x

Kiprah 3 Tunggal Putri Indonesia Tersukses di All England, Sudah 3 Dekade Puasa Gelar

Sabtu, 11 Maret 2023 17:42 WIB
Penulis: Maria Valentine | Editor: Isman Fadil
Susy Susanti saat mengikuti ajang All England.

FOOTBALL265.COM - Sebagai turnamen bulutangkis tertua dan bergengsi, banyak atlet dunia yang amat mengincar gelar juara di All England.

Turnamen ini pertama kali diadakan pada 1899. Namun sektor tunggal putri baru diselenggarakan mulai tahun 1900.

Baca Juga

Indonesia punya catatan emas lewat delapan gelar juara Rudy Hartono, terbanyak sepanjang masa di sektor tunggal putra.

Namun di sektor tunggal putri, Indonesia belum menunjukkan dominasinya. Hampir tiga dekade Indonesia belum sanggup pecah telur di nomor ini.

Tahun 2023 ini, tim Merah Putih hanya mengirimkan Gregoria Mariska Tunjung untuk berkompetisi di All England.

Baca Juga

Gregoria akan menghadapi tunggal putri Denmark, Line Kjaersfeldt di partai pembuka. Sejauh ini, wakil Indonesia masih unggul 2-0 dalam rekor pertemuannya.

Gregoria dan Kjaersfeldt terakhir kali bertemu di Denmark Open 2018 dan Japan Open 2018. Jika Gregoria lolos dari partai pertama, ia akan bertemu wakil Thailand, antara Ratchanok Intanon atau Lalinrat Chaiwan.

Di All England tahun lalu, Gregoria mentok di babak pertama usai kalah di tangan wakil Korea, An Se-young.

Baca Juga

Sebelum menyaksikan kiprah Gregoria Mariska di All England 2023, simak dulu perjalanan para tunggal putri Indonesia yang sukses di turnamen tersebut.

Siapa tunggal putri Merah Putih Indonesia satu-satunya yang pernah juara di All England?


1. Verawaty Fajrin

Verawaty Fajrin legenda bulutangkis Indonesia

Verawaty Fajrin menjadi tunggal putri pertama Indonesia yang melangkah ke partai final All England, tepatnya pada tahun 1980.

Di edisi tersebut, Verawaty berpartisipasi sebagai unggulan bersama Ivana Lie. Namun Ivana Lie tersingkir lebih dulu di partai perempatfinal dari tangan pemain Denmark.

Baca Juga

Sementara itu Verawaty melenggang ke final usai menumbangkan pemain dari Kanada, Belanda, dan dua pemain dari Jepang.

Namun di partai pamungkas, wakil Indonesia ini takluk di tangan pemain Denmark, Lene Koppen dua set langsung, 11-2 dan 11-6.

Meski belum sanggup mempersembahkan gelar All England, tapi Verawaty sukses membawa pulang sejumlah gelar bergengsi untuk Indonesia.

Baca Juga

Di antaranya adalah medali emas Kejuaraan Dunia 1980, Piala Dunia 1980, emas Asian Games 1978, emas SEA Games 1981, dan Indonesia Open 1982.

Sarwendah Kusumawardhani

Sarwendah Kusumawardhani aktif bermain bulutangkis pada 1990-an, di era Susy Susanti, Yuliani Santoso, dan Yuni Kartika.

Ia menikah dengan sesama pemain bulutangkis bernama Hermawan Susanto. Sarwendah pernah mewakili Indonesia di Olimpiade Barcelona 1992, tapi tersingkir di perempatfinal.

Baca Juga

Di All England 1991, Sarwendah sukses melangkah ke partai final. Dalam rekam jejaknya, ia mengalahkan wakil Meksiko, Thailand, dan dua pemain China untuk mendapat tiket ke partai final.

Namun di partai all-Indonesian final, Verawaty kalah dari sesama pemain Indonesia yakni Susy Susanti dalam pertarungan 3 set, 0–11, 11–2, 11–6.


2. Susy Susanti

Susy Susanti saat diwawancarai di Pelatnas PBSI.

Susy Susanti adalah satu-satunya tunggal putri Indonesia yang pernah juara All England. Tak tanggung-tanggung, ia pernah juara sebanyak empat kali.

Di edisi 1989, Susy pertama kalinya melangkah ke final. Namun sayang, ia dijegal pemain China bernama Li Lingwei.

Baca Juga

Barulah di tahun 1990, Susy Susanti mendapatkan gelar All England pertamanya dengan mengalahkan rival sengitnya, Huang Hua.

Satu tahun berselang, Susy kembali mempertahankan gelar juaranya. Kali ini ia mengalahkan Sarwendah Kusumawardhani di final.

Baca Juga

Tahun berikutnya, Susy kalah di babak 16 besar. Namun di tahun 1992 tersebut, Susy Susanti mempersembahkan medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade.

Kembali ke All England, Susy Susanti kembali menggondol gelar juara pada 1993 dan 1994. Hingga kini, belum ada tunggal putri Indonesia lainnya yang bisa masuk final dan meraih gelar juara.

Susy SusantiAll EnglandGregoria MariskaSarwendah KusumawardhaniTRIVIABulutangkisBerita BulutangkisVerawaty Fajrin

Berita Terkini