Jeblok Lagi di Australia Open, 3 Takdir Berat Apriyani/Fadia Usai Dipasangkan
FOOTBALL265.COM – Merana di Australia Open 2023 yang merangkai catatan minornya di musim 2023, simak tiga takdir berat Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti usai dipasangkan.
1. Beban Ekspektasi yang Langsung Setinggi Langit
Apriyani Rahayu dipasangkan dengan Siti Fadia Silva Ramadhanti berawal dari pensiunnya legenda bulutangkis Greysia Polii usai menyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Sebuah judi besar tentu saja, karena pemasangan itu juga mengobankan pembongkaran ganda putri lapis dua Siti Fadia Silva Ramadhanti/Ribka Sugiarto.
Namun apapun itu, jalan sudah dipilih, dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti harus mengarungi segala kompetisi sebagai pasangan.
Tentu saja takdir berat diemban keduanya dengan ekspektasi tinggi dari berbagai pihak. Apalagi Apriyani Rahayu memiliki reputasi sebagai penyabet medali emas Olimpiade Tokyo 2020.
Siti Fadia Silva Ramadhanti lebih berat lagi mengingat dia harus berperan sebagai pengganti Greysia Polii yang melegenda.
Dengan segala kerja keras, pada akhirnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mencapai kesuksesan secepat kilat di awal debut mereka dengan raihan medali emas SEA Games 2021.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti juga sukses finis sebagai runner-up Indonesia Masters 2022, juara juara di Malaysia Open 2022 dan Singapore Open 2022.
2. Langsung Jadi Tulang Punggung
Kegacoran di awal berpasangan, membuat ranking BWF Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti melejit ke jajaran top 10. Ekspektasi publik juga semakin meninggi pada mereka.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kerap jadi tulang punggung ganda putri Indonesia di berbagai kompetisi bulutangkis.
Karena harus diakui jika ganda putri selain Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti masih belum ada yang menyamai prestasi mereka.
Nama-nama seperti Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi, Lanny Tria Mayasari/Ribka Sugiarto, Meilysa Trias Puspitasari/Rachel Allessya Rose, masih kesulitan bersaing di papan atas.
Pada akhirnya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi kandidat terdepan yang diharapkan bisa lolos kualifikasi Olimpiade Paris 2024.
Padahal saat ini Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti sedang lesu dengan deraan cedera yang membuat mereka kesulitan untuk kembali naik podium satu.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bahkan di musim 2023 belum sekali pun mencapai final dari 10 turnamen yang diikuti, termasuk di Australian Open 2023.
1. Deraan Cedera dan Nasib Buruk di Australia Open 2023
3. Rajin Dipapar Cedera
Dilansir dari laman BWF, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti tahun 2023 ini sudah dua kali memutuskan retired (mundur) di saat mereka sedang menggapai momentum juara.
Retired pertama Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti terjadi di Malaysia Open 2023 (Super 1000). Saat itu mereka sukses melangkah ke babak semifinal.
Namun sayang cedera menghampiri Siti Fadia Silva Ramadhanti sehingga mereka harus retired, dan kemenangan menjadi milik rivalnya dari China, Chen Qingchen/Jia Yifan.
Cedera berganti menghampiri Apriyani Rahayu kala mereka berhasil menembus semifinal Swiss Open 2023 menghadapi Yuki Fukushima/Sayaka Hirota.
Kesimpulannya, 2023 adalah musim yang cukup berat bagi Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang harus berulang kali didera cedera.
Cedera itu agaknya cukup berdampak pada menurunnya performa Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti di musim ini.
Dari 10 turnamen yang diikuti di musim ini, pada akhirnya Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal untuk melangkah ke babak final.
Teranyar Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti kembali mencatatkan hasil minor di Australia Open 2023 yang merupakan turnamen bulutangkis Super 500.
Bertanding di QUaycentre, Sydney, Kamis (3/8/23), ganda putri nomor 12 di ranking 12 BWF itu harus menelan pil pahit usai kandas di babak 16 besar turnamen bulutangkis Australia Open 2023.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dikandaskan ratu bulutangkis Thailand, Benyapa Aimsaard/Nuntakarn Aimsaard dengan skor akhir 19-21, 21-23.
Sepanjang pertandingan sebenarnya kedua pasangan diwarnai aksi saling tikung, dan beberapa kali Apriyani/Fadia mampu mencuri keunggulan.
Sayangnya, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti gagal menjaga keunggulan dengan beberapa kesalahan yang dilakukan, hingga akhirnya Thailand mampu mengunci kemenangan.
Masih banyak kesempatan untuk Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti bisa bangkit dan menggaapi misi tampil di Olimpiade 2024.
Diharapkan jika Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti dan ganda putri Indonesia lainnya bisa bangkit usai kegagalan mereka di Australia Open 2023.