Catatan Bapuk PBSI Sejak Era Pandemi 2020, Tertatih-tatih Saingi Thailand dan Malaysia
FOOTBALL265.COM – PBSI menorehkan catatan buruk sejak era pandemi Covid-19, bahkan kesulitan bersaing dengan sesama negara ASEAN, Thailand dan Malaysia.
Turnamen Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 yang berlangsung pada 21-27 Agustus 2023 di Kopenhagen, Denmark telah berakhir.
Sejumlah kejutan pun terjadi di ajang bulutangkis yang setara dengan BWF S1000 ini, di mana para pemain unggulan dan favorit bertumbangan di babak awal.
Indonesia sendiri yang mengirimkan 14 wakil terbaiknya, hanya menyisakan satu pemainnya di nomor ganda putri yakni Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti yang lolos ke final.
Sayangnya, Apriyani/Fadia gagal menjadi juara karena kalah dari Chen Qingchen/Jia Yifan dengan skor 16-21 dan 12-21 di babak pamungkas Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023.
Meski mampu menyumbang satu medali perak, sejatinya jika ditilik bulutangkis Indonesia mengalami kemunduran terutama selama era pandemi Covid-19 sejak 2020.
Menurut informasi tambahan dari Ainur Rohman selaku jurnalis olahraga ternama di Indonesia, skuat Garuda bahkan sulit bersaing dengan Thailand dan Malaysia.
Terutama Thailand yang selama ini dianggap kualitasnya berada di bawah Indonesia, nyatanya mampu berkembang pesat.
Begitu juga dengan Malaysia dan Singapura yang terbilang mencatatkan hasil apik di kejuaraan dunia yang termasuk ajang Grade A ini.
Indonesia menduduki urutan keempat dalam daftar pencapaian negara Asia Tenggara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2023 sejak era pandemi 2020.
1. Indonesia Mulai Tertinggal
Dalam klasemen perolehan medali dari negara-negara Asia Tenggara di Kejuaraan Dunia Bulutangkis sejak era pandemi, Thailand berada di peringkat pertama.
Thailand tercatat meraih dua medali emas sumbangsih Kunlavut Vitidsarn (2023) dan Dechapol Puavaranukroh/Sapsiree Taerattanachai (2021).
Lalu membawa pulang satu medali perak sumbangsih Kunlavut Vitidsarn (2022) plus satu perunggu milik Puttita Supajirakul/Sapsiree Taerattanachai (2022).
Kemudian ada Malaysia yang meraih satu medali emas oleh Aaron Chia/Soh Wooi Yik (2022), dan dua perunggu oleh Aaron/Wooi Yik (2023) dan Ong Yew Sin/Teo Ee Yi (2021).
Selanjutnya ada Singapura yang meraih satu medali emas oleh Loh Kean Yew pada edisi 2021 lalu.
Lalu di posisi keempat ada Indonesia yang nihil emas, lalu meraih dua medali perak oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan (2022) dan Apriyani Rahayu/Siti Fadia (2023).
Kemudian satu medali perunggu yang bawa pulang oleh Fajar Alfian/Rian Ardianto pada 2022 lalu.
Indonesia terakhir kali meraih medali emas ialah saat Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan menjadi juara pada edisi 2019.
Setelah itu, Indonesia kesulitan meraih medali emas, karena beberapa wakilnya sulit menembus partai puncak Kejuaraan Dunia Bulutangkis.