Richard Mainaky Ungkap Tantangan Terbesar Melatih Ganda Campuran Indonesia
FOOTBALL265.COM – Richard Mainaky mengungkap kesulitan terbesar saat melatih ganda campuran Indonesia dalam wawancaranya mengenai keputusannya pensiun sebagai pelatih.
Baru-baru ini dunia bulutangkis nasional dikejutkan dengan keputusan Richard Mainaky, yang mengumumkan akan pensiun sebagai pelatih pada 27 September mendatang karena alasan keluarga.
Pelatih yang akrab disapa Kak Icad ini pun melakukan wawancara secara eklusif dengan PBSI, dan kupas tuntas mengenai pengalaman berharga, suka dan duka selama menjadi pelatih ganda campuran di Pelatnas Cipayung.
Salah satunya ialah mengungkapkan tantangan terbesarnya saat melatih sektor ganda campuran. Richard Mainaky menyebut bahwa ego dan perasaan merupakan kesulitan terbesarnya kala melatih para anak didiknya.
“Memang sulit ya karena ganda campuran kan yang main dua orang tapi yang satu putra dan satu putri,” kata Richard, dilansir dari laman resmi PBSI.
“Yang putra lebih ke ego sementara putri lebih ke perasaan. Tapi saya merasa ini adalah seni yang menantang bukan beban,” tambahnya.
Lebih lanjut, Richard Mainaky juga secara spesifik mengungkapkan alasan dibalik keputusannya pensiun sebagai pelatih ganda campuran Indonesia.
1. Ingin Lebih Dekat dengan Keluarga
Richard Mainaky mengungkapkan bahwa dirinya ingin lebih dekat dengan keluarga, setelah selama 26 tahun mengabdi dan mendedikasikan diri di Pelatnas Cipayung.
“Yang menjadi dasar utama itu keluarga ya, karena jujur selama 26 tahun itu, waktu untuk keluarga sangat terbatas sekali. Jadi kalau mau cerita selama ini saya jam lima pagi sudah harus berangkat ke pelatnas, pulang jam 6 sore.
“Kumpul sama keluarga paling Sabtu dan Minggu. Itu akhirnya yang membuat saya berkeinginan kuat untuk pensiun dari PBSI juga karena keluarga saya ingin pulang ke Manado. Jadi saya harus mengalah.
“Tapi sebenarnya dari pihak keluarga tidak banyak menuntut, hanya kami sudah membangun sebuah rumah dan restoran di Manado hasil dari melatih ini. Saya melihat istri dan anak lebih enjoy di sana. Jadi saya putuskan, saya harus pensiun dan pindah ke Manado,” jelas Richard Mainaky.