jerk.