All England 30 Tahun Gelar Ajang Terprestisius di Birmingham, Panggungnya Ganda Putra Indonesia
FOOTBALL265.COM – All England sudah 30 tahun gelar ajang terprestisius di Birmingham, kompetisi panggungnya bagi ganda putra Indonesia.
All England sendiri pertama kali diadakan pada 1899 dan selama 94 tahun selanjutnya sudah diadakan di berbagai tempat, termasuk di Birmingham.
Setelah sempat beberapa kali berpindah tempat, All England kini bertempat di Barclaycard Arena, Birmingham, sejak tahun 1994 hingga saat ini.
Ketua Dewan Birmingham City, Cllr Ian Ward, pun mengatakan merupakan prestasi luar biasa bisa 30 tahun menjadi tuan rumah All England di kotanya tersebut.
“30 tahun bisa menjadi tuan rumah YONEX Kejuaraan Bulutangkis Inggris Terbuka di Birmingham sini merupakan pencapaian yang luar biasa dan bukti bahwa ini adalah kota olahraga yang sungguh mendunia,” tuturnya.
“Adalah pencapaian yang sulit digapai bagi Birmingham untuk bisa menjadi tuan rumah bagi turnamen bulutangkis terbesar dan terbaik secara tahunan setelah Pesta Olahraga Persemakmuran yang sensasional musim panas lalu.”
“Sungguh hal yang luar biasa menjadi tuan rumah acara olahraga global bergengsi lainnya. Birmingham 2022 memamerkan mengapa bulu tangkis dianggap sebagai salah satu olahraga tercepat dan paling menarik di Pesta Olahraga Persemakmuran
“Oleh sebab itu, kami dapat mengharapkan lebih banyak aksi kelas dunia bulan depan,” tutup Cllr Ian Ward.
Ganda putra Indonesia juga menaburkan prestasi harum di ajang All England ini yang sudah terbukti menjadi panggungnya sektor tersebut.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon pernah menjadi pemenang ajang All England secara back-to-back.
Tak ketinggalan ada Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana yang kini berstatus sebagai juara bertahan All England edisi sebelumnya.
1. All England Jadi Panggung bagi Ganda Putra Indonesia
Sejak tahun 2017, All England kini bisa dicap sebagai panggungnya ganda putra Indonesia mengingat ada empat pasangan yang menjuarai ajang bergengsi itu.
Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon menjuarai ajang All England secara back-to-back dari tahun 2017 dan 2018.
The Minions di masa jayanya saat itu menjadi titik awal mengapa All England ini bisa disebut sebagai panggungnya ganda putra Indonesia.
Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan lantas melanjutkan tren tersebut pada tahun 2019 yang mana The Daddies juga sempat memenangi ajang bergengsi itu pada 2014 silam.
Namun, dominasi ganda putra Indonesia itu sempat terganggu oleh pasangan asal Jepang, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe.
Endo/Watanabe sempat mendominasi kompetisi All England dengan menjadi juara secara back-to-back pada 2020 dan 2021 lalu.
Baru pada tahun 2022 lalu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana menjuarai ajang paling bergengsi bulutangkis tersebut.
Pada All England 2023 ini nantinya kiranya bakal jadi panggung pertempuran baik bagi pasangan ganda putra Indonesia maupun Jepang.
Sementara itu, banyak penggemar bulutangkis yang berharap giliran Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto bisa memenangi ajang All England 2023.
Terlebih lagi, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto saat ini juga masih menduduki unggulan nomor satu dunia dan meraih medali emas Malaysia Open 2023.
Sumber: All England Badminton