Bukan Apriyani/Fadia, Duo Korea Kim/Kong Sebut Lawan Terberat di Asian Games
FOOTBALL265.COM - Ganda putra Korea Selatan, Kim So-yeong/Kong Hee-yong, mengidentifikasi lawan paling berat dalam persaingan medali Asian Games 2022.
Kim So-yeong/Kong hee-yong merupakan salah satu kandidat terkuat peraih medali emas ganda putri bulutangkis Asian Games yang akan digelar di Hangzhou pada 23 September - 7 Oktober mendatang.
Pasangan ini menjadi salah satu tulang punggung bulutangkis Korea Selatan telah sukses meraih medali perunggu Olimpiade Tokyo pada 2021 silam.
Performa mereka juga terus menanjak dalam tiga tahun terakhir. Musim ini, mereka memenangkan empat gelar juara yakni All England, Thailand Open, Japan Open dan Australia Open.
Berkat torehan tersebut, kini pasangan berusia 31 dan 26 tahun tersebut menduduki peringkat ke-3 pada update ranking BWF per Selasa (19/09/23).
Berbicara soal Asian Games 2022, Kim So-yeong/Kong hee-yong tak memungkiri medali emas menjadi salah satu target utama mereka tahun ini.
Namun, Kim/Kong menyadari bahwa ada banyak pasangan ganda putri yang menargetkan hal serupa tak terkecuali ganda putri Indonesia, Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti.
Apriyani/Fadia dalam momen bangkit belakangan ini dengan berhasil meraih medali perak Kejuaraan Dunia Bulutangkis 2022 dan gelar juara Hong Kong Open.
Apriyani/Fadia merupakan ganda putri yang menghentikan Kim So-yeong/Kong hee-yong di babak semifinal Kejuaraan Dunia di Kopenhagen.
Namun, Apriyani/Fadia bukanlah lawan terberat bagi Kim So-yeong/Kong hee-yong untuk persaingan medali Asian Games 2022, melainkan ganda putri China, Cheng Qingchen/Jia Yifan.
1. Cheng Qingchen/Jia Yifan Kandidat Juara Asian Games 2022
Cheng Qingchen/Jia Yifan merupakan ganda putri nomor 1 dunia dari China. Tahun ini, mereka sudah memenangkan gelar Malaysia Open, Singapore Open, Korea Open dan China Open.
Di atas kertas, Kim So-yeong/Kong hee-yong masih kalah unggul dari Cheng Qingchen/Jia Yifan. Kim/Kong sempat kalah di Korea Open namun mampu menang sepekan kemudian di Japan Open.
Merasakan 10 kali kalah dan baru 5 kali menang membuat Kim/Kong tahu betul bagaimana pola permainan Chen/Jia tiap kali bertemu di lapangan.
“Di Korea Open, serangannya (Kong Hee-yong) pasif dan pertahanan terlalu renggang, jadi dia kalah bahkan tanpa mencoba yang terbaik. Di Japan Open, ketika dia melihat apa yang diincar lawannya, dia langsung maju dengan berani. Mereka memadukan bertahan dan menyerang,” ujar Kim So-yeong dilansir dari Isplus.
“Jadi, dia menoleh ke belakang dan berkata, “Saya pikir para pemain China merasa malu,” dan dia berkata, “Mereka mungkin menganalisis kami juga, an karena mereka kalah sekali, mereka memiliki keinginan kuat untuk balas dendam,” lanjut Kong Hee-yong.
Berkaca dari dua pertandingan tersebut, Kim So-young bertekad menjaga momentum bersama Kong hee-yong agar tidak mudah dikalahkan Chen Qingchen/Jia Yifan.
“Ia (Kong Hee-yong) meninggikan suaranya dan berkata, “Karena ini (Asian Games) turnamen yang dimainkan di kandang lawan, kami akan lebih memperhatikan agar tidak kehilangan momentum,” lanjutnya.
Kong Hee-yong juga menambahkan bahwa permainan reli yang lebih agresif akan menjadi salah satu senjata mereka menumbangkan unggulan tuan rumah tersebut.
“Saya pikir, dengan sering mengarah ke permainan reli dan lebih agresif dari sebelumnya. Tidak hanya ganda putri China, tetapi semua lawan tampil baik, jadi saya akan fokus setiap saat,” sambung Kong Hee-yong.
Bulutangkis Asian Games 2022 akan mempertandingkan dua nomor yakni nomor beregu dimulai dari 28 September hingga 1 Oktober, sedangkan nomor perorangan digelar pada 2-7 Oktober mendatang.