Apriyani/Fadia Mulai Jadi Pasangan Monster, Sang Pelatih Tetap Belum Puas?
FOOTBALL265.COM – Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian tampaknya belum puas dengan penampilan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti meski dianggap pasangan monster.
Sebagaimana diketahui, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merupakan pasangan baru di sektor ganda putri Indonesia saat ini.
Apriyani/Fadia pertama kali dipasangkan pada Februari 2022 lalu, dan kemudian baru debut di ajang bergengsi sekelas SEA Games Vietnam 2021 dan langsung meraih medali emas.
Keduanya pun kini dianggap menjadi salah satu pasangan yang harus diwaspadai, karena mampu menunjukkan performa apik di setiap turnamen salah satunya menjadi runner-up Indonesia Masters 2022 pekan lalu.
Kemudian sayangnya Apriyani/Fadia terhenti di babak perempat final Indonesia Open 2022 seusai mendapatkan balas dendam dari wakil Korea Selatan, Lee So Hee/Shin Seung Chan dengan skor 14-21, 19-21.
Walau kini mulai dianggap sebagai pasangan monster di ganda putri. Namun Eng Hian selaku sang pelatih dengan pencapaian yang terbilang sangat baru ini.
Usai dua turnamen di Indonesia Masters 2022 dan Indonesia Open 2022, Eng Hian pun langsung melakukan evaluasi, terutama soal penampilan Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Pelatih yang akrab disapa Coach Didi itu mengatakan, anak asuhnya, Siti Fadia Silva Ramadhanti, harus bisa belajar mengatasi tekanan saat bermain bersama pasangannya, Apriyani Rahayu dalam berbagai turnamen.
Pelatih ganda putri Pelatnas PBSI itu mengatakan bahwa Apriyani dan Fadia memiliki pengalaman yang jauh berbeda.
Sehingga, Eng Hian menyoroti evaluasi terhadap Siti Fadia Silva Ramadhanti saat dipasangkan dengan Apriyani Rahayu.
1. Fadia Harus Siap Hadapi Tekanan
Lebih lanjut Eng Hian mengatakan bahwa Apriyani Rahayu sudah banyak tampil pada ajang-ajang internasional bersama mantan partnernya, Greysia Polli.
Keduanya telah menorehkan beragam prestasi, termasuk gelar di ajang super series BWF, perunggu Asian Games 2018 dan Kejuaraan Dunia, emas SEA Games 2019 sebelum mengukir sejarah emas ganda putri di Olimpiade.
"Apriyani sudah terbiasa dengan segala macam tekanan dan keinginan untuk menang," kata Eng Hian, dilansir dari Djarum Badminton.
"Fadia yang masih harus belajar menghadapi tekanan apalagi bermain di depan publik sendiri dengan atmosfer yang luar biasa ini tidak mudah," tambahnya.
Kemudian Coach Didi juga membeberkan alasan kekalahan Apriyani/Fadia yang kalah dari Lee So Hee/Shin Seung Chan di perempat final Indonesia Open 2022.
Menurutnya kekalahan tersebut disebabkan karena hal-hal non teknis, sebab secara pola permainan sebetulnya tidak ada masalah.
Ia juga mengatakan, penampilan Apriyani/Fadia juga sudah jauh lebih baik dibandingkan turnamen-turnamen sebelumnya sejak kedua pemain itu pertama kali debut di SEA Games 2021.
"Seharusnya Fadia bisa bermain lebih tenang, polanya lebih pelan, tapi dengan atmosfer ini bisa berubah total karena mengikuti keinginan penonton. Ini yang harus dipelajari Fadia," katanya.
2. Apriyani/Fadia Dapat Wejangan dari Senior
Pebulutangkis ganda putri kebangaan Indonesia, Greysia Polii memutuskan gantung raket pada, Minggu (12/06/22) Semasa menjadi pemain, Greys tentunya sudah mencicipi asam garam pengalaman.
Mulai dari kejadian yang tak mengenakan yakni 'skandal main sabun' di Olimpiade London 2012 hingga dirinya mampu meraih emas pada Olimpiade Tokyo 2022.
Baca selengkapnya: Greysia Polii Pensiun, Eks Partner Kasih Wenjangan Penting untuk Apriyani Rahayu dan Siti Fadia