Blak-blakan, Curhat Mendalam Bagas/Fikri yang Belum Juara Lagi Pasca All England 2022
FOOTBALL265.COM – Ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, mengungkapkan beban berat yang mereka alami lantaran tak kunjung juara usai raih gelar All England 2022.
Kembali pada Maret lalu, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri berhasil mencatat sejarah. Pertama kali tampil di All England dan langsung keluar sebagai juara.
Bermain di babak final di Birmingham, Bagas/Firi menunjukkan rekan senegara sekaligus seniornya, pasangan veteran Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
All England sendiri merupakan turnamen bulutangkis tertua dan paling bergengsi di dunia. Tak heran jika Bagas/Fikri kebingungan saat momen selebrasi karena tidak menyangka sama sekali bisa juara.
Namun demikian, Bagas/Fikri seakan terkena kutukan juara All England 2022. Pasalnya, performa Bagas/Fikri seakan terjun bebas di beberapa turnamen yang diikuti sesudahnya.
Dipahami. Mereka kerap kali tersingkir di babak pertama atau kedua pada beberapa turnamen setelah All England 2022. Banyak spekulasi yang menduga kalau mereka merasa terbebani.
Diakui oleh Bagas/Fikri, hal tersebut memang menjadi beban. Terlebih dengan hujatan dan kritikan yang mereka terima dari orang lain tanpa tahu fakta sebenarnya.
“Yang sudah ya sudah, kalau sudah juara, saat turun juara kita bukan juara lagi. Berikutnya kita harus dari nol lagi, harus berjuang lagi,” ujar Fikri kepada Badminton Unlimited dari akun BWFdi Twitter.
“Mungkin dia nggak ngrasain kita. Dianya seenaknya aja dia ngomong. Kalau mungkin dia tahu (perjuangan) kita mungkin dia bakal ngrasain dihujat itu gimana,” sambung Bagas.
Meski demikian, Bagas/Fikri tak begitu mempersoalkan tentang hujatan dan kritik keras yang dia terima. Sebab, mereka bakal berjuang lebih keras untuk mencapai ambisi. Apa itu?
1. Bagas/Fikri Berjuang Targetkan Juara Tahun Depan
Bagas/Fikri rupanya masih mengusung ambisi memenangkan gelar lebih banyak setelah All England 2022.
“Ambisinya pengen lebih, wah ternyata saya bisa menjuarai all England, saya jadi lebih semangat lagi untuk pertandingan berikutnya kami harus bisa juta,” ungkap Fikri.
Bukan hanya itu saja, Bagas/Fikri juga harus bersiap mengemban target dari PBSI tahun yang pastinya bakal lebih berat dibandingkan tahun ini.
“Sebetulnya, kata pelatih Herry IP, bagi kita berdua dan tiga pasangan ganda putra junior seperti kami, Pram/Yere dan Leo Daniel belum ada target untuk juara (tahun ini),” ucap Fikri.
“Cuma (kita diminta) untuk main semaksimal mungkin jadi bisa diukur sampai sejauh mana kita bermain untuk tahun ini,” jelasnya.
“Mungkin tahun depan dan tahun berikutnya, kita dipastikan udah harus bisa juara, karena sekarnag yang difokuskan untuk juara masih Kevin/Marcus, Hendra/Ahsan, dan Fajar/Rian. Cuma kita bisa mendekati mereka, kalau bisa juara ya itu lebih bagus,” tandasnya.
Di akhir kata, Bagas/Fikri tetap meminta dukungan publik tanah air agar mereka bisa bangkit dari catatan buruk belakangan dan bangkit di turnamen berikutnya.
Bagas/Fikri kemungkinan akan menjalani Tur Eropa bulan depan. Dimulai dengan Denmark Open 2022 (18-23 Oktober).
BWF World Tour akan dilanjutkan dengan gelaran French Open (25-30 Oktober), sebelum beralih ke Hylo Open 2022 di Jerman (1-6 November).
2. Kandas di Japan Open 2022, Apa Lagi Alasan Bagas/Fikri?
Rekor buruk masih berlanjut usai kandas di babak 16 besar Japan Open 2022, ganda putra Indonesia, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri, sesalkan hal ini.
Jawara All England 2022, Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri ditantang Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen di babak pertama Japan Open 2022.
Japan Open 2022 ini menjadi pertaruhan bagi Bagas/Fikri untuk bisa mengakhiri rekor buruk. Sejauh ini, mereka gagal ke top performa usai sukses merebut trofi All England 2022.
Hanya saja, situasinya tak berjalan sesuai rencana di Japan Open 2022. Bagas/Fikri yang bermain cukup apik di game pertama, bahkan unggul 20-15, justru tertikung tragis menjadi 20-22.
Bagas/Fikri juga gagal bangkit di game kedua atas Ou Xuan Yi/Liu Yu Chen, hingga akhirnya harus menyerah kalah 20-22 dan 18-21 di babak 16 besar.
Usai gagal melangkah ke perempat final Japan Open 2022, Bagas/Fikri mengungkapkan penyesalan terpendamnya. Utamanya saat harus tertikung tragis di game pertama.
Baca selengkapnya: Gagal Akhiri Rekor Buruk Usai Kalah Tragis di Japan Open 2022, Apa Lagi Alasan Bagas/Fikri