Apa Kabar Richard Mainaky? Li Yongbo Versi Indonesia yang Terkenal Raja Tega
FOOTBALL265.COM – Menilik kabar terbaru Richard Mainaky usai putuskan pensiun sebagai pelatih Pelatnas PBSI yang terkenal seperti Li Yongbo versi Indonesia.
Siapa tak kenal dengan sosok Richard Mainaky? pelatih legendaris Indonesia yang menyumbangkan banyak prestasi untuk Indonesia.
Richard dulunya juga merupakan pemain bulutangkis profesional. Namun ia memutuskan untuk banting setir menjadi pelatih ganda campuran.
Selama periodenya sebagai pelatih, Richard Mainaky telah mengukir banyak kesuksesan bersama dengan anak-anak asuhnya.
Baik di panggung Super Series, Kejuaraan Dunia, hingga Olimpiade pernah turut ia sumbangkan berkat prestasi anak didiknya.
Gelar prestisius yang pernah ia ukir ialah berhasil mengantarkan anak didiknya meraih medali perak pertama lewat pasangan Tri Kusharjanto/Minarti Timur di Olimpiade Sydney 2000.
Selanjutnya 16 tahun kemudian ia berhasil mengantarkan anak asuh lainnya yakni Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir meraih medali emas di Olimpiade Rio 2016.
Jika di China ada Li Yongbo, di Indonesia ada Richard Mainaky yang terkenal dengan julukan ‘Raja Tega’ yang begitu terkenal/
Julukan ini tersematkan untuk dirinya lantaran kerap memberikan hukuman kepada pemain yang tidak disiplin dan melanggar aturan.
Richard Mainaky sendiri telah memutuskan untuk pensiun pada 2021 lalu dari Pelatnas PBSI. Lantas, kini bagaimana kabarnya?
1. Kabar Terbaru Richard Mainaky
Usai putuskan pensiun sebagai pelatih Pelatnas PBSI selama puluhan tahun, Richard Mainaky memutuskan untuk ikut pulang kampung halaman istrinya di Manado.
Richard Mainaky hingga saat ini diketahui masih berkecimpung di dunia bulutangkis dan bergabung bersama PB Talenta.
Richard fokus untuk menyembangkan potensi-potensi muda asal Sulawesi tersebut.
PB Talenta sendiri bekerja sama dengan PB Djarum, dan kedatangan Richard membuat klub bulutangkis itu kebanjiran anak-anak muda.
Selain mengembangkan para talenta muda, Richard juga memiliki pekerjaan lain yang tak kalah penting.
Yakni bertanggung jawab membenahi sistem pembinaan klub, sehingga pengembangannya akan selalu terjamin di bawah tangan dinginnya.
Richard sendiri sempat mengatakan di balik alasannya memutuskan untuk pensiun dari posisinya yang sudah diembannya sejak lama.
Ternyata ada alasan mulia di balik pensiunnya sang pelatih bertangan dingin tersebut.
Yakni demi menjaga regenerasi pelatih, agar pelatih muda di PBSI bisa berkembang jika dirinya pensiun.
Namun sepeninggal Richard, kini sektor ganda campuran Indonesia masih bisa dibilang cukup morat-marit dengan segala dramanya.
Tercatat sudah ada dua pelatih yang putuskan hengkang dan meninggalkan jabatannya. Yakni Nova Widianto yang hijrah ke Malaysia.
Lalu ada Flandy Limpele dengan permasalahan kontraknya, dan putuskan hengkang untuk melatih di Hong Kong.
Selain itu banyaknya huru-hara di sektor ganda campuran membuat performa para atlet tak konsisten dan mendapatkan banyak kritik pedas.
Kini PBSI menunjuk Herry IP yang dimutasi dari ganda putra ke nomor ganda campuran untuk memperbaiki peforma.
Meski demikian, sosok seperti Richard Mainaky masih tetap dibutuhkan mengingat tangan dinginnya yang ajaib serta kedisplinannya mampu menciptakan pebulutangkis yang kaya akan prestasi.