Fajar/Rian Punya Kans Rebut Ranking 1 Dunia Tahun Depan: Awas! Ada Kevin/Marcus dan Hoki/Kobayashi
FOOTBALL265.COM – Ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, memiliki peluang besar untuk merebut posisi ranking 1 dunia pada tahun 2023. Bagaimana ini bisa terjadi?
Fajar Alfian/Rian Ardianto mengakhiri musim 2022 dengan catatan mengesankan. Mereka berhasil menembus 3 besar dalam peringkat dunia yang merupakan pencapaian tertinggi dalam karier mereka sejauh ini.
Kendati nyaris terlempar dari 10 dunia awal tahun ini, Fajar/Rian mampu membuat gebrakan dengan memenangkan gelar Swiss Open 2022 pada Maret lalu.
Swiss Open 2022 pun jadi titik balik kebangkitan performa Fajar/Rian dengan meraih tiga gelar dari tujuh final selanjutnya, yakni di Indonesia Masters, Malaysia Masters dan Denmark Open.
Fajar/Rian sejatinya punya kans meraih gelar kelima di BWF World Tour Finals 2022. Sayangnya, langkah mereka terhenti di babak semifinal usai ditaklukkan Liu Yuchen/Ou Xuan Yi.
Dengan gagal juara di turnamen penutup musim, ada beberapa evaluasi yang dilakukan PBSI terhadap performa Fajar/Rian untuk menatap musim 2023.
Terlebih, musim 2023 akan diwarnai persaingan ganda putra tidak hanya dari Indonesia namun dari seluruh dunia demi menjadi yang terbaik di dunia.
Fajar/Rian sendiri punya peluang besar untuk mencapai peringkat 1 dunia. Namun, posisi mereka masih tertinggal dari rekan senegara Kevin Sanjaya/Marcus Gideon yang ada di posisi kedua dan ganda Jepang Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
1. Malaysia Open 2023 Jadi Turnamen Pembuka
Malaysia Open 2022 merupakan tantangan pertama yang harus dihadapi Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat mereka membuka musim 2023.
Turnamen yang akan diselenggarakan mulai 9 – 14 Januari 2022 ini untuk pertama kalinya naik kasta ke level Super 1000 dengan menawarkan poin tinggi untuk setiap pemain.
Fajar/Rian, di posisi mereka sebagai ganda putra 3 dunia, mengantongi 88,655 poin masih tertinggal 1000 poin lebih dari Kevin/Marcus.
Jika ingin terbang lebih tinggi musim depan, Fajar/Rian harus tampil sebaik mungkin di Malaysia Open 2023 demi memperkecil jarak poin dari rekan senegaranya.
Poin-poin tinggi juga tersedia di sejumlah turnamen bergengsi, seperti Super 750 India Open (16 -21 Januari), dan Super 500 Indonesia Masters (23-28 Januari).
Berlanjut di Maret, Fajar/Rian juga bisa mengumpulkan poin untuk mengejar takhta ganda putra lewat German Open, All England, dan mempertahankan gelar Swiss Open.
1. 2. Dihadang Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi
Untuk merebut peringkat 1 dunia ganda putra, Fajar/Rian harus bisa melampau torehan dua pesaing beratnya, yakni Kevin Sanjaya/Marcus Gideon dan Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Kevin/Marcus di sepanjang 2022 memang tidak menunjukkan taringnya karena kondisi Marcus Gideon yang sempat dihantam cedera hingga harus naik meja operasi.
Dalam prosesnya, Minions, julukan Kevin/Marcus, juga harus kehilangan takhta nomor 1 dunia yang sudah mereka duduki selama 5 tahun dari pasangan Jepang, Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Bukan tidak mungkin Kevin/Marcus bakal tampil habis-habisan untuk mengembalikan posisi mereka ke peringkat 1 dunia tahun depan.
Rivalitas Fajar/Rian dan Kevin/Marcus untuk menjadi ganda putra terbaik dunia ini bakal mendapatkan tantangan berat dari Takuro Hoki/Yugo Kobayashi.
Diketahui, Hoki/Kobayashi memang sempat mengalami penurunan performa sejak merebut peringkat 1 dari Kevin/Marcus. Mereka kerap tersingkir di babak-babak awal.
Meski mampu menembus BWF World Tour Finals 2022, Hoki/Kobayashi tetap belum menujukkan penampilan yang menggigit layaknya pasangan top lain.
Tantangan Fajar/Rian untuk jadi pasangan terbaik dunia juga bakal datang dari pemain dari negara lain yang cukup mendominasi prestasi-prestasi di turnamen bulutangkis internasional.
Sebut saja, Aaron Chia/Soh Woi Yik (Malaysia), Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen, Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (Malaysia), Satwiksairaj Rankireddy/Chirag Shetty (India).
2. 3. Modal Evaluasi PBSI Usai BWF World Tour Finals 2022
Fajar Alfian/Rian Ardianto dinilai oleh Kabid Binpres PP PBSI Rionny Mainaky mengalami penurunan di fase semifinal BWF World Tour Finals 2022.
Hal ini sangat disayangkan. Apalagi, Fajar/Rian dikatakan Riony hilang fokus saat menghadapi perlawanan pasangan China, Liu Yuchen/Ou Xuan Yi di semifinal, hingga kalah 20-22, 21-12, 19-21.
Berkaca dari kekalahan tersebut, Rionny Mainaky berharap Fajar/Rian bisa lebih fokus dan bersabar dalam poin-poin penting. Konsistensi juga menjadi kunci.
“Sama dengan Fajar/Rian, secara skill sudah bagus sekali, tapi lagi-lagi fokus mereka di poin-poin penting kadang belum konsisten, bagaimana mereka harus lebih sabar lagi,” kata Rionny Mainaky.