Anthony Sinisuka Ginting, Momok dan 'Kryptonite' bagi Chen Long
FOOTBALL265.COM – Tunggal putra China, Chen Long, dikabarkan siap pensiun. Jika rumor ini benar, maka Anthony Sinisuka Ginting resmi tercatat sebagai lawan paling sulit dia kalahkan.
Belakangan, rumor bahwa Chen Long akan segera gantung raket ramai diperbincangkan, terutama di kalangan pencinta bulutangkis China.
Rumor ini merebak setelah nama Chen Long menghilang dari daftar tunggal putra China yang bakal tampil di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022.
Padahal sebelumnya Chen Long diberitakan telah menerima undangan tampil, yang mana ini bakal jadi comeback-nya setelah hiatus sejak meraih perak Olimpiade Tokyo tahun lalu.
Sebagai gantinya, Shi Yu Qi yang awalnya menolak karena masih terikat hukuman dari Asosiasi Badminton China (CBA), menerima undangan tersebut.
Laporan dari media Sports Sina menguatkan rumor bahwa Chen Long akan pensiun. Selain menolak tampil di Kejuaraan Dunia, sang pemain rupanya sudah mengajukan surat pensiun ke CBA.
Bahkan, pebulu tangkis 34 tahun ini sudah meninggalkan pemusatan latihan nasional CBA yang berlokasi di Fujian, sejak Mei 2022 lalu.
Chen Long merupakan pemain bulutangkis China yang telah meraih medali emas Olimpiade Rio 2016, juara dunia enam kali dan juara Asia.
Dia juga seorang mantan tunggal putra no. 1 dunia, di mana dia pernah menempati pucuk ranking dunia selama 76 minggu berturut-turut dari Desember 2014 hingga Juni 2016.
Namun demikian, hanya akan ada satu pemain daari Indonesia yang resmi tercatat sebagai ‘kryptonite’ alias jadi kelemahan utama Chen Long di ajang bergengsi.
1. Anthony Ginting Masih Jadi Lawan Tersulit Chen Long
Dia adalah Anthony Sinisuka Ginting yang saat ini menduduki peringkat ke-6 di ranking dunia BWF.
Dengan Ginting, Chen Long ‘baru’ bertemu 13 kali namun dia memiliki rekor buruk secara head-to-head.
Dalam 13 kali pertemuan dengan Ginting, Chen Long hanya mampu menang lima kali, dan delapan kali menelan kekalahan. Jadi, rekor win-lost-nya: 5-8 (-3).
Situasi ini mirip dengan Chen Long jika diibaratkan Superman karakter bikinan DC Comics dan Anthony Sinisuka Ginting sebagai kryptonite.
Dalam film, kryptonite sendiri diartikan sebagai batuan berwarna hijau yang berasal dari planet krypton, kampung halaman Superman tersebut yang jadi kelemahan utama sang superhero.
Ini merupakan rekor kekalahan terbesar yang dialami Chen Long, dibandingkan dengan beberapa lawannya seperti Lin Dan, Viktor Axelsen, Taufik Hidayat, hingga Kento Momota.
Dengan Lin Dan, Chen Long telah bertemu sebanyak 19 kali dengan mencatatkan 10 kemenangan dan 9 kekalahan.
Sementara itu, dengan monster bulutangkis dunia asal Denmark, Viktor Axelsen, Chen Long mencatat kemenangan 14 kali dan baru kalah sebanyak 6 kali.
Chen Long juga unggul dari legenda Indonesia, Taufik Hidayat 4-2, namun dia memiliki head to head imbang dengan Kento Momota dari Jepang, 5-5.
2. Chen Long Masih Berambisi Raih Emas Asian Games?
Keputusan Chen Long untuk mengakhiri karier bulutangkis yang sudah dilakoninya selama lebih dari 15 tahun ini, tak lepas dari fakta penundaan Asian Games 2022.
Asian Games 2022 yang mulanya dijadwalkan pada 10-25 September tahun ini, akhirnya diundurkan pada tanggal 23 September - 8 Oktober 2023.
Situasi ini membuat ambisi Chen Long menyempurnakan gelar juara di Asian Games tertunda. Dia pun tak mungkin menunggu sampai tahun depan demi merealisasikannya.
Menilik dari sepak terjangnya selama ini, Chen Long yang saat ini menduduki peringkat tujuh dunia tersebut, merupakan salah satu pebulu tangkis yang mengantongi gelar terlengkap.
Namun hanya satu impian yang belum dicapainya di usia senior, yakni menyabet medali emas Asian Games di nomor perorangan.