Bulutangkis Indonesia Melempem, BL Trauma Nasib Miris di Olimpiade London 2012
FOOTBALL265.COM – Badminton Lovers (BL) kini dibuat ketar-ketir karena khawatir bulutangkis Indonesia bisa mengulangi nasib miris seperti di Olimpiade London 2012.
Bulutangkis Indonesia dianggap sedang tidak baik-baik saja oleh para BL karena serentetan hasil buruk termasuk di Singapore Open 2023.
Sebelumnya Indonesia gagal membawa pulang gelar juara Piala Sudirman 2023, lalu menjadi runner-up yang diraih oleh Gregoria Mariska di Malaysia Masters 2023.
Kemudian runner-up juga diraih oleh Bagas Maulana/Muhammad Shohibul Fikri di Thailand Open 2023 kemarin.
Belum lagi harapan untuk meraih gelar di nomor ganda putra telah pupus karena semua wakilnya tersingkir di babak awal dan perempat final Singapore Open 2023.
Kini harapan Indonesia hanya bertumpu pada Anthony Sinisuka Ginting di tunggal putra, yang menjadi satu-satunya wakil yang tersisa.
Rentetan hasil kurang memuaskan tersebut pun membuat BL merasa cemas. Bagaimana tidak, empat turnamen bulutangkis tersebut masuk dalam perhitungan poin menuju Olimpiade Paris 2024 yang bakal digelar pada tahun depan.
Namun nyatanya Indonesia belum mampu memberikan hasil terbaik, dan hingga tulisan ini dibuat hanya meraih hasil apik melalui Gregoria Mariska di Malaysia Masters dan Bagas/Fikri di Thailand Open 2023.
Hasil ini pun membaut BL merasa overthinking, dan khawatir bahwa kenangan pahit di Olimpiade London 2012 terulang.
Olimpiade London 2012 merupakan momen kelam bagi bulutangkis Indonesia di masa lalu, yang dikhawatirkan akan terulang di Olimpiade Paris 2024.
1. Olimpiade 2012 Terputusnya Medali Emas Bulutangkis Indonesia
Indonesia sendiri dikenal sebagai salah satu negara yang memiliki kekuatan di cabor bulutangkis. Hal ini bisa dibuktikan di ajang Olimpiade.
Indonesia memiliki tradisi emas sejak pasangan suami istri Susy Susanti dan Alan Budikusuma di nomor tunggal putri dan putri di Olimpiade 2012.
Kemudian giliran Ricky Soebagja/Rexy Mainaky di ganda putra pada Olimpiade Atlanta 1996, dilanjutkan oleh Tony Gunawan/Candra Wijaya di Olimpiade Sydney 2000.
Empat tahun berselang medali emas diraih oleh Taufik Hidayat di Olimpiade Athena 2004. Kemudian ada Markis Kido/Hendra Setiawan di Olimpiade Beijing 2008.
Namun sayangnya, rentetan medali emas yang diraih oleh wakil Indonesia harus terputus di Olimpiade London 2012.
Pasalnya pemain Indonesia yang tampil tidak mampu membawa pulang satu keping medali pun, dan bahkan terlibat skandal di ganda putri yang berujung diskualifikasi.
Maka tak heran jika hal ini pun membuat BL merasa overthinking bahwa kejadian Olimpiade London 2012 terulang lagi di edisi 2024 mendatang.
Sekadar informasi, cabang olahraga (cabor) bulutangkis sendiri perhitungan poin kualifikasi Olimpiade dimulai sejak 1 Mei 2023 hingga 8 April 2024.
Kemudian cabor ini akan berlangsung pada 27 Juli sampai 5 Agustus 2024 di Porte de La Chapelle Arena, Prancis.
Nantinya, babak penyisihan grup bakal dimulai hingga 31 Juli tahun depan, lalu dilanjutkan dengan ase gugur pada 1-5 Agustus 2024.