Nihil Prestasi Usai Jegal Ahsan/Hendra di Olimpiade, Aaron/Soh Terkena Kutukan?
FOOTBALL265.COM - Nihil prestasi usai menaklukkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Olimpiade Tokyo 2020, apakah Aaron Chia/Soh Wooi Yik terkena kutukan?
Sebagaimana diketahui, Aaron Chia/Soh Wooi Yik adalah ganda putra terbaik asal Malaysia, yang kini berada di top 10 dunia.
Aaron Chia/Soh Wooi Yik selalu memberi perlawanan yang menakutkan setiap kali bertemu pasangan ganda putra Indonesia.
Seperti di semifinal Olimpiade Tokyo 2020, Aaron Chia/Soh Wooi Yik sukses menjegal pasangan senior peringkat kedua di dunia, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Bertarung tiga gim selama 52 menit, Aaron/Soh akhirnya meraih medali perunggu di Olimpiade Tokyo, setelah menjegal Ahsan/Hendra dengan skor 17-21, 21-17, dan 21-14.
Namun setelah itu, Aaron/Soh tak bertaji lagi. Belum ada gelar lagi yang mereka persembahkan untuk negara Malaysia.
Banyak yang menyebut jika Aaron/Soh terkena 'kutukan' setelah menghalangi Ahsan/Hendra dalam meraih medali Olimpiade yang mereka idam-idamkan.
Namun, di sebuah kesempatan berbincang dengan legenda Malaysia, Tan Boon Heong, Aaron Chia dengan tegas membantahnya.
"Untuk sekarang, saya feeling bermainnya kayak belum kembali, perasaan itu, karena setelah Olimpiade itu, turnamen pertama adalah Sudirman Cup," ungkap Aaron Chia.
"Performa kami di Piala Sudirman masih baik, tapi saat Thomas Cup yang main grup, kami kalah dari Hoki/Kobayashi, tidak bisa fight, dari situ performa kami menurun."
1. Aaron Chia: Idola Saya Hendra Setiawan
Ada alasan khusus mengapa Aaron Chia/Soh Wooi Yik dikaitkan dengan 'kutukan' usai mengalahkan Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan di Olimpiade 2020.
Pasalnya, sebagai pemain ganda putra, Aaron Chia sejak lama menegaskan jika pemain idolanya adalah Hendra Setiawan.
Hal itu ia tegaskan lagi saat berbincang dengan Tan Boon Heong via Youtube.
"Pemain ganda putra idola saya adalah (Hendra) Setiawan. Dulu saya juga pernah main tunggal putra, idola saya di tunggal putra lebih ke Taufik (Hidayat)," ucapnya.
Namun, Aaron tak habis pikir, mengapa setelah ia mengalahkan Ahsan/Hendra, performanya tidak juga menanjak.
"Setelah Olimpiade, Piala Sudirman kami main baik, kami merasa kalau perfoma kami sudah oke, tapi saya tidak tahu kenapa bisa kalah dari Hoki, jadi saya merasa kacau."
Setelah melakoni Swiss Open 2022, Maret lalu, Aaron Chia/Soh Wooi Yik memilih pulang dan absen dari turnamen di Korea, karena ingin memulihkan mentalnya lagi.
"Saya rasa untuk turnamen ini perlu santai, karena kami kehilangan kepercayaan diri dalam permainan, saya harus mendapatkan kembali kepercayaan diri itu," tegas Aaron.
"Jadi, selama pertandingan, saya saya pikir saya harus lebih meningkatkan mentalitas saya," lanjut pebulutangkis 25 tahun itu.
2. Dapat Tekanan, Aaron/Soh Sabar
Terakhir kali, Aaron Chia/Soh Wooi Yik melenggang ke semifinal Swiss Open 2022. Namun, mereka kalah dari wakil Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Walau mendapat tekanan bertubi-tubi dari penggemar, tapi Aaron Chia/Soh Wooi Yik mengaku sabar dan terus mengevaluasi.
"Terima kasih atas semua dukungan, walau kadang saat kita melihat kolom komentar, kami kena maki, tapi semua ini bagi kami adalah bagian dari proses," ucap Aaron.
"Kami harus mengalaminya, kena maki atau tidak, kita harus terima, lihatlah bagaimana kami mengatasi ini sendiri," tuntas Aaron.