Operasi Penyembuhan Cedera Engkel, Begini Kondisi Terkini Marcus Gideon
FOOTBALL265.COM - Atlet bulu tangkis asal Indonesia, Marcus Gideon, saat ini tengah menjalani pemulihan pascaoperasi untuk penyembuhan cedera engkel.
Untuk sekarang, pasangan ganda putra dari Kevin Sanjaya tersebut belum diperbolehkan untuk bertanding atau sekedar berlatih dulu agar cederanya tidak kambuh kembali.
Oleh dokter PBSI di bidang ortopedi, Prof. Dr. dr. Nicolaas C. Budhiparama, PhD, SpOT (K), FICS, pada Sabtu (23/04/22), Marcus Gideon disarankan untuk menunda aktivitasnya sebagai atlet hingga Mei 2022 mendatang.
Maka dari itu duet The Minions harus absen di sejumlah ajang bulu tangkis bergengsi macam Thailand Open dan tentu saja Piala Thomas.
Sebelum melakukan operasi, Marcus sempat memaksakan diri untuk terus bermain dengan bantuan obat bius namun ia khawatir jika cara ini akan membahayakan tubuhnya sendiri.
Maka dari itu pria 31 tahun yang akrab disapa Sinyo tersebut memutuskan untuk naik meja bedah saja pada awal April ini. Kendati akan makan waktu pemulihan yang lama namun semuanya demi memperpanjang kariernya mengayunkan raket.
Terutama cedera engkel akan sangat mengikis kemampuannya bergerak lincah serta melompat. Sesuatu yang menjadi trademark dari seorang Marcus Gideon.
"Hari ini kita akan mulai melakukan cabut benang dan kemudian harus rehabilitasi. Kita harapkan pada akhir atau pertengahan Mei sudah mulai boleh latihan lagi," beber Dokter Nicolaas seperti yang dilansir oleh PBSI.
"Jika terlalu cepat comeback maka peradangan akan kembali lagi," tambah dokter jebolan Universitas Sumatera Utara tersebut.
Dokter Nicolaas sendiri mengaku bangga dengan keputusan Marcus Gideon karena berani melakukan operasi. Dengan demikian maka ada kesempatan untuknya memperpanjang karier.
1. Tak Sabar Ingin Comeback
Marcus Gideon sendiri sangat sedih karena harus melewatkan kesempatan membela Indonesia di Thailand Open maupun Piala Thomas.
Penyesalan Marcus harus absen di Piala Thomas terasa lebih besar karena Indonesia akan berusaha mempertahankan gelar mereka di edisi 2022.
Akan tetapi, atlet kelahiran Jakarta tersebut berusaha untuk berbesar hati. Ia sadar jika memaksakan diri untuk bermain hanya akan merugikan dirinya sendiri dan juga tim.
"Pastinya menyesal dan ingin ikut bela Indonesia karena kita habis juara tapi mau bagaimana kalau saya main belum tentu bisa maksimal," ujar Marcus Gideon.
"Daripada mengecewakan dan hasilnya tidak bagus. Kasian tim juga. Lebih baik memberi kesempatan pada (pemain) yang lain,"
"Saya ingin kembali (main) maksimal lagi. Bisa tetap baik di atas lama," imbuhnya lagi yang setelah itu juga memberi pesan semangat pada tim Piala Thomas dari Indonesia.
Jika melakukan proses pemulihannya dengan baik, maka Marcus Gideon bisa sembuh sesuai jadwal. Berpatokan dengan sabda dari Dokter Nicolaas Budhiparama maka pada Juni mendatang Sinyo sudah bisa kembali beraksi.
Tentunya ini adalah berkah besar mengingat saat itu dua turnamen dunia bertajuk Indonesia Masters dan Indonesia Open akan digelar dalam waktu berdekatan.
2. Jonatan Christie dan Anthony Ginting Dibela Bintang Malaysia
Lee Zii Jia masih menganggap dua tunggal putra Indonesia, Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, sebagai ancaman serius bagi Malaysia di Piala Thomas bulan depan.
Belakangan, tunggal putra Indonesia menjadi sorotan setelah dua legenda tanah air, Liem Swie King dan Taufik Hidayat, melontarkan kritikan tajam atas performa dan prestasi di sektor ini.
Swie King, pemenang Piala Thomas pada tahun 1976, 1979 dan 1984, dilaporkan mendukung sentimen Taufik Hidayat bahwa Anthony Ginting dan Jonatan masih belum bisa disebut pebulu tangkis kelas dunia.
Taufik, yang mengharumkan nama Indonesia di Piala Thomas 2000 dan 2002, menyatakan bahwa Ginting dan Jonatan saat ini masih berjuang mengembalikan performa terbaik mereka, meskipun peringkat mereka tinggi.
Kritik tajam terhadap Anthony Ginting dan Jonatan pun terdengar sampai negara tetanggara Malaysia. Khususunya Lee Zii Jia.
Baca selengkapnya: Lee Zii Jia Anggap Jonatan Christie dan Anthony Ginting Ancaman Serius bagi Malaysia di Piala Thomas