x

Setahun Lalu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu Bawa Emas Bulutangkis Olimpiade 2020

Selasa, 2 Agustus 2022 15:54 WIB
Penulis: Henrikus Ezra Rahardi | Editor: Indra Citra Sena
Greysia Polii/Apriyani Rahayu

FOOTBALL265.COM – Badminton Lovers Indonesia kembali mengenang momen bersejarah ketika Greysia Polii/Apriyani Rahayu berhasil membawa emas Olimpiade 2020.

Seperti diketahui, salah satu ganda putri andalan Indonesia, Greysia Polii/Apriyani Rahayu, mampu mendapatkan medali emas Olimpiade 2020 yang digelar pada (02/08/22) silam.

Baca Juga

Tepat setahun yang lalu, Greysia/Apriyani mampu tampil moncer di final Olimpiade Tokyo 2020 melawan pasangan dari China, Chen Qing Chn/Jia Yi Fan.

Kerap menjadi musuh bebuyutan, kala itu, Greysia/Apriyani mampu menggulung pasangan China, Chen/Jia dengan dua set langsung 21-19 dan 21-15.

Tentunya, kala itu kemenangan keduanya mampu menjaga tradisi emas Indonesia di Olimpiade, terutama cabang olahraga bulutangkis.

Baca Juga

Bahkan, kala itu, kemenangani Greysia/Apriyani kemudian mampu menggenapkan perolehan emas Indonesia di cabang olahraga bulutangkis, tepatnya di sektor ganda putri.

Seperti dikutip dari kicauan @BadmintonTalk, Indonesia meraih emas pertama dari dua sektor berbeda, yaitu tunggal putra dan tunggal putri melalui pasangan yang kini menjadi suami dan istri, yaitu Susy Susanti dan Alan Budikusuma.

Kala itu, Susy dan Alan mampu mencetak emas di Olimpiade Barcelona yang digelar tahun 1992, sebelum tradisi emas di sektor bulutangkis ini terus berlanjut.

Baca Juga

Selanjutnya, Indonesia kemudian mampu mengemas satu emas di Olimpiade Atlanta 1996 melalui jagoan di ganda putra, Rexy Mainaky/Ricky Subagja.

Sektor tunggal putra kembali menyumbang emas di Olimpiade Athena 2004, melalui aksi tunggal putra andalan, Taufik Hidayat.


1. Tradisi Emas Bulutangkis Indonesia di Olimpiade

Legenda ganda putri Indonesia, Greysia Polii pada acara konfrensi pers

Tradisi emas ini kemudian dilanjutkan di Olimpiade 2008 di Beijing, melalui ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan.

Hanya Olimpiade 2012 yang kemudian menjadi senjakala prestasi bulutangkis Indonesia, ketika tak ada satupun pemain yang mendapatkan emas olimpiade.

Baca Juga

Barulah di Olimpiade 2016, Indonesia menambah emas di sektor ganda campuran, melalui Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, sebelum ditambah Olimpiade 2020 melalui ganda putri, Greysia Polii/Apriyani Rahayu.

Warganet di twitter sempat mengenang momen keberhasilan Greysia/Apriyani menjadi juara Olimpiade 2020, melalui akun @Badminton_fess

“Mengenang satu tahun keberhasilan Greysia/Apriyani meraih emas Olimpiade pertama dari nomor ganda putri,,” kicau @Badminton_Fess.

Baca Juga

Beberapa hari sebelumnya, Greysia Polii malah sempat mengenang perjuangannya saat menapaki babak perempat final Olimpiade 2020 di Tokyo.

Pada perempat final itu, Greysia Polii/Apriyani Rahayu menghadapi Du Yue/Li Yin Hui, asal China. Mereka pun harus menyelesaikan pertandingan dengan tiga gim penuh perjuangan untuk melaju ke semifinal.


2. Perjalanan Greysia/Apriyani di Olimpiade 2020

Legenda ganda putri Indonesia, Greysia Polii pada acara konfrensi pers

 Namun akhirnya, pasangan andalan Indonesia di nomor ganda putri tersebut mengalahkan Du Yue/Li Yin Hui dengan skor akhir 21-15, 20-22, dan 21-17.

Hal itu lantas membuat Greysia Polii/Apriyani Rahayu menembus semifinal, dan menghadapi unggulan ke-3 asal Korea Selatan, Lee So-hee/Shin Seung-chan.

 Lagi-lagi, duet maut Greysia/Apriyani tersebut membuat mereka juga bisa menyingkirkan pasangan andalan Korea Selatan di sektor ganda putri dengan dua set langsung, 21-13 dan 21-13.

Tidak berhenti di situ, bahkan di partai puncak Olimpiade Tokyo 2020 mereka juga menumbangkan unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.

Baca Selengkapnya: Greysia Polii/Apriyani Rahayu Genapi Tradisi Emas Indonesia di Olimpiade

Greysia PoliiApriyani RahayuOlimpiade 2020Greysia Polii/Apriani RahayuBulutangkisBerita Bulutangkis

Berita Terkini