Era Momogi dan Chou Tien Chen Dianggap Telah Berakhir, Media China Ungkap 3 Penggantinya

FOOTBALL265.COM – Media China, Aiyuke, menyebut bahwa era baru tunggal putra bukan lagi Kento Momota dan Anthony Ginting. Tetapi ada 3 penggantinya yang istimewa. Siapa saja?

Pada masa lalu, para pencinta bulutangkis selalu disajikan dengan pertandingan seru dan menegangkan antara Lee Chong Wei vs Lin Dan yang merupakan dua tunggal putra terbaik dunia pada saat itu.

Ketika kedua legenda tunggal putra tersebut bertemu, pasti selalu ramai, dan sering permainan berlanjut hingga babak rubber game.

Menurut media China beberapa saat lalu pada era 2017-2020,  hal yang sama juga terjadi setiap kali Kento Momota dan Anthony Ginting bertemu.

Pertandingan bertajuk 'MomoGi' tersebut dikatakan oleh media China sangat mirip dengan pertandingan dua pendahulunya.

Sama seperti Lee Chong Wei yang kalah head-to-head dari Lin Dan dari 40 pertemuan mereka, dimana legenda Malaysia hanya berhasil menang 12 kali dan 28 kali dimenangkan oleh Lin Dan.

Maka hal yang sama pun juga terjadi pada pertemuan Kento Momota dengan Anthony Sinisuka Ginting, di mana dari 16 pertemuan mereka, wakil Jepang telah memenangkan 11 di antaranya.

Namun melansir laman media Aiyuke, disebutkan bahwa era 2022 bukan lagi menjadi milik tunggal putra Kento Momota, Anthony Sinisuka, serta Chou Tien Chen yang bersinar bersama.

Pada era ini, trio tunggal putra tersebut seolah meredup bersama dengan masalah yang sama, yaitu inkonsistensi permainan.

Hal ini membuat media China mengklaim bahwa era tunggal putra juga mulai bergeser lagi dengan tiga pemain lain. Siapa saja pemain pengganti era  Kento Momota, Anthony Ginting, dan Chou Tien Chen?

1. Tiga Tunggal Putra Penguasa Era 2022

Seiring dengan ‘memudarnya’ era Kento Momota, Anthony Ginting, dan Chou Tien Chen, media China, Aiyuke, mengklaim ada 3 penguasa era tunggal putra tahun 2022.

Ketiga pemain tunggal putra yang dimaksud adalah Viktor Axelsen (Denmark), Lee Zii Jia (Malaysia), dan Loh Kean Yew (Singapura).

Trio Viktor Axelsen, Lee Zii JIa, dan Loh Kean Yew sudah menggeser rivalitas klasik antara Kento Momota, Anthony Ginting, dan Chou Tien Chen.

Sorotan itu muncul selepas turnamen bulutangkis ajang Indonesia Masters 2022 (7-12 Juni) dan Indonesia Open 2022 (14-19 Juni).

Demikian bunyinya, “Axelsen, Lee Zii Jia, dan Loh Kean Yew kini sudah membentuk tiga raksaksa tunggal putra dunia, di saat Kento Momota, Chou Tien Chen, Ginting sedang menurun.”

Viktor Axelsen memang layak disebut sebagai pencetus era baru tunggal putra setelah masa Lin Dan dan Lee Chong Wei serta Kento Momota dan Anthony Ginting.

Setelah memenangkan emas Olimpiade Tokyo 2020. performa tunggal ptura Denmark itu semakin menanjak dengan meraih 4 gelar turnamen.

Terakhir kali Viktor Axelsen merakan kekalahan di luar walkover adalah pada Maret 2022. Saat itu, Viktor Axelsen kalah dari tunggal putra India, Lakshya Sen, melalui drama rubber game.

Setelah itu, Viktor Axelsen selalu menang dalam 20 pertandingan terakhir. Fantastisnya, tercatat bahwa dia meraih kemenangan straight game secara beruntun.

Sementara itu Lee Zii Jia juga difavoritkan menjadi tunggal putra kuat setelah penampilan cukup konsistennya pada tahun ini.

Adapun Loh Kean Yew membuktikan dirinya sebagai tunggal putra yang wajib diwaspadai usai berhasil menjadi Juara Dunia 2021. Jadi wajar bila mereka dianggap bisa menggantikan era Kento Momota, Anthony Ginting, dan Chou Tien Chen.

2. Viktor Axelsen Berbagi Rahasia Tak Terkalahkan

Dianggap jadi salah pengganti era Kento Momota, Anthony Ginting, dan Chou Tien Chen, kini pebulutangkis Denmark, Viktor Axelsen, berbagai tips rahasia tak terkalahkan.

Melansir laman BWF, secara khusus Viktor Axelsen mengungkapkan kebanggaannya bisa merasakan gelar juara tunggal putra di Indonesia Open 2022.

“Ini adalah mimpi besar saya, bisa memenangkan gelar besar di sini (di Indonesia Open 2022),” kata Viktor Axelsen kepada BWF.

“Saya bermain sangat baik hari ini (kemarin), dan mengikuti rencana permainan saya. Rasanya luar biasa untuk menggambarkan betapa bahagia dan bangganya perasaan saya,”sambung Viktor Axelsen.

“Saya mencoba masuk secara agresif dan mencoba mengembalikan drift denganc ara terbaik yang saya bisa, dan mencoba melakukan serangan balik. Saya memiliki sedikit  keunggulan pengalaman yang saya gunakan di final (Indonesia Open) hari ini. “

Baca selengkapnya: Juara Indonesia Open 2022, Viktor Axelsen Beberkan Resep Rahasia Tampil Tak Terkalahkan