Ketika Taufik Hidayat Ngamuk di Asian Games 2002, Dicurangi Wasit hingga Banting Raket!
FOOTBALL265.COM – Kilas balik momen legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat, yang pernah ngamuk di Asian Games 2002 hingga banting raket karena dicurangi wasit.
Pesta olahraga terbesar se-Asia yakni Asian Games menjadi salah satu ajang prestigius 4 tahun sekali yang paling banyak dinantikan masyarakat Indonesia.
Apalagi bulutangkis menjadi salah satu cabang olahraga yang paling banyak menyumbangkan medali untuk kontingen Indonesia dalam beberapa edisi.
Sementara itu, mari mengulas salah satu momen tak terlupakan milik legenda tunggal putra Indonesia yakni Taufik Hidayat yang ternyata pernah dicurangi wasit di Asian Games 2002.
Asian Games 2002 yang digelar di Busan, Korea Selatan itu tentu menjadi salah satu momen tak terlupakan bagi Taufik Hidayat.
Ya, mantan tunggal putra peringkat 1 di ranking BWF itu berhasil menyabet medali emas di nomor perorangan usai mengalahkan wakil tuan rumah, Lee Hyun-il.
Selain itu, di nomor beregu, Taufik juga menjadi andalan tim putra Indonesia yang berhasil melaju ke babak final dan berhadapan dengan Korea Selatan.
Peraih medali emas Olimpiade Athena itu tampil di partai pembuka menghadapi perwakilan Korea Selatan yakni Shon Seung-mo.
Sayangnya, pertandingan kala itu diwarnai dengan keputusan wasit dan hakim garis yang dianggap merugikan Taufik Hidayat dan tim putra Indonesia.
Sebagaimana dilansir dari unggahan Instagram @ftosports.co, Taufik yang dicurangi wasit tersebut nampak kesal hingga banting raket di hadapan penonton Asian Games 2002.
Tak hanya itu, mantan anak asuh Hendrawan itu juga enggan melanjutkan pertandingan melawan Shon Seung-mo di partai final beregu putra.
Akibat dari peristiwa itu, Taufik Hidayat harus menelan kekalahan dari Shon Seung-mo dalam pertandingan yang berlangsung rubber game dengan skor 13-15, 15-13, 16-17.
1. Kronologi Taufik Hidayat Ngamuk di Asian Games 2002
Nama Taufik Hidayat sudah tentu tidak asing lagi di kalangan penggemar bulutangkis atau Badminton Lovers di Indonesia.
Ya, namanya mulai melambung ketika berhasil mencetak sejarah meraih medali emas di Olimpiade Athena 2004 usai mengalahkan wakil Korea Selatan, Shon Seung-mo di final.
Selain menyabet medali Olimpiade, Taufik juga berhasil mengoleksi beberapa gelar juara seperti Juara Dunia 2005 hingga 2 kali emas Asian Games (2002 dan 2006).
Namun, tentunya Asian Games 2002 menjadi momen tak terlupakan bagi legenda bulutangkis di nomor tunggal putra yang tahun ini genap berusia 42 tahun.
Momen tak terlupakan tersebut terjadi di partai final nomor beregu putra Asian Games 2002 ketika menghadapi Korea Selatan.
Taufik Hidayat sempat dibuat kesal dengan keputusan wasit serta hakim garis yang dianggap lebih menguntungkan tuan rumah.
Kala itu, terjadi reli panjang antara Taufik dan Shong Seong-mo, di mana kedua tunggal putra tersebut tampak saling jual-beli serangan dan memainkan netting-netting apik.
Namun suatu ketika pukulan dropshot yang diarahkan Taufik Hidayat ke sisi kiri pertahanan wakil Korea Selatan yang seharusnya sudah jelas masuk, malah diputuskan sebaliknya oleh wasit.
Marah dengan keputusan wasit, Taufik langsung berbalik badan dan membanting raketnya serta enggan melanjutkan pertandingan di Asian Games 2002.
Taufik Hidayat tampak sangat emosional dengan menghampiri wasit dan mempertanyakan keputusannya bahkan tim ofisial bulutangkis Indonesia juga melancarkan protes ke panitia penyelenggara.
Tidak hanya mengamuk dan kesal karena keputusan wasit, legenda tunggal putra Indonesia itu juga meminta untuk 'time out' karena merasa keputusan wasit sama sekali tidak menguntungkan.
Alhasil, tim beregu putra Indonesia harus mengakui keunggulan Korea Selatan dengan skor 1-3 dan harus puas meraih medali perak Asian Games 2002.