Berburu Ratu Bulutangkis Baru untuk Chinese Taipei, Tai Tzu-ying Tak Terganti?
FOOTBALL265.COM - Tai Tzu-ying adalah nama besar di sektor tunggal putri bulutangkis Chinese Taipei. Lantas, adakah yang bisa menggantikannya?
Seperti diketahui, isu serta desas-desus tentang akan pensiunnya pemain yang satu ini memang cukup santer berhembus dalam beberapa waktu belakangan.
Bahkan belum lama ini turut beredar kabar bahwa ia akan gantung raket setelah Olimpiade 2024 Paris, sebagaimana diwartakan Central News Agency (CNA).
Dalam laporan tersebut, Tai Tzu-ying melempar sinyal akan pensiun pada akhir tahun depan. Dalam kurun waktu yang nyaris bersamaan, ia juga sempat buka suara soal kondisinya.
“Setiap atlet akan mengalami penurunan secara bertahap karena usia, tidak terkecuali saya,” tulis Tai Tzu-ying di akun Facebook-nya.
“Namun saya akan berlatih keras dan menghargai hari-hari di mana saya bisa berlari di lapangan, dan saya akan terus berjuang sampai akhir,” ujarnya.
Kalimat itu terlontar dalam unggahan di Facebook saat berpartisipasi di acara sponsor utamanya, Red Bull, di Kaohsiung, Taiwan, pada Sabtu (08/04/23) lalu.
Tidak ayal, banyak penikmat olahraga bulutangkis yang kemudian mempertanyakan masa depan Tai Tzu-ying, yang sempat pula diterpa isu pensiun pada 2020.
Namun terlepas dari kapan Tai Tzu-ying akan gantung raket, Chinese Taipei nampaknya harus mencari penerus yang bisa mereka andalkan pada kemudian hari.
Tentu saja, ini bukan PR mudah mengingat Tai Tzu-ying adalah tunggal putri terbaik yang dimiliki oleh Chinese Taipei saat ini.
1. Berburu Ratu Bulutangkis Baru untuk Chinese Taipei
Pebulutangkis berusia 28 tahun ini untuk sekarang bertengger di ranking empat dunia di bawah Akane Yamaguchi, An Se-young, dan Chen Yufei.
Belum lama ini ia ikut serta di ajang All England namun sayang langkahnya terhenti di semifinal usai dikalahkan bocah ajaib Korea Selatan, An Se-yong.
Meski begitu, Tai Tzu-ying tetap salah satu pemain terbaik Chinese Taipei saat ini. Jadi, siapa yang bisa menggantikannya kelak?
Sung Shuo-yun
Dari segi usia, ia tidak terpaut jauh dari Tai Tzu-ying. Sung Shuo-yun, 25 tahun, belum lama ini menjadi lawan Gregoria Mariska Tunjung di Indonesia Masters.
Lolos dari putaran kualifikasi, perjalanannya langsung kandas di tangan Jorji saat mengarungi babak 32 besar dengan skor 21-12, 18-21, 11-21.
Tahun 2023 ini, Sung Shuo-yun mencatatkan sepak terjang yang terbilang kurang impresif. Setelah Indonesia Masters, ia sering gagal di fase 32 dan 16 besar.
Saat ini, ia bertengger di ranking 35 dunia dan baru mencatatkan kemenangan perdananya di level internasional pada tahun 2019.
Pada waktu itu, ia berhasil menggondol gelar juara di Norwegian International mendampingi rekan tunggal putra senegaranya, Lin Yu-hsien.
Walau secara ranking masih berada jauh di bawah Tai Tzu-ying, usia yang lebih muda adalah bekal tersendiri bagi Sung Shuo-yun untuk berkarier panjang bersama Chinese Taipei.
Apalagi, belakangan ia menunjukkan peningkatan di daftar ranking dunia dan bukan tidak mungkin akan terus memanjat ke posisi yang lebih baik.
2. Calon-Calon Lainnya
Hsu Wen-chi
Berbeda dengan Sung Shuo-yun, pemain yang satu ini dari segi ranking adalah yang terdekat dari Tai Tzu-ying di sektor tunggal putri.
Pemegang ranking 17 dunia ini pun terlihat masih aktif berpartisipasi di beberapa turnamen pada tahun 2023. Yang teranyar, ia main di Orleans Masters tempo hari.
Prestasi terbaiknya sepanjang 2023 ini adalah semifinal Thailand Masters. Ia sampai di semifinal usai menumbangkan sejumlah lawan termasuk Komang Ayu Cahya Dewi.
Akan tetapi, Hsu Wen-chi harus ikhlas tersingkir di semifinal setelah dikalahkan pebulutangkis China, Han Yue, 11-21, 11-21.
Hsu Wen-chi sendiri saat ini berusia 25 tahun dan sudah cukup banyak memenangkan gelar sepanjang tahun 2021 hingga 2022.
Apakah ia sanggup menjadi penerus Tai Tzu-ying yang bakal diandalkan Chinese Taipei selanjutnya? Biarlah waktu yang menjawabnya.
Lin Hsiang-ti
Pemain kelahiran 1998 masih memiliki jalan panjang yang terbentang di hadapannya sebagai tunggal putri Chinese Taipei.
Namun ia punya bekal yang cukup lumayan usai meraih gelar juara tahun ini di ajang Ruichang China Masters dan mencapai semifinal Osaka International Challenge.
Saat ini, ia masih bertengger di ranking 51 dunia. Mungkin akan butuh waktu dan effort ekstra untuk bisa mendongkrak peringkatnya.
Sepertinya dalam waktu dekat Lin Hsiang-ti belum akan menjelma sebagai ratu bulutangkis papan atas seperti Tai Tzu-ying, namun yang pasti ia memiliki potensi.
Sumber: bwfbadminton.com