Gagal di Olimpiade, Herry IP Beri Wejangan Khusus kepada Kevin/Marcus
FOOTBALL265.COM – Dikenal dengan pelatih bertangan dingin, Herry Iman Pierngadi (Herry IP) memberi wejangan khusus kepada pasangan Kevin Sanjaya/Marcus Gideon usai gagal di Olimpiade Tokyo.
Anak asuh Herry yang bertengger di peringkat satu dunia itu harus menjalani serangkaian turnamen padat di akhir tahun. Terdekat mereka akan menjadi andalan Tim Indonesia di Piala Sudirman dan Thomas 2020.
Jika tak segera berbenah, ditakutkan masalah yang sama akan terulang, yang mana Kevin/Gideon sering terpeleset di beberapa kejuaraan bulutangkis besar seperti Kejuaraan Dunia dan Olimpiade.
Melansir Djarum Badminton, Herry IP mengatakan bahwa masalah yang sering mengganggu pasangan berjuluk “The Minions” tersebut adalah tekanan sebagai predikat ranking satu dunia yang harus selalu menang.
Pada akhirnya, tekanan tersebut sering menjadi boomerang yang membuat keduanya bermain di bawah performa terbaiknya. Diakuinya pula bahwa keinginan menang yang terlalu besar juga bisa menjadi boomerang.
Herry Iman Pierngadi meminta agar Kevin/Gideon mengubah pola pikir dalam menghadapi kejuaraan besar, dan segera melupakan kekalahan yang telah lalu.
"Juara Olimpiade dan dunia memang belum didapat (Kevin/Gideon), tetapi ada baiknya mereka tidak terlalu menggebu-gebu. Pola pikir harus diubah."
"Nikmati saja setiap momen seperti yang dilakukan Hendra/Ahsan agar beban tidak terasa terlalu berat," demikian kata Herry Iman Pierngadi dalam pernyatannya.
1. Hendra Setiawan/Muhammad Tampil Lebih Enjoy
Sementara tekanan bermain yang dialami Kevin/Gideon sejatinya juga dialami Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan sebagai pemain senior. Namun keduanya mencoba lebih menikmati permainan agar beban yang dibawanya tak terlalu dirasakan.
"Pasangan 37 tahun dan 34 tahun (Hendra/ Ahsan) itu selalu membawa pola pikir menikmai setiap momen yang dijalani. Jika beban yang dibawa dalam setiap penampilan berkurang, siapa tahun Kevin/Marcus mendapat hasil yang lebih baik," sambung Herry.
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan tampil sebagai semifinalist Olimpiade Tokyo dan berhasil meraih tiga kali kejuaraan dunia, yaitu di tahun 2013, 2015, 2019.