Meski Kalah, Pebulutangkis Inggris Bangga Bisa Sulitkan Kento Momota di Piala Sudirman 2021
FOOTBALL265.COM – Pebulutangkis Inggris, Johnnie Torjussen, mengaku senang bisa mengimbangi Kento Momota meskipun timnya kalah 0-5 dalam penyisihan Grup D Piala Sudirman 2021.
Pertandingan Inggris vs Jepang telah dilangsungkan pada Selasa (28/09/21) pukul 14.00 WIB langsung dari Energia Areena, Vantaa, Finlandia.
Saat itu, tunggal putra berusia 22 tahun itu turun di partai kedua setelah sebelumnya Marcus Ellis/Lauren Smith gagal menaklukkan Yuta Watanabe/Arisa Higashino dengan skor 21-16, 21-11.
Bermain dalam posisi timnya telah tertinggal 0-1, tak menyurutkan Johnnie Torjussen sebagai pemain tunggal peringkat 205 dunia untuk menantang Kento Momota.
Meski pada akhirnya Johnnie Torjussen dikalahkan dua set langsung dengan skor 22-20, dan 21-10, namun faktanya, Johnnie Torjussen mampu memberikan perlawanan sengit terutama di set pertama hingga terjadi setting 20-20.
Sayangnya, Johhnie Torjussen tidak lebih baik soal ketenangan. Hingga akhirnya Kento Momota tampil lebih siap di set kedua dan memenangkan pertandingan dengan skor total 20-22, dan 10-21.
Secara keseluruhan, pada akhirnya Jepang menang 5-0 dan memastikan diri lolos ke babak perempat final Piala Sudirman 2021. Namun terlepas dari itu, performa baik Johnnie Torjussen pun menjadi sorotan.
“Itu benar-benar kejutan bagi saya, saya tidak tahu apakah dia (Kento Momota) merasa gugup. Sangat menyenangkan melihat smash saya mampu menembus pertahanannya,"
"Saya pikir itu mendorong kepercayaan diri saya, apalagi melawan tunggal terbaik dunia. Saya ingin melakukan itu di masa depan melawan setiap pemain,” ucap Johnnie Torjussen melansir laman resmi BWF.
1. Performa Kento Momota Jadi Sorotan
Senada dengan hal itu, performa Kento Momota tak kalah jadi sorotan usai hasil buruk yang didapati selama perhelatan Olimpiade Tokyo 2020.
Saat itu Kento Momota bahkan tak lolos dari babak penyisihan grup. Paska melakoni pertandingan pertamanya di Piala Sudirman 2021, pemain berusia 27 tahun itu memberikan evaluasinya.
“Saya sangat gugup pada awalnya dan tidak dapat memainkan permainan saya sendiri. Menjelang detik saya bisa menenangkan diri dan menguasai permainan saya,” kata Momota.
“Saya ingin meningkatkan dalam hal fokus. Saya gugup hari ini dan tidak bisa fokus pada satu titik pada satu waktu. Namun, hal baiknya adalah saya bisa menenangkan diri.”