Mengenang Terakhir Kali Tunggal Putra Tanah Air Menangi Indonesia Open: Hampir 1 Dekade Silam!
FOOTBALL265.COM – Mengenang terakhir kali tunggal putra Indonesia bisa menjadi juara di tanah sendiri pada gelaran tahunan BWF World Tour, Indonesia Open.
Sebagaimana diketahui, pada 14-19Juni 2022, sedang berlangsung turnamen bulutangkis super 1000 bertajuk Indonesia Open 2022.
Turnamen tersebut berlangsung di Istora Senayan Jakarta yang melibatkan banyak pebulutangkis top dari seluruh berbagai belahan dunia.
Sejak digelar pertama kali pada tahun 1982, pebulutangkis tuan rumah selalu mendominasi berbagai nomor yang ada, baik itu tunggal putra hingga ganda campuran.
Hanya saja, beberapa edisi belakangan ini pebulutangkis tuan rumah tampak melempem. Bahkan pernah dalam beberapa edisi, pebulutangkis Indonesia gagal menjadi juara di tanah sendiri.
Di Indonesia Open pada 2009, 2010, 2011, 2014, 2015, dan 2016 tak ada satu pun pebulutangkis Indonesia yang berhasil meraih gelar juara.
Setelah adanya regenerasi dan pembenahan, barulah beberapa sektor mengalami peningkatan hasil dan bisa menjadi juara.
Dari sekian banyak sektor yang dimiliki Indonesia, hanya sektor tunggal putra yang nampaknya masih melempem di Indonesia Open.
Bahkan hampir satu dekade sudah tak ada tunggal putra Tanah Air yang berhasil menggondol juara Indonesia Open.
Terakhir kali, tunggal putra Indonesia menjuarai Indonesia Open adalah pada 2012 silam. Siapakah sosok tunggal putra yang berhasil menjadi kampiun itu?
1. Simon Santoso: Tunggal Putra Terakhir yang Juara Indonesia Open
Terakhir kali tunggal putra Indonesia bisa menjadi juara di Indonesia Open terjadi pada 2012 atau satu dekade silam.
Sosok yang berhasil mempersembahkan gelar juara tunggal putra terakhir di Indonesia Open bagi Merah Putih adalah Simon Santoso.
Simon Santoso saat itu berhasil meraih gelar juara tunggal putra kendati hanya menjadi unggulan ketujuh di Indonesia Open 2022.
Perjalanan Simon Santoso meraih gelar juara tunggal putra terbilang mulus. Sejak babak pertama, pebulutangkis yang pernah menduduki peringkat ketiga dunia ini mampu meraih kemenangan dengan mudah, kecuali di babak kedua.
Di babak pertama, Simon Santoso melangkah mulis usai berhasil mengalahkan Sourabh Verma dengan skor 21-18 dan 21-14.
Di babak kedua, ia pun sempat mengalami jalan terjal, yakni saat berhadapan dengan Vincent Wong Wi Ki. Di babak ini, Simon Santoso harus bermain hingga Rubber Game sebelum menutup kemenangan dengan skor 15-21, 21-16, dan 21-19.
Di perempatfinal, Simon Santoso harus bertemu dengan kompatriotnya, Dionysius Hayom Rumbaka. Kemenangan pun diraih dengan mudah, yakni dengan skor 21-17 dan 21-7.
2. Menang atas Unggulan ke-8
Di semifinal dan partai final, Simon Santoso hanya menyisakan lawan mudah, yakni pebulutangkis non unggulan dan unggulan ke-8 saja.
Di semifinal, Simon Santoso berhadapan dengan pebulutangkis non unggulan pada diri Kashyap Parupalli, yang berhasil mengalahkan unggulan pertama, Chen Long.
Di duel itu, Simon Santoso berhasil menang dua set langsung dengan skor 21-15 dan 21-12 sehingga berhasil melangkah ke final.
Saat partai puncak, Simon Santoso bertemu unggulan ke-8, yakni Du Pengyu. Pertandingan di final pun berjalan ketat.
Usai unggul tipis di set pertama dengan skor 21-18 atas Du Pengyu, Simon Santoso harus tumbang di set kedua dengan skor cukup jauh, yakni 13-21.
Di set ketiga, barulah Simon Santoso tampl ganas dan berhasil mengandaskan rivalnya itu dengan skor 21-11, sekaligus memutus dominasi Lee Chong Wei yang menjadi juara di tiga edisi sebelumnya secara beruntun.
Sejak keberhasilan Simon Santoso itu, belum ada lagi tunggal putra yang berhasil menjuarai ajang BWF Super 1000 tersebut.
Mampukah tunggal putra unggulan Indonesia seperti Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie memutus puasa gelar Indonesia Open yang berlangsung selama satu dekade itu?