x

Yuni Kartika Flashback Jadi Atlet Bulutangkis, Ini Rahasia Kalahkan Tunggal Putri China

Kamis, 29 September 2022 12:45 WIB
Penulis: Martini | Editor: Indra Citra Sena
Mantan pebulutangkis nasional, Yuni Kartika

FOOTBALL265.COM - Komentator dan host Yuni Kartika, flashback saat masih menjadi atlet bulutangkis. Ia pun terkenang dengan momentum mengalahkan pemain China.

Yuni Kartika saat ini dikenal sebagai salah satu presenter acara olahraga, khususnya bulutangkis. Ia sering berbincang dengan sejumlah atlet di berbagai kanal Youtube.

Baca Juga

Namun, tak banyak yang tahu bahwa sebelumnya Yuni Kartika adalah seorang atlet bulutangkis. Sosok yang main di sektor tunggal itu memang memilih pensiun muda.

Yuni Kartika aktif sebagai pebulutangkis di era 90-an. Salah satu prestasi terbaiknya ialah juara Piala Uber 1994, sebelumnya ia juga menjadi semifinalis Piala Uber 1992. 

Namun, Yuni Kartika memutuskan untuk pensiun dini di usia 23 tahun. Sehingga, tak banyak cuplikan foto dan video jebolan PB Djarum itu saat masih berkiprah sebagai atlet.

Baca Juga

Maka dari itu, ketika seorang netizen mengirim potret lawas Yuni Kartika saat masih aktif bermain bulutangkis, sosok 49 tahun itu mengaku kaget sekaligus terharu.

Baca Juga

"Foto ini dikirim ke saya oleh salah satu follower saya. Terima kasih," ungkap Yuni Kartika saat mengunggah potret lawasnya di Instagram, hingga jadi ajang nostalgia.

"Jadi throwback ke tahun 1992, waktu itu saya final di Malaysia Open lawan Huang Hua, masih ingat rubber game, game ketiga memimpin 6-9, tapi kalah 11-7," kenangnya.


1. Usai Bulutangkis, Banting Setir jadi Presenter

Victo Wibowo berbincang dengan Yuni Kartika di kanal Youtube PB Djarum.

Dalam potret lawas tersebut, Yuni Kartika memberi lirikan tajam kepada lawannya, yang disebur adalah Huang Hua, atlet tunggal putri berkebangsaan China.

Yuni Kartika mengaku sebelumnya sempat kalah dari Huang Hua di Malaysia Open 1992. Namun, ketika menjadi tuan rumah, Yuni berhasil menaklukkan rivalnya tersebut.

Baca Juga

"Next week-nya pas Indonesia Open, saya berhasil kalahkan Huang Hua straight game di babak delapan besar," Kenang Yuni lagi.

"Lirikan matanya ngeri bet ya," tutup Yuni sembari menambahkan emoticon tertawa.

Siapa sangka, potret lawas tersebut sudah berusia 30 tahun. Yuni Kartika menjadi salah satu pebulutangkis tunggal putri Indonesia yang spartan dan berada di sepuluh besar.

Baca Juga

Namun, Yuni Kartika memutuskan pensiun lebih cepat, karena menurutnya jadi atlet bulutangkis memiliki batasan, apalagi ia adalah seorang pemain tunggal putri.

Setelah pensiun, Yuni Kartika memutuskan banting setir ke dunia broadcasting, meniti karir dari nol, hingga kini ia dikenal sebagai salah satu presenter olahraga terbaik.

Baca Juga

"Saya sempat sekolah broadcasting, penyiar, sekolah public speaking. Keluar dari dunia badminton, jumping ke dunia ini tuh jauh banget bedanya, aku merasa harus ada bekal," ungkap Yuni di Jebreeet Media.

"Ke TVRI itu ujian sesungguhnya, setiap acara live, karang banget tapping, kita tandem dengan penyiar-penyiar senior. Saya benar-benar ditempa untuk siap dalam situasi apapun, bisa improvisasi."


2. Deretan Prestasi Yuni Kartika

Zarima Mirafsur (berdiri, tengah) kala masih bermain bulutangkis bersama Yuni Kartika.

Tunggal Putri:

Juara German Open Junior 1990
Juara Dunia Junior Piala Bimantara 1991
Semifinalis Dutch Open 1991
Finalis Malaysia Open 1992
Semifinalis Indonesia Open 1992
Semifinalis Swedia Open 1994
Semifinalis Indonesia Open 1994
Semifinalis Australia Open 1995
Juara Nasional Kejurnas Bulutangkis 1995
Semifinalis Indonesia Open 1996
Semifinalis German Open 1996

Beregu Putri:

Semifinalis Piala Uber 1992 (Tunggal keempat Tim Nasional Indonesia)
Juara Piala Uber 1994 (Tunggal kedua Tim Nasional Indonesia)
Medali Perak beregu putri Asian Games Hiroshima 1994 (Tunggal kedua Tim Nasional Indonesia).

Yuni KartikaBulutangkisHuang HuaBerita Bulutangkis

Berita Terkini