Pernah Berkarir di Eropa, Ihsan Maulana: Pelatih Bulutangkis di Kanada Masih Langka
FOOTBALL265.COM - Eks pemain tunggal putra Indonesia, Ihsan Maulana Mustofa mengatakan bahwa pelatih bulutangkis di Kanada masih langka, peluang emas bagi Indonesia.
Ihsan Maulana mengatakan peluang untuk berkarir menjadi pelatih di Kanada sangat menjanjikan, karena tingginya minat anak muda pada cabang olahraga bulutangkis.
Hal itu ia ungkapkan berdasarkan pengalamannya saat aktif menukangi atlet-atlet muda bulutangkis di Kanada selama kurang lebih satu tahun terakhir.
"Kalau di Kanada menurut saya jumlah pelatihnya masih kurang," ungkap Ihsan Maulana, dilansir dari kantor berita Antara.
"Dari segi finansial masyarakatnya mampu untuk membayar, tapi memang di sana sulit mencari pelatih yang bagus," ucap Ihsan.
Hanya saja, pebulutangkis jebolan PB Djarum Kudus itu mengatakan bahwa kultur bulutangkis antara Indonesia dan Kanada jauh berbeda.
Jika di Indonesia, bulutangkis menjadi olahraga yang paling populer, berbeda dengan Kanada yang masih dalam tahap berkembang.
Meski begitu, para orang tua di Kanada punya keinginan kuat agar anak-anak mereka menjadi seorang atlet tepok bulu.
Sehingga, mereka berani mengeluarkan biaya besar agar anak mereka bisa menjadi atlet dan mendapat bimbingan dari pelatih yang berkualitas.
Termasuk juga dengan olahraga bulutangkis yang kini mulai diminati di Kanada, sehingga mendorong kebutuhan akan tenaga pelatih dan fasilitas lapangan yang lebih baik.
1. Mulai Kanada hingga dapat Tawaran dari Viktor Axelsen
"Orang tua di sana ingin anak-anaknya menjadi atlet, tapi sayangnya belum banyak yang menemukan pelatih yang benar-benar top," ungkap Ihsan Maulana Mustofa.
"Padahal di sana banyak anak-anak yang permainannya cukup bagus," tambah Ihsan Maulana, yang sebelumnya berkesempatan melatih klub CST di Montreal, Kanada.
Sebelum ia memutuskan kembali ke Tanah Air, Ihsan masih melihat tingginya minat atlet muda untuk menekuni bulutangkis.
Hanya saja, menurut Ihsan, peminat cabang olahraga tepok bulu masih didominasi oleh masyarakat dengan kemampuan finansial yang mapan karena biaya yang tinggi.
"Biaya di sini tidak terlalu mahal, mau latihan berjam-jam tidak masalah. Tapi sewa lapangan di Kanada sangat mahal, kalau orang yang finansialnya kuat pasti bisa membiayai," pungkas Ihsan Maulana.
Baru-baru ini, Ihsan Maulana Mustofa juga mencuri perhatian karena mendapatkan undangan dari pebulutangkis terbaik dunia, Viktor Axelsen, untuk jadi sparring partner.
"Habis dari sini (Kejurnas PBSI) selesai, saya langsung ke Dubai untuk latihan sama Viktor juga. Latihan di sana, bantu-bantu dia."
"Menurut saya, Viktor ini teman latihannya kurang juga dia. Makanya dia manggil Loh Kean Yew dan lain-lain," ungkap Ihsan.
"Dia (Viktor Axelsen) sih yang ngontak saya. Kan waktu zaman main, saya kenal kan, dan berhubungan baik. Dia orangnya humble juga," lanjut eks pebulutangkis nasional itu.
"Waktu itu dia nanya ke saya, kok enggak pernah kelihatan. Saya bilang sudah banyak sakit (cedera) dan enggak main. Dia bilang: bisa bantu saya latihan di sini (Dubai)?"
"Saya jawab 'kalau lawan kamu, saya sudah enggak mampu'. Dia bilang 'oh enggak, bukan buat pertandingannya'. Mungkin bantu kayak 2 lawan 1," tuntas Ihsan.