x

Kandas di Babak Awal China Open 2023, Ana/Tiwi Kena Semprot Eng Hian

Kamis, 7 September 2023 11:01 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Isman Fadil
Ganda putri Indonesia Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi. (Foto: PBSI)

FOOTBALL265.COM - Pelatih ganda putri Indonesia, Eng Hian, memberi komentar pedas kepada Febriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi usai keduanya tersingkir di babak awal China Open 2023.

Bertanding di Olympic Sports Center Gymnasium, Changzhou, China, Rabu (06/09/23) malam WIB, Ana/Tiwi kalah dari wakil Malaysia, Anna Ching Yik/Mei Xing Teoh lewat rubber set dengan skor 21-19, 15-21, 20-22.

Baca Juga

Kekalahan Ana/Tiwi tersebut terjadi lantaran epic comeback dari Anna Ching Yik/Mei Xing Teoh yang mana seharusnya wakil Indonesia memiliki kans saat unggul 11-2 di interval pertama gim ketiga.

Saat gim pertama, Ana/Tiwi juga nampak sering membuat kesalahan sendiri, tetapi beruntungnya ia mampu unggul dan memenangi laga dengan skor akhir 21-19. Sayangnya, saat gim kedua Anna Ching Yik/Mei Xing Teoh berhasil membalikan kedudukan lewat skor 15-21.

Baca Juga

"Ini hal yang seharusnya sudah bisa menjadi pelajaran kemarin saat kejadian di Kejuaraan Dunia. Tapi ini terulang kembali," sesal Eng Hian, Rabu (06/09/23) malam WIB.

"Ana/Tiwi setelah unggul jauh seperti mengharapkan lawannya memberikan poin gratis, poin mudah, jadi ketika pengembalian lawan berhasil bahkan lewat pengembalian yang mudah malah menjadi sulit bagi mereka," imbuhnya.

Baca Juga

Lebih lanjut, Eng Hian juga menekankan kepada Ana/Tiwi agar tidak langsung jumawa saat berhasil menghasilkan poin unggul di tengah pertandingan.

"Seharusnya ketika sudah 2-3 poin hilang, mereka harus bisa melakukan sesuatu. Jangan terlalu tenang karena lawan bisa dengan cepat mengejar," kata Eng Hian.

Baca Juga

Selanjutnya, Eng Hian juga menekankan kepada Ana/Tiwi untuk bisa belajar keluar di zona nyaman saat menghadapi turnamen besar selanjutnya.

"Saya kembalikan ke mereka karena semua mereka yang lakukan, saya hanya bisa mengarahkan. Berani tidak Ana/Tiwi berpindah dari zona nyaman ke tidak nyaman," sambung Eng Hian.

Baca Juga

1. Apriyani/Fadia Harapan Terakhir Ganda Putri

Ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti akan tampil di final Kejuaraan Dunia Badminton 2023. (Foto: PBSI)

"Misalnya, mereka harus berani beradu main di depan. Walau tidak bisa ya harus dicoba,"

"Saya memang melihat di faktor mental dan kecerdikan bermain di lapangan. Saya harap hal ini benar-benar menjadikan pengalaman untuk mereka," ujar Eng Hian.

Dengan kekalahan Ana/Tiwi di babak 32 besar China Open 2023, Apri/Fadia merupakan harapan terakhir ganda putri Indonesia untuk bisa mencapai puncak final di turnamen bulutangkis level super 1000 ini.

Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva sendiri sukses melaju ke babak 16 besar China Open 2023 usai menumbangkan Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai lewat skor 17-21, 21-12, 21-19.

Apriyani Rahayu sendiri menuturkan bahwa sejatinya dengan meningkatkan inisiatif dan komunikasi baik dengan Siti Fadia Silva saat di lapangan menjadi salah satu kunci keberhasilan keduanya di babak 32 besar China Open 2023.

“Kami menikmati pertandingan dan kami siapkan pola permainan dan pastinya pikiran. Konsistensi, step by step, poin demi poin dan banyak melakukan inisiatif,” jelas Apriyani Rahayu, Rabu (06/09/23).

“Maksudnya lebih inisiatif dalam membangun serangan, bola depan, bola belakang termasuk rotasinya. Kami tidak boleh diam karena kan tidak mudah dapat poin. Harus dengan reli-reli panjang,” imbuhnya.


Laga antara Apri/Fadia vs Kititharakul/Prajongjai di babak 32 besar sempat diwarnai protes yang dilayangkan Apriyani Rahayu terhadap wasit, tepatnya saat gim ketiga.

Saat itu, Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai mengejar kedudukan di poin krusial yakni 19-17. Terdapat insiden shuttlecock keluar yang seharusnya menjadi poin bagi wakil Indonesia.

Sayangnya, wasit justru menilai bahwa shuttlecock tersebut mengenai wajah Apriyani Rahayu. Alhasil, poin keuntungan diberikan untuk Jongkolphan Kititharakul/Rawinda Prajongjai.

Menanggapi insiden tersebut, Apriyani Rahayu dengan tegas mengatakan bahwa shuttlecock samasekali tidak mengenai wajahnya.

“Tadi memang tidak terkena saya shuttlecocknya dan jujur saya agak emosi tapi saya coba hargai keputusan wasit," ungkap Apriyani Rahayu selepas laga, Rabu (06/09/23).

"Fadia juga coba menenangkan karena masih ada poin yang harus dimainkan. Saya akhirnya melupakan hal itu dan fokus lagi meraih kemenangan,” sambung Apri.
 

Eng HianChina OpenBulutangkisFebriana Dwipuji Kusuma/Amalia Cahaya Pratiwi

Berita Terkini