5 Petenis Asal Asia Terbaik Sepanjang Masa
FOOTBALL265.COM - Tenis Asia sedang bangkit kembali berkat hadirnya Naomi Osaka. Sebelum dirinya, terdapat beberapa petenis Asia terbaik sepanjang masa.
Sebagaimana diketahui, tenis dikuasai oleh pemain-pemain hebat asal Eropa. Namun, hal ini tidak menyurutkan semangat dan motivasi para petenis Asia.
Buktinya, beberapa petenis Asia mampu menjuarai turnamen bergengsi dan bahkan masuk top 10 besar ranking dunia.
Untuk mengetahuinya, berikut lima petenis Asia terbaik sepanjang masa.
Paradorn Srichaphan (Thailand)
Pelopor dalam tenis Asia, Paradorn Srichaphan memenangkan lima gelar yang membantu membentuk jalur bagi bintang masa depan Asia.
Pria berusia 43 tahun itu naik ke peringkat sembilan dunia pada 2003, yang membuatnya menjadi pemain kelahiran Asia pertama yang menembus 10 besar ATP.
Meski tidak pernah melampaui putaran keempat Grand Slam, Srichaphan setidaknya pernah menang melawan Rafael Nadal, Andy Roddick, dan Marat Safin.
"Saya tidak hanya mewakili Thailand, negara saya, tetapi saya merasa bahwa saya mewakili semua negara Asia, terutama di tenis Asia," katanya pada 2003 lalu.
1. Ramanathan Krishnan (India)
Ramanathan Krishnan pernah mencapai empat besar berturut-turut di Wimbledon pada 1960 dan 1961. Ini merupakan salah satu pencapaian terbesar India dalam tenis.
Krishnan memenangkan gelar putra di SW19 di usia 17 dan itu adalah sinyal peringatan bagi siapa pun di luar sana yang akan meremehkannya.
Selama kariernya, Krishnan telah memenangi 55 gelar tunggal dan mencapai peringkat enam tertinggi di peringkat amatir Lance Tingay.
Leander Paes (India)
Leander Paes memang hanya punya satu gelar tunggal. Tetapi, dia dianggap sebagai salah satu pemain ganda terhebat karena koleksi 55 gelar ganda dan 18 gelar ganda campuran.
Di Grand Slam, dia mengumpulkan delapan trofi ganda dan 10 gelar ganda campuran. Paes juga menjadi petenis tertua (42 tahun) yang memenangi Grand Slam pada 2016 bersama Martina Hingis.
Paes telah berkompetisi di tujuh Olimpiade dan memenangkan perunggu di tunggal putra di Olimpiade Atlanta 1996.
2. Kei Nishikori (Jepang)
Dilatih oleh Michael Chang, Kei Nishikori menjadi petenis Asia pertama yang mencapai final di US Open 2014, meski akhirnya kalah dari Marin Cilic.
Di tahun 2015, Nishikori mencapai karier tertingginya dengan menempati peringkat empat dunia dan juga memenangi medali perunggu di Olimpiade Rio 2016.
Hingga saat ini, petenis 33 tahun tersebut sudah mengemas 11 gelar tunggal ATP Tour meski gelar Grand Slam atau trofi Masters 1000 masih jauh darinya.
Belum lagi, performanya terus menurun akibat cedera yang dideritanya. Hal ini mengakibatkan rankingnya yang juga terus merosot.
Li Na (China)
Li Na adalah petenis Asia pertama yang menjuarai Grand Slam ketika menjuarai French Open 2011 dan tiga tahun kemudian dia juga menjuarai Australia Open.
Petenis wanita 40 tahun ini juga menjadi runner-up di Australia Open 2011 dan 2013, serta dia tetap menjadi satu-satunya pemain Asia yang memenangi Grand Slam tunggal.
Selama berkarier, ranking tertingginya adalah ranking dua dunia. Anehnya, dia hanya memenangi total sembilan gelar tunggal WTA yang berlangsung dari 1999 hingga September 2014.