Lee Yang/Wang Chi Lin Jadi Kampiun Olimpiade Tokyo Terapes usai Kalah di Final Taipei Open
FOOTBALL265.COM – Ganda putra Chinese Taipei, Lee Yang/Wang Chi Lin menjadi kampiun Olimpiade Tokyo paling apes setelah kalah di final Taipei Open 2022.
Ganda putra tuan rumah, Lee Yang/Wang Chi Lin gagal meraih gelar World Tour pertamanya tahun ini setelah kalah dari pasangan Malaysia, Man Wei Chong/Kai Wun Tee di final Taipei Open 2022.
Bertanding di Taipei Heping Basketball Gymnasium, Minggu (25/07/22), Lee/Wang harus mengakui keunggulan Man/Tee secara rubber game 18-21, 21-11, 18-21 setelah berjuang selama 54 menit.
Menghadapi ganda putra masa depan Negeri Jiran itu, Lee/Wang rupanya harus mengeluarkan segala jurus pertahanan demi meraih poin demi poin.
Namun, upaya ganda putra peraih emas Olimpiade Tokyo itu tidaklah mudah karena Man/Tee tampak bersemangat melancarkan serangan.
Kekalahan di final Taipei Open ini memperpanjang rekor buruk Lee Yang/Wang Chi Lin yang masih nirgelar sejak memenangkan medali emas Olimpiade Tokyo 2022 pada Agustus tahun lalu.
Menegok kembali di tahunn 2021, Lee Yang/Wang Chi Lin sukses menyapu tiga gelar Thailand Open I, Thailand Open II, dan BWF World Tour Finals 2022 pada Januari 2021 lalu.
Meski belum juara setelah tiga turnamen itu, Lee Yang/Wang Chi Lin tetap dianggap sebagai ‘mesin pembunuh’ bagi ganda putra top dunia.
Puncaknya, Lee/Wang berhasil menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020 dengan mengalahkan wakil dari China, Li Junhui/Liu Yuchen, dalam dua set angsung.
Lee/Wang yang berstatus kuda hitam secara mengejutkan bisa mematahkan dominasi China yang juara di dua edisi terakhir dengn skor 21-18 dan 21-12.
1. Rapor Para Juara Olimpiade Tokyo 2022, Axelsen Tersubur
Lee Yang/Wang Chi Lin menjadi pasangan pertama dalam sejarah Taiwan yang memenangkan medali emas di sektor ganda putra.
Sedangkan China menggondol dua emas dari sektor tunggal putri Chen Yu Fei dan ganda campuran Wang Yilyu/Huang Dongping.
Denmark berhasil memenangkan satu medali emas lewat aksi tunggal putra Viktor Axelsen, sedangkan Indonesia menggondol satu lewat ganda putri Greysia Polii/Apriyani Rahayu.
Sayangnya, dibandingkan para juara Olimpiade Tokyo tersebut, hanya Lee Yang/Wang Chi Lin yang sama sekali belum pernah mencicipi podium teratas di turnamen dunia BWF.
Viktor Axelsen semakin dominan di sektor tunggal putra. Sejak meraih emas Olimpiade Tokyo, Axelsen sudah mengantongi sebanyak delapan turnamen terbuka.
Tak ayal, ayah satu anak ini menjadi peraih medali emas paling sukses di antara juara Olimpiade Tokyo 2022 lainnya.
Di sektor tunggal putri, Chen Yu Fei setidaknya sudah mampu mengantongi satu gelar juara usai meraih medali emas Olimpiade Tokyo.
Tunggal putri peringkat empat dunia ini berhasil memenangkan Indonesia Masters 2022 yang digelar di Istora Senayan, Jakarta, pada Juni lalu.
Wang Yilyu/Huang Dong Ping juga menorehkan prestasi dengan mencapai empat final sejak jadi juara Olimpiade Tokyo. Dari keempat final itu, Wang/Huang memenangkan satu di ajang Korea Masters 2022.
Sementara di sektor ganda putri, pasangan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu mengalami nasib yang cukup istimewa.
Selepas menjuarai Olimpiade Tokyo, Greysia/Apriyani sempat mencapai babak final sekali di ajang Indonesia Open 2021 di Bali pada Desember tahun lalu namun mereka gagal juara.
2. Rekap Torehan Para Juara Olimpiade Tokyo
Greysia/Apriyani kemudian dipisah karena PBSI ingin meregenerasi sektor ganda putri sebagai persiapan Greysia Polii yang memutuskan gantung raket pada Juni lalu.
Melanjutkan kiprahnya dengan pasangan baru Siti Fadia Silva Ramadhanti, Apriyani justru menunjukkan performa apik sejak meraih emas SEA Games 2022 pada Mei kemarin.
Apriyani/Fadia sudah membukukan 2 gelar juara dari tiga final. Dua gelar juara itu mereka raih di ajang Malaysia Open dan Singapore Open.
Berikut ini rekap pencapaian para juara Olimpiade Tokyo 2022 sejauh ini:
- Tunggal putra: Viktor Axelsen ( 8 final, 8 juara)
- Tunggal putri: Chen Yu Fei (6 final, 1 juara)
- Ganda putra: Lee Yang/Wang Chi-lin (1 final, 0 juara)
- Ganda putri: Greysia Polii/Apriyani Rahayu (1 final, 0 juara), Apriyani (4 final, 3 juara) bersama Siti Fadia
- Ganda campuran: Wang Yilyu/Huang Dongping (4 final, 1 juara)