Tersandung Isu Agama, Cerita Pebulu Tangkis Dorsa Yavarivafa Tinggalkan Iran
FOOTBALL265.COM - Sebuah kisah menarik namun miris datang dari pemain bulu tangkis Iran, Dorsa Yavarivafa, yang terpaksa mengungsi dari negaranya.
Ia menjadi salah satu pemain yang menerima beasiswa IOC Refugee Program, yang dikhususkan untuk para atlet yang menjadi korban pengungsian.
Meski mendapat peluang dari program tersebut, Dorsa Yavarivafa tetap merasa sedih karena ia tidak bisa bertanding di bawah bendera negaranya sendiri.
“Rasanya sedikit menyakitkan. Berat saat tidak bisa bermain untuk negara sendiri,” ucapnya seperti dikutip dari The Indian Express.
“Siapa yang tidak ingin bermain di bawah bendera negara dan membuat bangga orang-orang?” ujar Dorsa Yavarivafa lagi.
Sejatinya, Dorsa Yavarivafa merupakan pemain bulu tangkis berbakat yang bisa jadi aset besar Iran di dunia olahraga tepok bulu.
Ia memenangkan banyak turnamen namun tidak terpilih untuk mewakili negaranya. Bahkan, ia harus berkutat dengan isu agama yang menyeret sosok sang ibu.
“Iran tidak adil. Saya memenangkan turnamen-turnamen nasional, tapi mereka ada masalah dengan keyakinan ibu saya,” jelasnya.
“Jadi saya harus pergi. Mengganti agama adalah masalah besar,” tambah pemain yang sempat mengungsi ke Jerman ini.
Ya, Dorsa Yavarivafa pada akhirnya harus angkat kaki dari Iran dan ia memilih pergi menuju Jerman. Ia juga harus berpisah dengan sang ayah yang sempat kembali ke negara mereka.
1. Berusaha Bertahan
Diakui pula oleh Dorsa Yavarivafa, bahwa sang ayah adalah semangat serta motivasinya untuk terus bermain bulu tangkis meski situasi sedang sulit.
Ayahnya juga sosok yang mengenalkannya pada bulu tangkis. Sebelumnya ia sempat menjajal olahraga basket.
“Sudah lima tahun sejak terakhir kali saya bertemu ayah saya secara langsung. Dia sangat bangga saya memainkan olaharga ini dan itu yang membuat saya kuat,” ujarnya.
Dorsa Yavarivafa saat ini bermain di London usai perjalanan panjang yang sempat membawanya ke Jerman untuk mencari suaka.
Ia bermain di sektor tunggal dan ganda, serta mengidolakan pebulu tangkis putri kenamaan Spanyol, Carolina Marin.
Setelah pergi dari Iran, Dorsa Yavarivafa sempat singgah di Jerman dan melanjutkan kegiatan bermain bulutangkis bersama seorang pelatih.
Pelatih lokal tersebut dengan kemurahan hatinya bersedia membimbing Dorsa Yavarivafa yang tentu saja saat itu sedang terkatung-katung.
Akan tetapi, Dorsa Yavarivafa ternyata tidak diizinkan berlama-lama dan menetap di Jerman, hingga akhirnya memilih pergi lagi menuju Inggris.
Negara inilah yang kemudian menampungnya hingga saat ini, meski saat awal-awal ia sempat merasa kesulitan mencari klub bulutangkis untuk tempatnya berlatih.
Kini, dengan beasiswa dari IOC, Dorsa Yavarivafa bakal berusaha semaksimal mungkin agar bisa tampil di Olimpiade 2024 atau sekadar dilirik untuk mewakili Inggris sebagai pemain.