Bikin Jleb, Saat Mantan Pelatih Taufik Hidayat Komentari Performa Tunggal Putra Indonesia
FOOTBALL265.COM – Sudah berkelana berbagai negara dan sukses cetak pebulutangkis top, mantan pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo, beri pendapat tentang tunggal putra Indonesia.
Sebagai informasi, performa sektor tunggal putra Indonesia tengah menjadi sorotan seiring dengan inkonsistensinya dalam kejuaraan beregu putra Piala Thomas 2022 dan SEA Games 2021.
Selama perhelatan Piala Thomas 2022 yang berlangsung 8-15 Mei 2022, bisa dibilang performa Shesar Hiren Rhustavito yang paling stabil dan tidak pernah terkalahkan.
Sedangkan sorotan utama ada pada Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie. Keduanya mengalami naik turun performa dengan kemenangan dan kekalahan yang terkadang tak terduga.
Begitupun pada kategori beregu bulutangkis SEA Games 2021 yang berlangsung pada 16-18 Mei 2022. Tim beregu putra Indonesia juga gagal ke final usai kalah 2-3 atas Thailand.
Tiga tunggal putra Indonesia, yaitu Chico Aura Dwi Wardoyo, Christian Adinata, dan Bobby Setiabudi gagal menyumbang poin bagi tim bulutangkis putra SEA Games 2021.
Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat, sebelumnya pernah melempar kritik pedas melalui instagram soal masalah fisik, mental, dan ketidakadaan pelatih tunggal putra pendamping Irwansyah.
Lantas, mantan pelatih Taufik Hidayat, yaitu Mulyo Handoyo pun ikut terseret-seret terkait kesuksesan India mengalahkan India dan mencetak sejarah menjuarai Piala Thomas 2022.
Nama Mulyo terseret bukannya tanpa sebab. Sebagai pelatih bulutangkis bertangan dingin asal Indonesia, Mulyo Handoyo memang pernah berkelana menangani sektor tunggal putra India.
Salah satu mantan muridnya, Srikanth Kidambi yang awalnya berada di ranking 40 besar, perlahan menjelma jadi monster di ranking 1 dunia pada 2018. Begitupun Prannoy H.S yang hingga saat ini kian mengganas di dunia.
Lantas bagaimana tanggapan Mulyo Handoyo tentang performa tunggal putra Indonesia yang ada hingga saat ini?
1. Tunggal Putra Indonesia di Mata Mulyo Handoyo
Dilansir dari laman Antara, Mulyo Handoyo menilai bahwa pebulutangkis tunggal putra Indonesia memiliki performa yang tak stabil, kadang bisa bagus, namun kadang bisa sebaliknya.
Secara spesifik, pelatih yang mengantarkan Taufik Hidayat meraih medali emas Olimpiade Athena 2004 itu mencontohkan penampilan Jonatan Christie di Piala Thomas 2022.
“Saya lihat tidak konsisten (performanya). Artinya, kadang bagus, kadang jelek. Pengaruhnya dari mana, saya tidak tahu, karena saya tidak menanganinya,” ucap Mulyo Handoyo.
Untuk meningkatkan konsistensi itu, Mulyo Handoyo berpendapat bahwa peningkatan pola permainan perlu dilakukan. Selain itu pola latihan tunggal putra Indonesia juga perlu disoroti.
Menurut Mulyo Handoyo, pendekatan secara emosional antara pelatih dan pemain juga tidak bisa dipisahkan selama membentuk pola latihan.
“Setiap negara punya kultur yang berbeda-beda. Dengan begitu ada pendekatan pribadi yang berbeda juga. Bagaimana kita juga bisa mengajak atlet termotivasi untuk berlatih,” sambungnya.
Mulyo Handoyo juga menilai bahwa regenerasi bulutangkis sektor tunggal putra Indonesia cukup tertinggal dibanding negara lain seperti China, Thailand, dan India.
Jadi, Mulyo Handoyo berharap bahwa tunggal putra Indonesia memiliki lebih banyak kesempatan untuk bertanding ke berbagai turnamen bulutangkis. Menurutnya, PBSI harus berani mendorong pemain muda dengan target tertentu.
“Pembinaan harus betul-betul punya system dan progress yang baik. Ini bisa kita lihat dengan data untuk evaluasi. Dari situ kita tahu mana yang terbaik. Jika sudah memberikan yang terbaik, tinggal tunggu saja. Saya kurang tahu kalau di PBSI seperti apa,” ujarnya.
Sebagai informasi , setelah dari India, Mulyo Handoyo hijrah ke Singapura. Namun dia tidak memperpanjang kontrak melatih di Asosiasi Bulutangkis Singapura (SBA) pada Februari 2022.
Berbagai tawaran melatih dari negara seperti India dan China berdatangan kepadanya. Namun hingga saat ini, eks pelatih Taufik Hidayat itu masih belum memutuskan apapun.
2. Singapura Dapat Pengganti Mulyo Handoyo
Eks pelatih Taufik Hidayat, Mulyo Handoyo yang kini sedang di Indonesia, resmi tak lagi jadi pelatih di Asosiasi Bulutangkis Singapura pada 4 Februari 2022.
Kemudian sejak itu, Asosiasi Bulutangkis Singapura terus gencar mencari kekosongan posisi Kepala Pelatih Tunggal Putra Pelatnas yang ditinggalkan Mulyo Handoyo.
Lowongan pekerjaaan tersebut bahkan diumumkan di berbagai akun media sosial, termasuk di akun resmi @Badminton_Asia.
Selang beberapa lama, tercatat ada lebih dari 20 pelatih lokal dan internasional yang melamar pekerjaan tersebut. Lima pelatih dari Eropa dan Asia dipilih dan diwawancara oleh panel dari pelatnas Singapura.
Sampai akhirnya, melansir laman The Straits Time yang dilansir pada Jumat (8/4/22), sosok asisten Mulyo Handoyo, yaitu Kelvin Ho, resmi ditunjuk sebagai pelatih kepala sektor tunggal Singapura.
Baca selengkapnya: Pelatih Baru Ini Gantikan Peran Mulyo Handoyo yang Hengkang dari Pelatnas Singapura