Piala Thomas: 5 Hal di Luar Nalar Shesar Hiren Rhustavito, Si Spesialis Beregu Indonesia
FOOTBALL265.COM - Kemenangan atas tim Piala Thomas Jepang, Jumat (14/5/22), meninggalkan fakta-fakta menarik tentang tunggal putra ketiga Indonesia, Shesar Hiren Rhustavito.
Pebulutangkis kelahiran 3 Maret 1994 itu sempat menorehkan prestasi pada ajang PON XVIII di Riau pada 2012. Dia berhasil menyumbang mendali emas bagi daerahnya, Jawa Tengah.
Setelah meraih gelar di tingkat nasional, berbagai pihak menaruh harapan besar ke Shesar Hiren Rhustavito. Namun, pasca tampil memukai di ajang Pekan Olahraga Nasional dia justru mengalami berbagai masalah.
Di tiga tahun pertama bersama Pelatnas, Vito sempat mengalami pasang surut performa di lapangan. Dia terlihat kurang bisa berkembang saat turun di sektor individu, namanya pelan-pelan turun.
Hingga puncaknya pada 2015, Shesar Hiren Rhustavito terdegradasi dari pelatnas usai mengalami cedera dan masalah pribadi yang mengharuskannya melakukan proses penyembuhan.
Selepas terdegradasi dari Pelatnas, rekan seangkatan Antony Sinisuka Ginting dan Jonatan Cristie ini memilih beralih ke jalur profesional dengan bergabung bersama tim masa kecilnya, PB Djarum.
Saat itu, Vito mencoba kembali meniti karirnya dengan tampil di ajang Djarum Sirnas. Tapi, itu pun tak mudah dilalui Vito akibat konsentrasinya masih belum bisa penuh untuk bulutangkis.
Hingga akhirnya dia berhasil juara Indonesia International Challenge 2016 dan mempertahankannya pada 2017. Vito juga meraih juara di Indonesia International Series 2017 dan mempertahankan gelarnya di 2018.
Di 2018 pula Vito berhasil meraih gelar di Vietnam Open. Vito akhirnya berhasil mendapatkan tempatnya lagi di Pelatnas Cipayung seiring penampilan cemerlangnya saat tampil di Kejurnas PBSI 2018.
Kembali ke Pelatnas Vito berhasil tampil apik di Piala Thomas 2020, Denmark. Terbaru dia kembali jadi pemain kunci di ajang dua tahunan ini, INDOSPORT telah merangkum lima hal mengejutkan Vito Piala Thomas 2022 di Bangkok, Thailand.
1. 5 Kejutan Shesar Vito di Piala Thomas
Prestasinya itu membuat dia kembali ditarik ke Pelatnas pada awal tahun 2019. Ia menjadi pemain paling senior di skuat tunggal putra Pelatnas saat ini. Namun hal itu bukanlah halangan untuknya.
Bahkan pada dua gelaran Piala Thomas terakhir Vito yang turun sebagai tunggal putra ketiga tim Indonesia bisa menjadi pemain kunci yang membuat dirinya kembali mendapat sorotan publik.
Berikut lima hal megejutkan Shesar Hiren Rhustavito setelah comeback ke Pelatnas pada awal tahun 2019. Tak perlu waktu lama, Vito langsung mengejutkan publik bulutangkis nasional usai tampil memukau di Piala Thomas 2020, Denmark.
Shesar dua kali berhasil menjadi penentu kemenangan tim putra Indonesia. Sempat diragukan, dia berhasil menjadi tunggal putra ketiga Indonesia yang bermain apik pada turnamen ini.
Pertama, Vito mampu mengalahkan pebulutangkis tunggal asal Thailand Adulrach Namkul di pertai penentu usai tunggap pertama Indonesia, Anthony Ginting kalah tiga set dari Kantaphon Wangcharoe, Indonesia menang atas Thailand 3-2.
Setelahnya, Vito melakukan comeback apik untuk berbalik menumpas tungga putra Taiwan Chi Yu Jen dengan skor 16-21, 21-18, 21-19. Pebulutangkis yang sempat terkena 'maslah' ini kembali membuktikan kapasitasnya.
Hal ketiga tentu saja berkat kemenangan penting atas atlet bulutangkis Taiwan di partai terakhir Grup A, Yu Jen membuat Indonesia menang 3-2 dan memastikan diri keluar sebagai juara grup.
Penampilan mengesankan Shesar Vito dalam turnamen beregu kembali terjadi saat dia masuk dalam daftra tim Piala Thomas 2022 yang berlangsung di Bangkok, Thailand, ini merupakan kejutan bersar keempat Shesar Vito.
Penampilanya berhasil memperpanjang nafas tim Thomas Indonesia setelah tertinggal 0-2, Ginting dan Ahsan/Kevin kalah. Kemenangan Korsel pupus setelah Vito berhasil menang atas Jeon Hyeok Jin sekaligus jadi awal kebangkitan Indonesia.
Kejtan kelima tentu saja, saat dia kembali menjadi penentu kemenangan Indoneisa di babak Semi Final melawan Jepang. Vito berhasil tampil klinis hingga menang atas Kodai Naraoka dengan straight game.
2. Anthony Ginting Minta Maaf ke Kento Momota
Pebulutangkis tunggal putra Indonesia, Anthony Sinisuka Ginting berhasil mengalahkan tunggal terbaik kedua asal Jepang, Kento Momota dalam pertandingan rubber game.
Berlangsung di Impact Arena, Bangkok, Thailand pada Jumat (13/5/22), kedua pebulutangkis ini memang kerap bertemu. Sebelum tadi malam, Kento Momota unggul jauh atas Anthony Ginting.
Sebanyak 15 kali keduanya pernah bentrok di lapangan. Pertemuan pertama terjadi pada 2015 dalam ajang Indonesia Open, tepatnya perempat Final dan saat itu Ginting harus mengakui keunggulan Momota dengan straight game.
Kemudian pertemuan terakhir kedua pebulutangkis terjadi pada 2019, ketika MomoGi, sebutan bagi kedua pebulutangkis dari badminton lovers bertemu di ajang World Tours Finals.
Partai semalam merupakan pertemuan ke-16 bagi keduanya. Ginting sukses memangkas jarak, sehingga kedudukan keduanya masih di skor 11-6 untuk keunggulan Kento Momota.
Baca selengkapnya: Anthony Ginting Minta Maaf ke Kento Momota di Tengah Pertandingan, Ada Apa?