Profil David Pohan, Pelatih Bulutangkis Indonesia yang Bawa Gelar Piala Suhandinata
FOOTBALL265.COM – Mengenal sosok David Pohan, pelatih bulutangkis Indonesia yang akhirnya sukses membawa gelar Piala Suhandinata.
Sebagaimana diketahui, ajang beregu kejuaraan Dunia Junior 2023 yang memperebutkan Piala Suhandinata sebentar lagi akan bergulir.
Kompetisi yang juga dikenal sebagai Piala Suhandinata ini akan berlangsung pada 25-30 September di The Podium, Spokane, Washington, United States.
Sebanyak 40 negara yang mewakili lima federasi kontinental akan unjuk gigi, dan pengundian grup atau drawingnya sudah dilakukan pada 9 Agustus silam.
Indonesia yang menjadi salah satu negara partisipan, masuk di Grup E bersama Estonia, Armenia, Portugal, dan Georgia.
Indonesia pun menurunkan skuad terbaiknya demi bisa mengulangi masa kejayaannya seperti di Piala Suhandinata 2019 lalu.
Ya, setelah sekian lama selalu menjadi runner-up atau semifinalis di turnamen yang sudah berlangsung sejak tahun 2000, Indonesia akhirnya meraih gelar juara.
Indonesia memenangi pertarungan sengit melawan China di partai final, dan akhirnya menang di Piala Suhandinata 2019.
Ini merupakan gelar pertama Indonesia setelah tiga kali menjadi runner-up dan empat kali menjadi semifinalis atau meraih perunggu di ajang bergengsi junior tersebut.
Selain karena perjuangan para pemain, tentunya torehan ini tak lepas dari andil para pelatih salah satunya ialah David Yedita Pohan.
Namun siapakah sosok David Pohan, selaku salah satu pelatih yang turut membantu tim junior bulutangkis Indonesia menjadi juara di Piala Suhandinata 2019? Berikut ulasan singkatnya:
1. Mengenal Sosok David Pohan
David Yedija Pohan adalah mantan pebulu tangkis Indonesia yang lahir pada 8 September 1978, di mana sosoknya sempat terlihat di ajang Piala Suhandinata 2019 lalu.
David sendiri merupakan pelatih asal PB Djarum yang sempat menemani tim junior Indonesia edisi tersebut.
David Pohan sempat menemani Leo Rolly Carnando/Daniel Marthin bertanding di Piala Suhandinata 2019.
Ia tampak tenang saat menemani Leo/Daniel, yang juga merupakan sosok penting di ajang tahunan tersebut.
Pada masa lalu, David juga sempat mengawal ganda putri Meiliana Jauhari/Shendy Puspa Irawati pada saat bertanding, salah satunya di final New Zealand Open 2007.
Namun sebelum berkarier sebagai pelatih, dirinya juga merupakan pemain spesialis ganda yakni turun di ganda putra dan campuran.
David Pohan pernah meraih gelar di ajang Bahrain Future Series pada 2007 silam di nomor ganda campuran bersama Meilana Jauhari.
Ia juga pernah mengalahkan pasangan Tony Gunawan/Mirabelle Huang di Manhattan Beach International pada 2016.
Pada tahun dan ajang yang sama, ia juga berhasil membawa pulang medali emas usai menang di ganda putra bersama Ricky Alverino Sidarta.
Namun jauh sebelum itu juga ada beberapa gelar yang mampu dibawa pulang oleh David Pohan. Yakni di kompetisi University 2005 yang merupakan peningkatan dari ajang sama di mana pada tahun 2004, David Pohan meraih posisi runner-up.
Pada tahun 2004, ia berhasil menempati tempat ketiga atau menjadi semifinalis dan meraih perunggu di gelaran US Open.
Sedangkan untuk ditingkat nasional, David Pohan sempat menjadi runner-up di ajang Kejuaraan Sirkuit Nasional Sinar Mutiara 1998.
Lalu, pada tahun yang sama juga ia berhasil finis di urutan ketiga pada turnamen Jakarta Open dan Jawapos. Selain itu ia kembali menjadi runner-up di ajang Jakarta Open 2003 dan SGS Open di tahun yang sama.
David Pohan diketahui juga banyak mengantarkan pemain dari PB Djarum untuk ke Pelatnas Cipayung dan berhasil membawa anak didiknya meraih gelar juara di Sirkuit Nasional (Sirnas) NTB dan Sirnas Kalimantan.