Nyaris Pensiun, Pebulutangkis AS Berdarah China Blak-blakan 'Kena Mental' Usai Dihantam Cedera
FOOTBALL265.COM – Pebulutangkis Amerika Serikat berdarah China, Beiwen Zhang, mengungkap perjuangannya melawan cedera setahun terakhir hingga nyaris pensiun dini.
Tepat setahun lalu, 6 Agustus 2021, Beiwen Zhang, mendapat pengalaman terburuk dalam kariernya sebagai atlet bulutangkis.
Saat itu, Zhang tengah dalam suasana hati bahagia karena menjadi atlet bulutangkis pertama yang masuk dalam tim Olimpiade Amerika Serikat untuk Olimpiade Tokyo 2020.
Pebulutangkis keturunan China ini lolos kualifikasi ke pesta olahraga empat tahunan tersebut dengan menempati peringkat 14 dunia.
Lolosnya Zhang ke Olimpiade ini bak sebuah anugerah setelah dia melalui pasang surut karier selama satu dekade, mulai dari kehabisan uang untuk latihan dan tidak didampingi pelatih.
Sayangnya, momentum tersebut harus berakhir lebih cepat setelah Zhang mengalami cedera ketika menghadapi pemain China, He Bing Jiao di babak 16 besar tunggal putri yang digelar di Musashino Forest Sports Plaza.
Beiwen sejatinya tampil mengesankan dengan memenangkan game pertama 21-14. Namun, bencana datang saat dia tertinggal 7-9 di game kedua dengan pergelangan kaki kirinya cedera.
Usai menjalani perawatan oleh dokter BWF di pinggir lapangan, Zhang dinyatakan tak bisa melanjutkan pertandingan. Diiringi tangisan yang pecah, Zhang keluar lapangan dengan menggunakan kursi roda.
Dari hasil pemeriksaan USG yang dilakukan di Kampung Atlet, Zhang mengalami robek tendon Achilles. Dirinya pun langsung terbang kembali ke AS keesokan harinya untuk dijadwalkan operasi.
Menandai setahun sejak operasi, Zhang pun mengungkapkan penderitaan dan rasa sakitnya selama menjalani masa pemulihan cedera kakinya tersebut.
1. Beiwen Zhang Curhat Sempat Depresi Selama Cedera
Melalui akun resmi di Instagram, Zhang mengakui bahwa momen itu membuat mentalnya terpuruk. Bahkan sempat terlintas niatnya untuk mengakhiri karier profesionalnya lebih cepat.
“Hari ini menandai peringatan 1 tahun operasi achilles saya. Sungguh perjalanan liar yang menyakitkan,” tulis Zhang.
“Tidak dapat melakukan apa pun dengan kaki saya terangkat, berguling-guling di atas lutut saya, menjalani beberapa rehabilitasi yang sangat menyakitkan,” lanjut Zhang.
“Berjuang secara mental dan emosional dan berpikir saya tidak akan pernah kembali ke level profesional lagi, tapi inilah saya, kembali ke lapangan,” ungkapnya.
Dengan dirinya pulih sepenuhnya dari cedera, Beiwen Zhang pun bertekad mengejar tiket ke Olimpiade yang yang kedua kalinya saat ajang ini diselenggarakan di Paris 2024 mendatang.
“Terima kasih untuk semua teman, keluarga, dan penggemar saya yang mendukung saya sepanjang perjalanan saya untuk bersaing lagi. Saya akan terus berjuang dan bermain yang terbaik,” pungkas Zhang.
Lewat perjuangannya mengejar Olimpiade Paris ini, Zhang nampaknya ingin mencoba mengubur kenangan buruk itu dan membayar kesempatan yang dulu dia sia-siakan lantara cedera.
Beiwen Zhang sendiri baru comeback ke turnamen BWF World Tour di ajang All England 2022 pada Maret lalu. Namun, dia langsung tersingkir di babak pertama usai kalah dari Kirsty Gilmour.
Selanjutnya, Zhang juga melakon ajang Kejuaraan Pan Am di nomor perorangan pada April lalu, sebelum berangkat ke Indonesia untuk mengikuti Indonesia Masters dan Indonesia Open.
Zhang juga ikut berpartisipasi di ajang Malaysia Open, Malaysia Masters, Singapore Open dan terakhir di Taipei Open pada akhir Juli lalu.
2. Kisah Beiwen Zhang Rela âKhianatiâ Singapura demi ke Olimpiade
Sebelum mewujudkan mimpinya ke Olimpiade, Zhang Beiwen harus mengalami banyak tantangan. Ini diakui pebulutangkis berusia 31 tahun ini menjadikannya kuat daripada sebelumnya.
“(Saya melalui) jalan yang bergelombang. Awalnya memang tidak mudah. Dari 2012 hingga 2015, saya bertarung dengan diri sendiri karena itu sangat sulit,” ungkap Zhang Beiwen kepada media BWF.
Ketika dirinya masih menjadi pemain Singapura, Zhang Beiwen ternyata harus berlatih sendiri tanpa dukungan pelatih. Saking sulitnya, dia pun menyerah dan sempat tidak bermain bulutangkis selama tiga tahun.
Parahnya, Zhang Beiwen juga kehabisan cara untuk bisa mentas dari Negeri Singa. Keinginannya berlatih di luar negeri terganjal oleh biaya yang tak murah.
Tahun 2012, Zhang Beiwen memutuskan untuk hijrah ke Amerika Serikat dan akhirnya memutuskan bermain di bawah bendera Negeri Paman Sam dan resmi menjadi warga negara sana.
Baca selengkapnya: Tanpa Pelatih dan Uang, Pebulutangkis AS Berdarah China Ungkap Derita Sebelum ke Olimpiade