Ada ‘Kryptonite’ Axelsen, Bisakah Anthony Ginting Cs Raih Emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis?
FOOTBALL265.COM – Ambisi tunggal putra Indonesia meraih medali emas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 berpotensi besar terhalang oleh ‘kryptonite’ bernama Viktor Axelsen.
Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 sudah di depan mata. Tokyo, Jepang, akan menjadi tuan rumah pada ajang kejuaraan yang di Indonesia disebut dengan Kejuaraan Dunia Bulutangkis.
Dari kejuaraan yang pertama kali dilaksanakan pada 1977, Indonesia baru mengoleksi gelar juara dari sektor tunggal putra sebanyak enam kali.
Pertama kali Indonesia mencicipi gelar juara tunggal putra pada tahun 1980 melalui Rudi Hartono. Saat itu, Rudi Hartono menaklukkan juniornya Liem Swie King dengan skor 15-9, 15-9 pada babak final.
Icuk Sugiarto melanjutkan keperkasaan Indonesia. Dia menjadi pemain Indonesia kedua yang menggondol gelar juara dunia pada tahun 1983 usai mengalahkan Liem Swie King, 15-8, 12-15, 17-16.
Gelar ketiga Indonesia diraih oleh Joko Supriyanto. Joko menjadi kampiun di Birmingham, Inggris, usai mengalahkan Hermawan Susanto dalam laha All Indonesian Final.
Pemilik julukan “Smash 100 Watt”, Hariyanto Arbi jadi pemain putra Indonesia keempat yang menjadi juara dengan menaklukkan pemain Korea, Park Sung Woo pada 1995.
Enam tahun berselang tepatnya pada 2001, gelar juara tunggal putra kembali ke Tanah air melalui Hendrawan.
Pemain yang kini melatih di Malaysia menang dari andalan Denmark, Peter Gade pada babak final dengan 15-6, 17-16.
Giliran Taufik Hidayat yang tampil sebagai juara pada 2005. Taufik mengalahkan pemain terbaik China, Lin Dan dengan skor 15-3, 15-7 di babak final.
Taufik menjadi putra Indonesia terakhir yang bisa menjadi juara, dan 2005 menjadi tahun terakhir pula bagi Indonesia bisa meraih gelar juara dari sektor tunggal putra.
1. Monster Viktor Axelsen
Artinya sudah 13 tahun Indonesia dahaga gelar juara dari sektor tunggal putra. Kini di era Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, dan kawan-kawan, harapan itu diembankan.
Indonesia sendiri mengirimkan empat wakilnya di sektor tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia 2022, di Tokyo, Japan pada 22-28 Agustus 2022.
Mereka semua berasal dari pelatnas PBSI yakni, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Namun mereka harus menjalani tugas yang sangat berat di dalam mengakhiri puasa gelar tersebut. Sebab, saat ini ada pemain Denmark, Viktor Axelsen sedang bagus-bagusnya.
Bisa dibilang, Viktor Axelsen bagaikan batu kryptonite bagi para pebulutagkis tunggal putra dunia, khususnya bagi Anthony Sinisuka Ginting dan kawan-kawannya.
Dalam film Superman, kryptonite sendiri diartikan sebagai batuan berwarna hijau yang berasal dari planet krypton, kampung halaman sang superhero tersebut.
Batu tersebut menjadi kelemahan utama, atau dengan kata lain Superman akan menjadi lemah dan kehilangan dayanya apabila bertemu dengan batu kryptonite.
Bagaimana tidak, Viktor Axelsen saat ini menjadi tunggal putra yang paling ditakuti lantaran hampir selalu menang di setiap turnamen yang dia ikuti.
Sejauh musim 2022, pebulutangkis yang akan segera dikaruniai anak kedua tersebut sudah mengantongi lima gelar juara dari empat final BWF World Tour dan satu final Kejuaraan Eropa.
Empat gelar World Tour yang telah dia kantongi yakni All England Super 1000, Indonesia Masters Super 500, Indonesia Open Super 1000, dan Malaysia Open Super 750.
Bahkan, pebulutangkis berusia 28 tahun itu berhasil mematahkan rekor legenda China, Lin Dan, karena sukses mencatat rekor kemenangan beruntun sebanyak 32 dari 35 pertandingan sejauh ini.
Menariknya, dari 32 kemenangan tersebut, Axelsen hanya menelan kekalahan satu set dalam satu pertandingan sebanyak tiga kali yakni oleh Lee Zii Jia, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie.
2. Tunggal Putra Indonesia Sedang Bangkit
Tunggal putra Indonesia sendiri mulai menunjukkan tajinya di dua ajang BWF World Tour, yakni Malaysia Masters dan Singapore Open, yang mana Axelsen memutuskan tidak ambil bagian.
Di ajang Malaysia Masters, Indonesia memastikan gelar juara tunggal putra lewat pemain menjanjikan dari tanah Papua, Chico Aura Dwi Wardoyo, yang datang dari babak kualifikasi.
Sedangkan di Singapore Open, Indonesia juga meraih gelar tunggal putra dari Anthony Sinisuka Ginting, yang sekaligus mengakhiri puasa gelar selama 2,5 tahun.
Dengan tunggal putra mungkin bangkit di dua ajang terakhir, mampukan hal ini menjadi senjata mereka menggempur batu kryptonite Viktor Axelsen di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 nanti?
Selain Axelsen, tunggal putra Indonesia juga bakal menghadapi tantangan lain berupa kembalinya andalan China, Shi Yuqi, setelah hampir satu tahun absen dari turnamen bergengsi.