Harga Raket Pebulutangkis Indonesia di Olimpiade 2020, Jonatan Christie Paling Mahal
FOOTBALL265.COM – Jonatan Christie menjadi pebulutangkis Indonesia yang memiliki raket paling mahal yang digunakannya saal Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Hal tersebut diketahui dari informasi yang diunggah oleh akun @mainraket di Instagram, di mana membuat sederet fakta tentang harga raket yang dimiliki oleh pebulutangkis Indonesia yang mengikut Olimpiade Tokyo 2020 pada 24 Juli – 8 Agustus 2021.
Tunggal putra Jonatan Christie menjadi pebulutangkis yang memiliki raket termahal dibandingkan 10 wakil Indonesia lainnya yang juga berpartisipasi.
Atlet yang akrab disapa Jojo itu memiliki raket Li-Ning Tectonic 9 seharga Rp4 juta. Raket tersebut didapatkannya dari sponsor yang menaunginya, begitu juga atlet lainnya yang memiliki sponsor masing-masing.
Kemudian di peringkat kedua ada Mohammad Ahsan, yang memiliki raket dari merek Victor Auraspeed 100X yang dibanderol seharga Rp2,8 juta.
Peringkat ketiga ditempati oleh Melati Daeva dengan Victor Jetspeed S-12 II seharga Rp2,640 juta. Menyusul pasangannya Praveen Jordan dan Hendra Setiawan yang sama-sama memiliki raket Victor Thruster F (Enchanced Edition) senilai Rp2,625 juta.
Di peringkat selanjutnya ada pasangan ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu yang sama-sama menggunakan raket dari Victor DriveX-9X senilai Rp2,330 juta.
Selain karena memiliki mentalitas dan gaya permainan yang apik, raket Victor DriveX-9X turut membantu kemenangan Greysia Polii/Apriyani Rahayu dalam membawa pulang medali emas di Olimpiade Tokyo 2020.
1. Anthony Ginting Miliki Raket Paling Murah
Selanjutnya ada pasangan ganda putra peringkat satu dunia, Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang menggunakan raket dari Yonex Astrox Pro.
Bedanya, Kevin Sanjaya menggunakan seri 88S sementara Marcus Gideon seri 88D. Namun raket Kevin/Marcus memiliki harga raket yang sama yakni Rp2,289 juta.
Menyusul Gregoria Mariska Tunjung, satu-satunya wakil tunggal putri Indonesia ini menggunakan Li-Ning 3D Calibar 9001 senilai Rp2,050 di Olimpiade Tokyo 2020.
Terakhir ada Anthony Sinisuka Ginting, yang mengayunkan Li-Ning Aeronaut 9000 seharga Rp2 juta dan menjadi raket termurah diantara wakil Indonesia lainnya.
Meski jadi yang termurah, namun nyatanya Anthony Ginting mampu membawa pulang medali perak Olimpiade Tokyo 2020 untuk Indonesia.