Bukti Novak Djokovic Pemain Langka yang Sulit Dicari Duanya di Muka Bumi
FOOTBALL265.COM - Novak Djokovic nampaknya masih akan bertahan di dunia tenis untuk waktu yang lama.
Apalagi, ia baru saja meraih gelar Grand Slam ke-22 usai memenangkan turnamen Australian Open pada bulan Januari lalu.
Di final, ia menumpas perlawanan Stefanos Tsitsipas untuk menggondol gelar kesepuluhnya di ajang ini sepanjang sejarah.
Dengan hasil ini, Novak Djokovic pun menasbihkan diri sebagai pemain putra dengan gelar tunggal terbanyak di Australian Open.
Hanya saja, belum lama ini terbongkar fakta mengagetkan bahwa ia bermain di Melbourne dengan kondisi sedang cedera.
Salah satunya seperti diwartakan laman Reuters, pemain asal Serbia itu mengalami robek hamstring sepanjang 3 cm saat berlaga di Australian Open.
Hal tersebut diungkap oleh direktur turnamen, Craig Tiley. Apalagi pada waktu itu tidak sedikit yang menyangsikan Novak Djokovic cedera karena ia tampil brilian dan baik-baik saja dari luar.
“Dia luar biasa, menghadapi itu semua secara profesional,” ucap Craig Tiley.
Ya, Novak Djokovic memang ‘alien’ di kancah tenis putra. Naluri kompetitif dan determinasi yang kuat adalah senjata utamanya untuk akhirnya sampai ke titik sekarang ini.
Bermain dengan kondisi yang tidak fit saja ia tidak terkalahkan. Dan di usianya saat ini, 35 tahun, ia sedang berburu gelar Grand Slam yang ke-23.
1. Greatest of All Time?
Seiring keberhasilannya meraih juara Australian Open 2023, Novak Djokovic lagi-lagi menunjukkan diri sebagai petenis ‘alien’ dengan menyabet kembali peringkat 1 dunianya yang sempat hilang.
Sempat terjun ke peringkat 7 ATP tahun lalu, Novak Djokovic berhasil mengklaim kembali gelar raja tunggal putra dengan 7.070 poin dan menggusur Carlos Alcaraz Garfia ke posisi dua.
Bahkan sebentar lagi ia bisa menyamai rekor legenda tenis Jerman, Steffi Graf, yang mencatatkan 377 pekan di peringkat 1 dunia tunggal putri.
Hingga saat ini, Novak Djokovic telah mencatatkan 375 pekan sebagai nomor 1 dunia, yang artinya ia hanya perlu menunggu sebentar lagi untuk menyejajarkan diri dengan rekor Steffi Graf.
Berkat raihan ini, Djokovic bahkan digadang-gadang sebagai GOAT alias Greatest of All Time, unggul atas dua rival besarnya, Roger Federer dan Rafael Nadal.
Meski begitu, mantan anak didik Andre Agassi ini tidak ingin menyandang predikat tersebut dengan alasan dinamika zaman yang telah berubah.
“Tidak… tidak… yang pertama ingin saya katakan adalah, saya sangat tersanjung berada dalam topik ini,” ujarnya seperti dikutip dari planetsport.com.
“Yang kedua, saya sangat menghargai apa yang sudah dilakukan para legenda, yang membuka jalan bagi kami untuk sampai ke titik sekarang,” ujarnya lagi.
Djokovic menyoroti perkembangan zaman yang sudah modern dan ia percaya bahwa masa lampau juga punya ‘legendanya’ sendiri, yang tidak bisa dibandingkan dengan eranya saat ini.
“Sulit untuk membicarakan ini karena generasinya berbeda. 30 atau 40 tahun lalu Anda memainkan empat Slam di lapangan rumput dengan raket kayu.”
2. Berkasus karena Vaksin dan 'Digempur' Para Petenis Muda di Daftar Ranking
Untuk sekarang, Novak Djokovic sedang rehat dan tidak berpartisipasi di turnamen tenis mana pun. Namun ia akan kembali di Dubai Duty Free Tennis Championships, akhir Februari nanti.
Walau sudah makin menua, petenis kelahiran Belgrade ini masih punya banyak kesempatan untuk menciptakan kejutan-kejutan lainnya di lapangan.
Australian Open yang pernah jadi ‘neraka’ bagi dirinya tahun lalu saja berhasil ia taklukkan, mengapa turnamen-turnamen lainnya tidak?
Hanya saja, para penikmat olahraga tenis mungkin harus bersabar apabila ingin melihat aksinya di turnamen besar dalam waktu dekat.
Ia berpeluang besar absen di Indian Wells dan Miami Open bulan Maret mendatang lantaran tidak memenuhi syarat vaksinasi di Amerika Serikat.
Tentu saja, kerugian sudah menanti Djokovic di depan mata mengingat Indian Wells dan Miami Open adalah turnamen ATP Masters 1000.
Ranking Dunia
Djokovic sampai detik ini masih memuncaki ranking dunia setelah 7.070 poinnya berhasil mendepak raihan Carlos Alcaraz Garfia di angka 6.730.
Namanya yang bertengger di papan atas ranking dunia pun nampak cukup mencolok. Djokovic yang berstatus senior dipepet banyak pemain muda yang rata-rata usianya masih berkepala 2.
Bahkan di peringkat dua ada Carlos Alcaraz Garfia, ‘alien’ tunggal putra lainnya yang melejit tahun lalu di usia yang masih kepala 1.
Tentu patut dinanti akan seperti apa sepak terjang Djokovic selanjutnya tahun ini. Kejutan-kejutan apa lagi yang bakal dipersembahkannya untuk para penggemar tenis di luar sana?
Sumber: reuters, planetsport.com