Mundur dari Kejuaraan Dunia akibat Covid-19, Pebulutangkis Prancis Kritik BWF
FOOTBALL265.COM – Pebulutangkis Prancis, Toma Junior Popov/Christo Popov putuskan mundur dari Kejuaraan Dunia 2021 karena Covid-19 sekaligus turut mengritik BWF.
Mundurnya Toma Junior Popov dan Christo Popov menambah daftar panjang pebulutangkis yang putuskan mundur dari ajang Kejuaraan Dunia 2021 pada 12-19 Desember 2021.
Berbeda dari wakil lainnya yang mundur karena cedera, kelelahan atau pun mewaspadai pandemi Covid-19 yang bermutasi menjadi omicron, pebulutangkis bersaudara asal Prancis itu mundur karena sang ayah sekaligus pelatihnya dinyatakan positif Covid-19.
Hal tersebut diumumkan langsung oleh pebulutangkis andalan Prancis itu di akun Instagram pribadinya pada Sabtu (11/12/21) malam WIB.
Dalam keterangannya, Toma Junior Popov dan Christo Popov menyatakan keduanya negatif dari Covid-19 dan hanya sang ayah saja yang terpapar.
Namun mereka juga merasa ada kejanggalan, karena sang ayah dinyatakan positif hanya melalui satu tes PCR saja. Kemudian mereka meminta adanya tes kedua untuk menghindari adanya kesalahan hasil.
Permintaan tersebut bukan untuk agar mereka tetap bisa ikut kejuaraan Dunia 2021, namun hanya untuk memastikan saja namun permohonan ditolak oleh otoritas setempat.
Hal ini pun membuat kedua pebulutangkis tampan itu memberikan kritik pada BWF. Sebab, dalam aturan yang ditulis oleh BWF , bahwa diperbolehkan adanya tes kedua namun sayang aturan tersebut hanya tulisan belaka.
Setelah diskusi panjang, akhirnya Toma Junior Popov dan Christo Popov memutuskan untuk mundur dari Kejuaraan Dunia 2021, walaupun mereka sudah beberapa hari tiba di Huleva, Spanyol untuk mengikuti turnamen bulutangkis tersebut.
1. Pernyataan Toma Junior Popov dan Christo Popov
Untuk lebih lengkapnya, berikut pernyataan resmi dari Toma Junior Popov dan Christo Popov usai umumkan mundur dari Kejuaraan Dunia 2021:
“Halo semuanya!
Seperti yang mungkin Anda dengar atau lihat, kami harus mundur dari Kejuaraan Dunia Kemarin karena ayah kami dinyatakan positif Covid-19. Tapi kami negative, jadi jangan khawatir.
Jadi setelah berdiskusi dengan ayah/pelatih kami, pelatih nasional dan Federasi Prancis, kami memutuskan untuk mundur dari turnamen dan kembali ke Prancis.
Tentu saja kami sangat sedih dengan situasi ini karena bagi kami berdua ini adalah Kejuaraan Dunia pertama yang kami ikuti.
Kami mengambil keputusan ini pertama-tama untuk keselamatan kami dan terutama untuk keselamatan semua pemain, staf, dan sukarelawan yang ada di turnamen ini.
Kedua, protokol yang harus kami lakukan adalah selalu berlatih sendiri dan makan sendiri.. selama turnamen yang tidak mengizinkan kami 100 persen leluasa.
Jadi bagi kami itu adalah keputusan yang logis untuk dibuat.
Sebagai informasi, ayah kami langsung dipindahkan ke ruangan lain di luar sistem bubble. Ketika dia dites positif, kami meminta untuk mengujinya kembali tetapi organisasi menolak dan ayah saya harus tinggal 10 hari dikarantina di kamarnya.
Seperti yang tertulis dalam protokol BWF COVID, ketika seseorang dinyatakan positif, ia dapat dites ulang. Tetapi protokol pemerintah di atas protokol BWF dan karena itu (hanya satu tes positif yang mengonfirmasi bahwa dia positif dan tidak ada kesempatan untuk tes ulang).
Namun kami meminta untuk melakukan tes kedua hanya untuk melihat apakah dia benar-benar terkontaminasi atau hasilnya salah. Kami tidak meminta untuk menyelamatkannya dari situasinya tetapi agar kami tahu apakah kami bisa positif nanti atau tidak.
Tapi sekali lagi ditolak..
Jadi mengapa melakukan protokol BWF yang tidak berguna jika protokol pemerintah di atas segalanya?
Semua fakta membuat kami mengambil keputusan untuk mundur dan kembali ke Prancis.
Kami sangat menyesal mengundurkan diri sebelum turnamen dimulai..
Kami berharap kami bisa bermain untuk negara kami!
Kami berharap turnamen yang benar-benar bagus dan aman untuk semua pemain!
Kami juga berharap ayah kami akan baik-baik saja dengan karantina 10 hari.
Semua yang terbaik,
Tomi & Christo,” tulis pernyataan Toma Junior Popov dan Christo Popov.