Dari Bualan Meja Makan, Si Pemilik ‘Smash 100 Watt’ Pernah Sukses Pecundangi Malaysia
FOOTBALL265.COM – Legenda bulutangkis Indonesia, Hariyanto Arbi, belakangan mengungkapkan asal mula julukan ‘smash 100 Watt’ yang melekat dalam dirinya.
Usut punya usut, julukan ‘smash 100 Watt’ itu didapat jawara All England tersebut saat bertanding di ajang Malaysia Open menghadapi wakil tuan rumah, Rashid Sidek.
Sebagaimana diketahui, Hariyanto Arbi pernah menjadi tunggal putra andalan Indonesia yang menjuarai All England secara back-to-back, yakni pada tahun 1993 dan 1994.
Bisa dibilang, ajang All England 1993 jadi salah satu kejuaraan yang paling berkesan sepanjang kariernya karena itu jadi penampilan keduanya di turnamen tertua di dunia setelah sempat vakum tiga tahun (1990-1992).
Siapa sangka, Hariyanto Arbi langsung jadi juara saat comeback meramaikan persaingan tunggal putra All England 1993. Bahkan ia mempertahankan gelarnya pada 1994.
“All England 1989, saya vakum, karena 1989 itu dibiayai PB Djarum, habis itu itu saya masuk pelatnas jadi nggak dikirim karena persaingannya ketat, saya nggak masuk ke hitungan,” ujar Hariyanto Arbi saat diwawancarai di kanal YouTube PB Djarum.
“Ikut lagi tahun 1993 langsung juara itu,” lanjutnya.
Berawal dari turnamen tersebut, mengalirlah cerita Hari, panggilan akrab Juara Dunia 1995 ini soal asal muasal dirinya bisa mendapat julukan 'Smash 100 Watt'. Bahkan, julukan tersebut masih melekat sampai saat ini.
Julukan Smash 100 Watt ini rupanya bukan karena Hariyanto Arbi benar-benar melakukan pukulan smash mematikan berkecepatan 100 Watt.
Namun, julukan ini muncul karena sesumbarnya jelang menghadapi salah satu pemain Malaysia dalam sebuah turnamen di Negeri Jiran kala itu.
1. Sesumbar Hariyanto Arbi Pernah Hancurkan Malaysia
Diceritakan oleh Hari, kala itu dirinya tengah bertanding di turnamen Malaysia Open dan akan berhadapan dengan Rashid Sidek, di partai final.
Rashid Sidek sendiri dikenal sebagai salah satu tunggal putra andalan Negeri Jiran yang 'jago kandang' alias sulit dikalahkan ketika main di depan publiknya sendiri.
“Julukan (Smash 100 Watt) ini ceritanya Rashid pemain Malaysia yang susah dikalahin (berhadapan) dengan Ardi B, Wiranata, malemnya Ardi kalah lawan Rashid, besoknya saya lawan Rashid,” tutur Hariyanto Arbi.
“Nah, waktu makan pagi di hotel kita ngobrol biasa, saya bilang ke Ardi kok kalah sih (lawan Rashid), wahhh…. itu karena smashmu 5 Watt sih, coba 100 Watt,” lanjutnya.
“(Ternyata) di belakang ada wartawan yang denger, malemnya saya beneran menang (lawan Rashid), dan ditulis di berita saya adalah pemilik ‘smash 100 Watt’,” ungkap Hariyanto Arbi.
Lain di Indonesia, lain pula di Inggris. Ketika media Tanah Air memberikan julukannya lewat faktor smash, media-media Negeri Ratu Elizabeth itu justru memberikan julukan dengan istilah jumping jack, karena seringnya ia berloncat-loncat di lapangan.
Terlepas dari dua julukan tersebut, Hariyano Arbi yang kini menggeluti bisnis peralatan bulutangkis Flypower itu dianggap salah satu tunggal putra terbaik di Tanah Air.
Sejumlah prestasi bergengsi pernah disabet oleh pria kelahiran Kudus, 21 Agustus 1972 ini. Mulai dari kejuaraan Hong Kong Open 1994, All England 1993 dan 1994, Japan Open 1993 dan 1995.
2. Anthony Ginting Bisa Jadi 'Pawang' Viktor Axelsen
Indonesia mengirimkan empat wakilnya di sektor tunggal putra dalam Kejuaraan Dunia 2022, di Tokyo, Japan pada 22-28 Agustus 2022.
Mereka semua berasal dari pelatnas PBSI yakni, Anthony Sinisuka Ginting, Jonatan Christie, Shesar Hiren Rustavito, dan Chico Aura Dwi Wardoyo.
Menurut mantan pebulutangkis, Hariyanto Arbi, hal tersebut merupakan kemajuan dari tunggal putra Indonesia yang patut diberikan apresiasi.
“Ya bagus dong ada improve jadi juara kan kita harus apresiasi itu dong,” ungkap Hariyanto Arbi dari rilis yang diterima oleh INDOSPORT.com.
Sementara, China dikabarkan akan mengirimkan Shi Yuqi, dan menarik mundur pebulutangkis andalannya, Chen Long.
Baca selengkapnya: Pemilik Smash 100 Watt Ungkap Anthony Ginting Bisa Jadi 'Pawang' Viktor Axelsen