Tommy Sugiarto, Tunggal Terpinggirkan PBSI yang Pilih Anak Emaskan Ginting dan Jojo
FOOTBALL265.COM – Sepucuk kisah pemain bulutangkis tunggal putra, Tommy Sugiarto, bak anak tiri PBSI yang pilih menganakemaskan Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
Tommy Sugiarto menjadi salah satu pebulutangkis yang mencuri perhatian di Taipei Open 2023 karena namanya tak tertulis dalam rilis resmi PBSI sebagai pemain yang terdaftar.
Dalam rilis tersebut, PBSI hanya menuliskan Chico Aura Dwi Wardoyo yang menjadi satu-satunya wakil tunggal putra Indonesia di turnamen bulutangkis level super 300 itu.
Namun, tak hanya di Taipei Open 2023 saja Tommy Sugiarto bak menjadi anak tiri PBSI. Pebulutangkis berusia 35 tahun itu juga pernah mengalami hal serupa kala masih berlatih di Pelatnas Cipayung.
Tommy resmi didegradasi PBSI pada 2015 lalu karena dianggap performanya tak berkembang serta prestasinya tak kunjung membaik.
Menariknya, kala masih berstatus sebagai tunggal putra di PBSI, Tommy pernah mendapat perlakuan tak mengenakkan sebagaimana dibongkar oleh sang ayah sekaligus legenda bulutangkis Indonesia, Icuk Sugiarto.
“Saya merasa kenapa kalau ada Anthony Ginting, Jonatan Christie dan Tommy, kenapa harus Tommy (yang tak dianggap PBSI). Padahal saya juga sempat curhat sama Pak Jokowi kalau dia peringkat 1 (di Indonesia sebelum Asian Games 2018),” kata Icuk di kanal YouTube PRO3 SINIAR.
“(Tommy) peringkat 3 dunia, masa dia ga masuk skuat Asian Games. Tommy itu bukan anak penjahat atau koruptor, dia juga berhak main di Asian Games (2018),” sambungnya.
“Tommy itu yang bayar pajak saya, hasil Tommy (di turnamen) puluhan juta bayar, tapi gak merasakan Indonesia hadir (untuk mendukungnya),” kata legenda bulutangkis Indonesia itu.
Betul saja, di Asian Games 2018 itu, tunggal putra Indonesia hanya mengirimkan dua wakil yang bertanding yakni Anthony Ginting dan Jonatan Christie.
1. Terpinggirkan PBSI
Sebagai informasi, Tommy Sugiarto merupakan putra dari legenda bulutangkis, Icuk Sugiarto yang pernah mengharumkan nama Indonesia di masa lalu.
Icuk Sugiarto yang pernah gemilang di sektor tunggal putra itu sukses mengharumkan nama bangsa dengan mengoleksi medali emas Juara Dunia 1983 mengalahkan wakil Indonesia lainnya, Liem Swie King.
Namun, bagai melanjutkan dinasti Sugiarto, Icuk memiliki penerus yakni putra dan putrinya yang turut terjun ke bulutangkis seperti Tommy Sugiarto hingga Jauza Fadhilla Sugiarto.
Sayangnya, kiprah Tommy dan Jauza sendiri tak segemilang Tommy. Mereka sempat bergabung dengan PBSI namun pada akhirnya harus terdegradasi karena performa yang tak kunjung membaik.
Tommy Sugiarto yang harus angkat kaki dari PBSI pada 2015 itu tercatat semakin menurun performanya dengan hanya mengoleksi tiga gelar yakni di Russian Open, Vietnam Open dan Indonesia Masters.
Sementara memasuki era 2020-an, Tommy yang menjadi tunggal independen itu semakin merosot performanya dengan tak mampu naik podium lagi.
Berbeda dengan Anthony Ginting dan Jonatan Christie yang dianggap memiliki potensi untuk berkembang oleh PBSI. Salah satu faktor adalah karena usia.
Anthony Ginting dan Jonatan Christie sendiri gemilang meraih berbagai gelar juara di turnamen bergengsi seperti emas SEA Games dan Asian Games hingga ajang level atas di BWF World Tour.
Oleh sebab itu, Tommy Sugiarto yang kurang menunjukkan tren positif pada performanya harus rela angkat kaki dari pelatnas mengingat usianya juga tak muda lagi.
Sementara itu, putra Icuk Sugiarto itu sudah lama tak naik podium lagi. Terakhir, ia keluar sebagai runner-up di Korea Open 2018 usai dikalahkan Chou Tien Chen di partai final.