Duta Bulutangkis Dunia! 3 Alasan Greysia Polii Layak Jadi Pejabat Tinggi BWF
FOOTBALL265.COM – Terdapat tiga alasan yang membuat Greysia Polii layak menjadi pejabat tinggi di Federasi Bulutangkis Dunia (BWF).
Greysia Polii merupakan salah satu legenda bulutangkis Indonesia, yang dikenal memiliki semangat juang yang tinggi serta telah mengoleksi beragam prestasi mentereng.
Salah satu yang paling mencolok ialah bersama Apriyani Rahayu meraih medali emas di Olimpiade Tokyo 2020 lalu.
Saat itu Greysia Polii/Apriyani Rahayu memenangi pertandingan yang berlangsung ketat dalam dua gim, dengan skor 21-19 dan 21-15 atas Chen Qingchen/Jia Yifan di babak final.
Namun sesaat setelah mendapatkan medali emas Olimpiade 2020, Greysia memutuskan untuk gantung raket alias pensiun sebagai pebulutangkis profesional.
Seremoni perpisahan Greysia Polii pun diadakan disela-sela turnamen bulutangkis Indonesia Open 2022, sedangkan mantan partnernya yakni Apriyani Rahayu dipasangkan dengan tandem baru yakni Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Meski telah pensiun, namun nama Greysia Polii seolah tak bisa benar-benar lepas dari dunia bulutangkis.
Nyatanya ia sukses terpilih menjadi salah satu ketua komisi atlet BWF berdasarkan pemungutan suara resmi yang telah dilakukan oleh Federasi Bulutangkis dunia tersebut.
Ditunjuknya Greysia Polii sebagai ketua komisi atlet BWF tentu sudah ditinjau melalui beberapa hal dan alasan yang sudah dipertimbangkan.
Untuk lebih lengkapnya, berikut deretan ulasan singkat alasan mengapa Greysia Polii layak menjadi pejabat tinggi BWF:
1. Greysia Polii Terpilih Jadi Ketua Komisi Atlet BWF
Laman resmi BWF sebelumnya mengumumkan ada bahwa Greysia Polii menjadi Ketua Komisi Atlet BWF untuk periode 2022 hingga 2025 pada Februari 2022 lalu.
Sebagai informasi, Ketua Komisi Atlet sendiri merupakan anggota yang memiliki hak suara di tingkat Dewan BWF.
Salah satu tugasnya ialah bertanggung jawab memberikan saran kepada komite maupun dewan BWF soal masalah atau hal yang berkaitan dengan atlet.
Kehadiran Komisi Atlet juga berguna untuk mewakiliki kebutuhan suara maupun pendapat para atlet yang kemudian disampaikan kepada Dewan dan Komite BWF.
Ini artinya, Komisi Atlet bertugas sebagai perantara antara atlet maupun BWF untuk terkait hal apapun.
“Saya ingin membantu rekan-rekan saya, para pemain bulutangkis untuk mencapai impian mereka dan membantu permintaan mereka saat bertanding di sirkuit internasional,” kata Greysia, dilansir dari laman resmi BWF.
Mantan pasangan Apriyani Rahayu itu juga menjalani proses vetting atau pemeriksaan dokumen yang dilakukan oleh BWF Vetting Panel sebagaimana disyaratkan untuk semua anggota Dewan.
Selain Greysia Polii ada pebulutangkis lainnya yang menjadi anggota komisi atlet BWF yakni Robin Tabeling asal Belanda terpilih menjadi Wakil Ketua oleh anggota Komisi.
Selain itu ada pemain aktif lainnya yaitu Iris Wang (Amerika Serikat), Kim Soyeong (Korea), Pusarla V. Sindhu (India), dan Zheng Si Wei (China) memulai posisi mereka di Komisi Atlet yang baru.
Selain itu, dipilihnya Greysia Polii sebagai pejabat tinggi BWF juga karena sosoknya dikenal sebagai seorang atlet yang amat ramah.
2. Greysia Polii Dikenal Sosok yang Amat Ramah dan Duta Persahabatan Bulutangkis
Garang saat di lapangan namun baik hati di luar lapangan cocok disematkan untuk Greysia Polii. Ya, ia menganggap semua lawannya adalah musuh demi bisa mengejar gelar juara.
Namun jika sudah di luar lapangan, sosok Greysia Polii amat berbeda yakni terkenal ramah dan murah senyum. Sampai-sampai ia disebut sebagai duta persahabatan BWF karena mampu dengan mudahnya membaur bersama para rivalnya.
Tak tanggung-tanggung, baru-baru ini Greysia melakukan acara open house atau mengundang para pebulutangkis baik dari Pelatnas PBSI maupun internasional untuk berkunjung di rumahnya, di sela-sela pertandingan Indonesia Open 2023.
Nampak sejumlah pemain papan atas seperti Huang Dongping, Chen Qingchen/Jia Yifan, Goh Soon Huat/Lai Shevon Jamie, Kim So-yeong, dan lainnya.
Selanjutnya ada para pebulutangkis Tanah Air seperti Siti Fadia, Melati Daeva, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto dan lainnya juga berkunjung ke rumah Greysia Polii sekaligus menjenguk baby Jessia, yang merupakan anak pertama Greysia Polii dan Felix Djimin.
Keramahan Greysia sendiri sudah bukan menjadi rahasia umum, ia bahkan bisa dibilang menjadi salah satu pebulutangkis yang mampu menciptakan bonding atau ikatan emosional yang terjalin dengan baik dan membangun relasi yang amat luas.
Menguasai Banyak Bahasa Asing dan Stylish
Menjadi duta persahabatan dan komisi atlet BWF tentu membuat Greysia Polii dituntut untuk menguasai bahasa asing.
Greysia diketahui menguasai beberapa bahasa, terutama ialah bahasa Inggris yang menjadi penghubungnya dengan para petinggi BWF maupun sesama atlet.
Tak hanya itu, saking gemarnya bergaul dengan atlet luar, Greysia Polii juga mengerti bahasa asing lainnya seperti Korea, Thailand dan Mandarin.
Maka tak heran, jika Greysia Polii gemar bercengkrama dengan para atlet bulutangkis luar negeri dan menciptakan bonding satu sama lain.
Di sisi lain, Greysia Polii juga dikenal sebagai sosok yang memiliki stylish santai dan tidak kaku seperti para petinggi lainnya yang kerap tampil necis.
Bahkan Greysia Polii memiliki brand apparel bernama Fine Counsil, yang juga bekerja sama dan menjadi official merchandise PBSI.
Selain itu, Greysia juga secara cuma-cuma membagikan produk jualannya kepada rekan-rekan sesama atlet, seperti Huang Dongping yang sampai kegirangan mendapatkan oleh-oleh dari Greysia Polii.
Itulah sederet alasan mengapa Greysia Polii layak menjadi pejabat tinggi BWF karena kemampuannya saat bertanding maupun keramahannya di luar lapangan.